PENGARUH BERBAGAI JENIS AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG TANAH
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA
PELAJARAN BIOLOGI
KELOMPOK : 4 / X MIPA 5
·
MUHAMMAD RAIHAN
INDRAGUNA
·
MUTIARA SALMA
SYIFA
·
NGASIRAH DEWI
SEKARMELATI
·
NIDA
FITRIRAHMAYANTI
·
PAUJI NURVIANA
·
PUTRA ASYIFA
NURRIZA
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Pemerintahan Kabupaten Ciamis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jln. K.H. A. Dahlan No. 2 tlp. 771709 Ciamis
Tahun Pelajaran 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
Karya
ilmiah yang berjudul “PENGARUH BERBAGAI
JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG TANAH”.
Telah disetujui oleh :
Pembina
I Pembina II
Yanti
Damayanti, S. Pd Sri
Elita, S. Pd
NIP : 196709141990012001 NIP
: 196901271997022002
Mengetahui :
Kepala Sekolah
Dr. H. Endang Rahmat, M. Pd
NIP : 196005141987031008
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya
ilmiah sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Yanti Damayanti selaku wali kelas X IPA 5.
2. Ibu Sri Elita selaku pembimbing sekaligus guru mata
pelajaran Biologi.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas pelajaran Biologi. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini.
Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat karya ilmiah lebih
baik lagi kedepannya.
Ciamis,
12 Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB I PEDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 1
D.
Hipotesis................................................................................... 1
E.
Manfaat
Penelitian.................................................................... 2
BAB II KAJIAN
PUSTAKA............................................................. 3
A.
Klasifikasi
Kacang Tanah......................................................... 3
B.
Morfologi
Tanaman Kacang Tanah........................................... 3
C.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan............................ 6
D.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 6
BAB III METODE
PENELITIAN................................................... 9
A.
Waktu dan Tempat
Penelitian................................................... 9
B.
Variabel
Penelitian.................................................................... 9
C.
Alat dan Bahan......................................................................... 9
D.
Prosedur
Penelitian................................................................... 9
BAB IV
PEMBAHASAN................................................................. 12
A. Pengolahan Data...................................................................... 12
B. Analisa Data............................................................................ 12
C.
Pembahasan............................................................................. 12
BAB III PENUTUP.......................................................................... 14
A. Kesimpulan.............................................................................. 14
B.
Saran........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 16
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri mahluk
hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhannya.
Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang
irreversible (tidak dapat balik) yang disebabkan adanya pertambahan
jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi
sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air.Air mutlak
diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk fotosintesis
2. Mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan
3. Sebagai pelarut inti sel dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Berperan dalam proses metabolisme
sel
5. Mengaktifkan reaksi enzimatik
6. Membantu perkecambahan biji
7. Menjaga kelembapan.
Tanpa air, reaksi kimia dalam sel
tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pertumbuhan kacang tanah yang dimasukan
berbagai jenis air ?
2. Apa pengaruh air tersebut terhadap pertumbuhan kacang
tanah ?
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk
meneliti tanaman kacang tanah dengan jenis air yang berbeda beda. Dan untuk
meneliti kecepatan pertumbuhan kacang tanah dengan air yang berbeda.
1.4
Hipotesis
Kacang
tanah yang disiram dengan air teh diduga akan tumbuh lebih tinggi dan lebih
cepat dari pada kacang tanah yang lain.
1.5
Manfaat Penelitian
Untuk
mengetahui bagaimana pertumbuhan kacang tanah jika menggunakan berbagai jenis
air. Mengetahui pengaruh berbagai jenis air terhadap pertumbuhan kacang tanah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Klasifikasi Kacang Tanah
Kacang
tanah yang memiliki nama latin Arachis
Hypogeae L. merupakan jenis tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman
polong-polongan (Fabeceae).
