LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM
TUMBUHAN BIJI
(SPERMATOPHYTA)
DISUSUN GUNA
MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN BIOLOGI
KELOMPOK : 4 / X
MIPA 5
·
MUHAMMAD RAIHAN
INDRAGUNA
·
MUTIARA SALMA
SYIFA
·
NGASIRAH DEWI
SEKARMELATI
·
NIDA
FITRIRAHMAYANTI
·
PAUJI NURVIANA
·
PUTRA ASYIFA NURRIZA
SMA NEGERI 2
CIAMIS
Pemerintahan Kabupaten Ciamis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jln. K.H. A. Dahlan No. 2 tlp. 771709 Ciamis
Tahun Pelajaran 2016/2017
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan hasil praktikum tumbuhan biji (Spermatophyta).
KELOMPOK : 4 / X
MIPA 5
MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA
MUTIARA SALMA SYIFA
NGASIRAH DEWI SEKARMELATI
NIDA FITRIRAHMAYANTI
PAUJI NURVIANA
PUTRA ASYIFA NURRIZA
Telah disetujui oleh :
Wali kelas Guru Mata Pelajaran Biologi
Asep Hermawan,
S. Pd Sri Elita, S. Pd
NIP :196504231989021002
NIP : 196901271997022002
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan sederhana
ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Asep Hermawan selaku wali kelas X IPA 5.
2. Ibu Sri Elita selaku guru mata pelajaran Biologi.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas pelajaran Biologi. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat laporan lebih
baik lagi kedepannya.
Ciamis,
25 Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB I PEDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Tujuan Penelitian...................................................................... 1
C.
Manfaat
Penelitian.................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................. 2
A.
Kajian Teoritis.......................................................................... 2
B.
Kerangka
Pemikiran.................................................................. 6
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN......................................... 8
A.
Waktu Penelitian....................................................................... 8
B.
Tempat
Penelitian..................................................................... 8
C.
Metode
Pengumpulan Data/Teknik........................................... 8
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN............................................ 9
A. Tabel Pengamatan..................................................................... 9
B.
Jawaban
Pertanyaan................................................................. 9
BAB III PENUTUP.......................................................................... 11
A. Kesimpulan.............................................................................. 11
B.
Saran........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Biji
adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau
tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Dengan demikian biji telah
memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan
pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji; Gr. sperma
biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti
lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara
lainc untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji
mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,
baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata
"biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta. Kata "biji"
acap dipertukarkan penggunaannya dengan "benih" dan
"bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan
tanaman baru. Sedangkan "bibit" (atau juga disebut "semai")
adalah tanaman muda siap tanam hasil perkembangan benih, atau hasil perbanyakan
tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).
I.II Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui taksonomi dari tumbuhan biji
(spermatophyta) dari mahkota dewa.
2. Untuk mengetahui sejarah dari tumbuhan biji mahkota dewa.
3. Untuk mengetahui dari beberapa tanaman biji.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan biji.
5. Untuk bisa membedakan antara Gymnospermae dan
Angiospermae.
I.III Manfaat Penelitian
1. Kita jadi lebih mengetahui perbedaan tumbuhan biji.
Antara tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae.
2. Menambah pengetahuan tentang tumbuhan biji.
3. Dapat melatih rasa kerja sama antar anggota dalam
kelompok.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
II.I Kajian Teoritis
1.
Ciri-ciri Umum Tumbuhan Berbiji
- Telah memiliki akar, batang dan daun sejati serta berkas pengangkut sehingga termasuk ke dalam kelompok tumbuhan Tracheophyta.
- Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi. Dapat berupa semak, perdu, pohon, atau liana.
- Alat perkembangbiakan jelas antara jantan dan betina yang berupa bunga atau strobilus, dan dalam reproduksinya akan menghasilkan biji yang di dalamnya terdapat embrio.
- Generasi saprofitnya berupa tumbuhan dan generasi gametofitnya berupa bunga.
2. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
Pada dasarnya tumbuhan berbiji dibedakan menjadi
dua subdivisi, yaitu sebagai berikut :
a. Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka.
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut
Ciri-ciri Gymnospermae
- Memiliki bakal biji yang tidak tertutup oleh daun buah.
- Berupa perdu atau pohon, batang dapat tumbuh membesar dan bercabang-cabang.
- Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan betina).
- Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan atau betina), sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.
Reproduksi Gymnospermae
Gymnospermae bereproduksi secara generatif
(seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksinya berupa strobilus terbentuk
ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.
Klasifikasi Gymnospermae
Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas yaitu
Kelas Cycadinae, Ciri ciri kelas cycadiane adalah batang tidak
bercabang. Contoh kelas cycadinae yaitu : Cycas rumphii (pakis haji)
Kelas Ginkgoinae,
Ciri-ciri
kelas ginkgoinae adalah daun berbentuk kipas dan mudah gugur, hanya ada satu
spesies yaitu Ginkgo biloba
Kelas Gnetinae, Ciri-ciri kelas gnitinae adalah daun berhadapan dan
bertulang menyirip. Anggotanya berupa tanaman perdu dan liana (tanaman pemanjat)
- Ordo Ephedrales, familia Ephedraceae. Contoh : Ephedra aitilis'
- Ordo Gnetales, familia Gnetaceae. Contoh : Gnetum gnemon (melinjo)'
- Ordo Welwitchiales, familia Welwitciaceae.