Pada
awalnya kacang tanah ditanam oleh suku Indian, namun kini kacang tanah telah
dibudidayakan di hampir seluruh Negara termasuk Indonesia. Selain itu, Brazil
merupakan Negara pemasok kacang tanah terbesar di dunia. Kacang tanah sangat
digemari oleh banyak orang, karena memiliki aroma dan rasa yang khas. Di
Indonesia, kacang tanah juga banyak dimanfaatkan misalnya sebagai bahan
pembuatan sambal, bumbu gado-gado, dan lain sebagainya.
Sebenarnya
kacang tanah memiliki berbagai jenis, akan tetapi jenis kacang tanah yang
sering ditemui di pasaran merupakan kacang tanah yang memiliki nama ilmiah Arachis Hypogeae L.
Dalam ilmu penggolongan
makhluk hidup atau taksonomi, klasifikasi dari tanaman kacang tanah sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L
2.2
Morfologi Tanaman Kacang Tanah
Tanaman
kacang tanah memiliki 3 bagian utama, yaitu daun, akar, dan batang. Sedangkan
bagian organ reproduktif kacang tanah yaitu bunga, buah, dan biji.
Secara
umum, pembudidayaan kacang tanah dibagi menjadi dua tipe sesuai dengan bentuk
atau letak cabang lateral dari tanaman kacang tanah tersebut, yaitu tipe
menjalar dan tipe tegak lurus.
1. Habitat
Tanaman
kacang tanah dapat tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian 500 m diatas
permukaan laut dengan curah hujan berkisar antara 800 mm hingga 1.300 mm per
tahunnya. Suhu yang dibutuhkan untuk
budidaya kacang tanah adalah sekitar 28˚ C hingga 32˚ C. Jika suhunya dibawah
10˚ C akan menghambat pertumbuhan kacang tanah sehingga bunga tidak akan tumbuh
dengan sempurna. Selain itu, kacang tanah juga membutuhkan kelembaban udara
berkisar antara 65% hingga 75% dengan pH tanah antara 6,0 hingga 6,5.
2. Akar
Pada
akar Arachis hypogaea memiliki bagian
yang seperti batang monokotil yaitu terdapat penyebaran yang tidak merata dalam
penyebaran sistem pengangkutan.
3. Batang
Pada
akar Arachis hypogaea memiliki bagian
yang seperti batang monokotil yaitu terdapat penyebaran yang tidak merata dalam
penyebaran sistem pengangkutan. Pada batang Arachis
hypogaea terdiri dari beberapa bagian sel, yaitu epidermis pada bagian
terluar kemudian di belakangnya terdapat jaringan dasar atau korteks. Didekat
bagian berkas pembuluh terdapat endodermis yang dapat menyokong bagian pembuluh
pengangkut. Ikatan pembuluhnya juga terlihat jelas, dimana antara kambium,
xylem dan floem telah terpisah dan dapat diamati dengan jelas.
4. Daun dan Bunga
Daun
pada batang utama tersusun spiral, pada cabang vegetatif primer tersusun
berseling, berdaun 4, dengan 2 pasang daun duduk berhadapan berbentuk membundar
telur sungsang berukuran 3-7 cm x 2-3 cm; panjang tangkai daun 3-7 cm; terdapat
bagian yang menggembung pada dasar tangkai daun dan pada dasar setiap daun hal
ini merupakan ciri adanya pergerakan pada malam hari yaitu tangkai daun akan
menggulung ke bawah dan daun akan menggulung ke atas sampai keduanya
bersentuhan. Cabang perbungaan berbentuk tunggal pada katafil dan ketiak daun
pada cabang vegetatif dan ada beberapa yang tumbuh pada buku teratas pada
batang. Pada setiap perbungaan terdapat 2-5 bunga; Bunga duduk berwarna kuning
muda hingga jingga kemerahan.
5. Manfaat
Sebagian
terbesar dari hasil panen kacang di dunia digunakan untuk minyak. Sebagian
besar minyak itu digunakan untuk memasak. Ampas setelah pengambilan minyak
merupakan makanan ternak berprotein tinggi tetapi juga digunakan untuk
menghasilkan tepung kacang tanah yang banyak digunakan untuk konsumsi manusia.
Hasil panen di Burma sekitar 20% hasil panen di Indonesia, dan 30% hasil panen
di Thailand, digunakan untuk membuat minyak. Sebagian besar hasil panen di
kebanyakan negara-negara di Asia Tenggara digunakan untuk konsumsi manusia
langsung. Biji dimakan mentah, direbus atau dipanggang, untuk pembuatan
gula-gula dan makanan ringan, dan digunakan dalam sup atau menjadi kuah pada
hidangan daging dan nasi. Residu panen vegetatif merupakan bagian makanan hewan
yang baik.
2.3
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan biasanya di
definisikan secara terpisah. Karena yang satu terjadi setelah yang lain dan
kalaupun terjadi secara simultan tetap saja ada tahapan-tahapan yang harus di
lalui. Dalam ilmu Biologi, pertumbuhan dan perkembangan di definiskan sebagai
berikut:
1.
Pertumbuhan adalah
proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak
dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat
adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif
karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada
tumbuhan dapat di lihat dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah
daun, jumlah bunga, dll.
- Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan tatpi dapat di amati dengan mata telanjang. Proses perkembangang dapat di lihat dengan terbentuknya organ-organ perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan yang kemudian di ikuti oleh buah atau umbi, dll.
2.4 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Dalam (Internal)
a.
Gen
Gen
adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun
peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang
menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh
faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan
dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah
lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya
menjadi kurang baik.
b. Hormon
Hormon
merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
2. Faktor Luar (External)
Faktor
luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a.
Makanan atau Nutrisi Makanan
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh
Kualitas
dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan
yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi
yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan
dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam
fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan
berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali
berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk
terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b.
Suhu
Semua
makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia
yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan
pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim
kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar
yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam
di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak
menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses
dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c.
Cahaya
Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya
ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih
tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena
kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari
untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan
Air dan
kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di
dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung,
sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan
adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air
yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini
sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting
untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Bagi
tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Pada percobaan pertama kami melakukan pada tanggal 12
Agustus di sekolah. Dan pada percobaan kedua kami melakukan pada tanggal 23
Agustus di sekolah.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel
bebas : Berbagai jenis air yang
berbeda-beda.
Variabel
terikat : Pertumbuhan tanaman biji
kacang tanah.
Variabel kontrol :
Biji kacang tanah, botol bekas, gunting, tanah, paku.
3.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
1. Botol bekas aqua
2. Gunting
3. Paku (untuk melubangi botol)
4. Tanah
5. Biji kacang tanah
6. Berbagai jenis air (air teh, air biasa, air beras, air
kotor)
3.4 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian
1. Siapkan alat dan bahan,
2. Potong bagian tengah botol aqua bekas yang sudah dicuci
bersih, seperti pada gambar
3. Lubangi bagian bawah botol menggunakan paku,
4. Lalu, masukan tanah ke dalam tiga per empat bagian botol
tersebut,
5. Rendam terlebih dahulu kacang yang akan digunakan sebagai
penelitian,
6. Setelah itu masukan biji kacang tanah di permukaan tanah
(1 botol 3 biji kacang tanah),
7. Beri label pada masing-masing botol sesuai jenis air yang
akan disiram
8. Siram
masing masing gelas
sesuai label jenis airnya pada pagi dan sore,
9. Amati perubahannya setiap hari.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
Pada percobaan pertama kami melakukan penelitian, tetapi
setelah beberapa hari kacang tanah itu tidak tumbuh atau gagal. Mungkin
penyebab penelitian pertama gagal dikarenakan dosis air yang diberikan terlalu
banyak, dan karena bibit kacang tanah tidak direndam terlebih dahulu.