Kelas Coniferinae, Ciri-ciri kelas coniferinae adalah berupa tumbuhan
evergreen, strobilusnya berbentuk kerucut.
- Ordo Taxales, familia Taxaceae.
- Ordo Araucariales. Contoh : Agathis alba (damar).
- Ordo Podocarpales. Contoh : Podocarpacus sp.
- Ordo Pinales. Contoh : Pinus merkusii.
b. Angiospermae
Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup.
Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ciri-ciri Angiospermae
- Bakal biji diselubungi daun buah (karpela) yang merupakan bakal buah.
- Berupa herba, perdu, atau pohon.
- Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap (terdapat kelopak bunga, mahkota bunga, serta alat kelamin berupa benang sari dan putik).
- Reproduksi Angiospermae
Berikut adalah gambar siklus hidup Angiospermae
Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan berupa
bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali dengan adanya proses penyerbukan
(menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses pembuahan (penyerbukan
sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari
serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi
buah. Pembuahan yang terjadi pada Angiospermae disebut pembuahan ganda, karena
dua inti generatif (sperma) masing-masing membuahi sel telur yang akan menjadi
lembaga dan inti kandung lembaga menjadi endosperm
Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu :
Kelas Monocotyledoneae
Ciri-ciri kelas monocotyledoneae adalah sebagai
berikut :
- Berbiji tunggal (hanya memiliki satu daun lembaga), berakar serabut, batang sama besar dan tidak bercabang.
- Daun tunggal berpelepah, bertulang sejajar. Bagian bunga kelipatan tiga (trimer)
- Akar dan batang tidak berkambium, xilem dan floem tersebar.
Contoh kelas monocotyledoneae adalah : Oryza
sativa (padi), Zea mays (jangung), dan Cocos nucifera (kelapa)
Kelas Dicotyledoneae
Ciri-ciri kelas dicotyledoneae adalah sebagai
berikut :
- Berkeping dua (memiliki dua daun lembaga), akar tunggang, batang kerucut panjang, bercabang dan berkambium.
- Daun tunggal atau majemuk, tulang daun menyirip atau menjari, dan bagian bunga kelipatan dua, empat atau lima.
- Memiliki kambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar), xilem dan floem tersusun dalam lingkaran.
Contoh kelas dicotyledoneae : Mangifera indica (mangga),
Manihot utilissima (ketela pohon), dan Psidium guajava (jambu
biji).
Pada
laporan ini kelompok kami akan membahas satu taksonomi dari tumbuhan mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl)
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Rosidae
- Ordo: Myrtales
- Famili: Thymelaeaceae
- Genus: Phaleria
- Spesies: Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.
II.II Kerangka
Pemikiran
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani,
sperma = biji , phyton = tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki
ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian
yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru,
yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian
yang diikuti oleh pembuahan.
Mahkota dewa, atau yang dalam dunia biologi
dikenal dengan nama Phaleria Macrocarpa L
ini, merupakan salah satu tanaman herbal yang populer sebagai tanaman obat.
Tanaman mahkota dewa paling banyak dijumpai di daerah Papua, Irian Jaya. Meski
pada faktanya, di daerah lainnya kita juga masih bisa menjumpai tanaman ini,
namun Papua terlanjur dikenal sebagai daerah asal tanaman perdu tersebut.
Secara fisik, mahkota dewa terlihat sama dengan yang lainnya. Namun para ahli
tanaman menbagi klasifikasi mahkota dewa ke dalam 1200 spesies yang disinyalir
persebaran tumbuhnya tersebar ke 67 negara di dunia.
Berdasarkan klasifikasi mahkota dewa dalam ilmu
biologi, kita bisa menggolongkan tanaman ini sebagai tumbuhan dengan bunga dan
juga biji. Bentuknya layaknya pohon yang tumbuh ke atas (tidak merambat) dan
memiliki usia yang tergolong panjang atau parenial. Adapun tinggi maksimal
mahkota dewa adalah 1 hingga 2,5 meter.
Batang pohonnya berkayu, silindris, berwarna coklat
dengan permukaan cenderung kasar dan dilengkapi dengan sistem percabangan yang
miring ke atas. Akar tanaman mahkota dewa bersifat tunggang sedangkan daunnya
bersifat tunggal. Bentuk daun ini agak menjorong dengan panjang 7 sampai 10 cm
dan lebar 2 sampai 2,5 cm. Warnanya hijau tua dan tersusun secara folia oposita
atau berhadapan. Bentuk biji bulat dan pada usia muda berwarna hijau saat
matang berwarna merah terang. Buah tersusun atas serat dan air dan memiliki
biji.