Dan pada percobaan kedua kacang tanah kami rendam
terlebih dahulu dan setelah 2-3 hari ternyata kacang yang disiram dengan air
beras lebih cepat tumbuh dengan menunjukan tunas 0,5 cm. Sementara, kacang
tanah yang disiram dengan air teh, air kotor, dan air biasa tidak menunjukan
adanya pertumbuhan ataupun tunas.
Pada hari selanjutnya mulai ada pertumbuhan dari air teh,
air biasa, dan air kotor. Tetapi, setelah 8 hari tumbuhan kacang tanah tidak
lagi melakukan pertumbuhan. Setelah kami menelitinya ternyata tanaman kacang
tanah itu
4.2 Analisa Data
Pada hari pertama kami melakukan penelitian tetapi
setelah 7 hari tanaman kacang tanah itu tidak tumbuh juga. Jadi, kami melakukan
penelitian lagi dengan kacang tanah yang sudah direndam, setelah 3 hari kacang
tanah dengan disiram air beras sudah tumbuh 0,5 cm. Hari ke- 4 0,7 cm, hari ke-
5 setinggi 1 cm, hari ke- 6 setinggi 1,2 cm, hari ke-7 setinggi 1,3 cm, hari ke-
8 setinggi 1,6 cm.
Tanaman yang disiram dengan air teh
sudah mulai menunjukan tunasnya 0,3 cm setelah 4 hari. Pada hari ke- 5 setinggi
0,5 cm, hari ke- 6 0,8 cm, hari ke-7 setinggi 0,9 cm, hari ke-8 1 cm.
Tanaman yang disiram dengan air
biasa pada hari ke 4 dengan tinggi 0,1 cm, hari ke- 5 tinggi 0,3 cm, hari ke- 6
setinggi 0,4 cm, hari ke- 7 setinggi 0,9 cm, hari ke- 8 tinggi 1,1 cm.
Tanaman yang terakhir tumbuh adalah
yang disiram dengan air kotor, yaitu pada hari ke- 5 setinggi 0,2 cm, hari ke-
6 setinggi 0,3 cm, hari ke- 7 setinggi 0,5 cm, hari ke- 8 setinggi 0,6 cm.
4.3 Pembahasan
Kandungan
nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya sebagian
besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses penggilingan dan
penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50%
mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak
esensial hilang dalam proses membuat beras lebih “indah” untuk dimakan. Air
cucian beras sebenarnya sangat bermanfaat untuk tanaman. Air cucian beras
memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai
pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan serta banyak
dijumpai di lingkungan sekitar.
Kandungan
nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa
pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin
yang tinggi. Selain itu, formulasi air cucian beras merupakan media alternatif
pembawa P. fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab
penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman.
Bakteri
Pseudomonas fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang mampu mengklon dan
beradaptasi dengan baik pada akar tanaman serta mampu untuk mensintesis
metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen atau memicu
ketahanan sistemik dari tanaman terhadap penyakit tanaman.
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan
Setelah kelompok kami melakukan percobaan ini kami
dapat meyimpulkan bahwa perbedaan jenis air mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah. Jenis air yang cocok untuk media penyiraman
tanaman adalah air beras dimana pada air
beras tumbuhan dapat tumbuh dengan cepat karena di dalam air beras ini mengandung unzur hara tinggi yang dibutuhkan
oleh setiap tanaman dalam berfotosintesis. Keadaanya lebih segar, tumbuh subur.
Lain halnya dengan tanaman yang disiram dengan jenis air lainnya yang lebih
lambat tumbuh, dan keadaan morfologinya yang tidak baik bahkan belum ada
tunasnya. Dan peneltian harus dilakukan pada tempat yang memiliki sinar
matahari yang cukup.
5.2 Saran
Setelah
kami melakukan penelitian tersebut, sebaiknya memilih biji kacang tanah yang
masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Dan sebelum penanaman
kacang tanah harus direndam karena ini dilakukan untuk memecah doremansi (masa
berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Air kotor Air
teh
Air beras Air
biasa
No comments :
Post a Comment