Meski klasifikasi mahkota dewa oleh para ahli
dibagi ke dalam 1200 jenis, namun secara umum khasiat tanaman ini sama antara
jenis yang satu dengan jenis lainnya. Tanaman mahkota dewa memang telah lama
dikenal sebagai tumbuhan obat yang ampuh melawan penyakit seperti eksim, tumor,
kangker payudara, kangker rahim, diabetes mellitus, hepatitis, kolesterol,
lemah syahwat, disentri, leukemia dan masih banyak lagi lainnya. Mahkota dewa
secara klinis tersusun dari berbagai kandungan senyawa aktif yang masing-masing
memiliki efek yang baik untuk tubuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.I Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian tentang
tumbuhan biji (spermatophyta) pada hari Rabu, 25 Januari 2017 pada saat jam
pelajaran biologi. Kami melakukan penelitian dibimbing oleh guru biologi kami.
III.II Tempat Penelitian
Kami melakukan penelitian ini di ruangan kelas X Mipa 5
di SMA N 2 Ciamis
III.III Metode Pengumpulan Data
Penelitian dengan cara observasi dan mengambil salah satu
sampel. Data primer, yaitu data yang kami kumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian.
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
IV.I Tabel Pengamatan
No
|
Nama Tanaman
|
Klasifikasi
|
Keterangan
|
||
Gymnospermae
|
Angiospermae
|
||||
Monokotil
|
Dikotil
|
||||
1.
|
Padi
|
-
|
✔
|
-
|
|
2.
|
Melinjo
|
✔
|
-
|
-
|
|
3.
|
Daun Cemara
|
✔
|
-
|
-
|
|
4.
|
Daun Pepaya
|
-
|
-
|
✔
|
|
5.
|
Daun Mangga
|
-
|
-
|
✔
|
|
6.
|
Daun Jeruk
|
-
|
-
|
✔
|
|
7.
|
Daun Mahkota Dewa
|
-
|
-
|
✔
|
IV.II Jawaban Pertanyaan
1. Ciri tumbuhan biji
a. Bentuk dan ukuran tubuh spermatophyta
a. Bentuk dan ukuran tubuh spermatophyta
Semak (berbatang pendek,
merayap, berumpun)
Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya
kecil dan pendek)
Pohon (Berbatang besa dan tinggi)
Pohon (Berbatang besa dan tinggi)
Liana ( Berbentuk
seperti tali tambang dan tumbuh melilit pada pohon liar)
b. Struktur dan fungsi tubuh
Gymnospermae/ pinophyta (Tumbuhan biji
terbuka)
Angiospermae / magnoliophyta ( Tumbuhan biiji
tertutup)
2. Karena tumbuhan berbiji meiliki pembuluh untuk
bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.
3. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang bijinya tidak
terlidungi oleh daun buah (karpel) tau bijinya berada pada bilah-bilah strobilus
berbentuk sisik.
4. Angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya
terlindungi oleh daun buah.
5. Monokotil adalah tumbuhan yang bagian bijinya tunggal
atau mono atau tak berkeping
6. Dikotil tumbuhan yang belah atau tumbuhan bijijnya
berkeping dua.
7. Penyerbukan adalah jatuhya benang sari ke atas kepala
putik.
8. Pembuahan tunggal adalah pembukaan pada tanaman , diamana
serbuk sari hanya membuahi satu ovum saja di dalam bunga.
9. Pembuahan ganda adalah proses yang terjadi pada
pembentukan biji tumbuhan angiospermae (biji tertutup), disebut pembuahan ganda
karena terjadi dua pembuahan pada proses pembentukan biji.
10. Gymnospermae :
Bahan industri kertas, obt-obatan, kosmetika, bahan makanan, bahan industri
terpenting ,bahan kayu banguanan
Angiospermae :
sayuran, obat-obatan, dll
11. Tumbuhan berbiji
(spermatophyta)
Gymnospermae / pinophyta :
tumbuhan biji terbuka
Amgiosermae/ magnoliophita : tumbuhan berbiji tertutup
Amgiosermae/ magnoliophita : tumbuhan berbiji tertutup
Tumbuhan berbiji tertutup terbagi menjadi
Dicotyledoneae / magnolipsida : keping lembaga dua
Monocotyledoneae : keping lembaga satu
Monocotyledoneae : keping lembaga satu
BAB V PENUTUP
V.I Kesimpulan
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita
dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat
rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh
tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa
proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip
kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh
para ahli fisiologi tumbuan dengan tanpa keraguaan.
Tumbuhan berbiji (spermatophyta) terbagi menjadi, Gymnospermae
/ pinophyta (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae/ magnoliophita (tumbuhan
berbiji tertutup). Tumbuhan berbiji tertutup terbagi menjadi Dicotyledoneae /
magnolipsida (keping lembaga dua) dan Monocotyledoneae (keping lembaga satu).
V.II Saran
Saran
nya darii kami adalh diperlukan media atau bahan utama yang lebih diperlukan
untuk laporan. Seperti ketersediannya berbagai tumbuhan biji di sekolah agar
kami tidak perlu jauh-jauh mencarinya di luar sekolah. Terutama tumbuhan biji yang
sulit ditemukan seperti pakis haji, strobilus cemara, dan tumbuhan melinjo.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san
saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No comments :
Post a Comment