Pages

Monday, September 12, 2016

Seni Rupa Dua Dimensi


“SENI RUPA DUA DIMENSI”
Tugas Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2016/2017

DISUSUN OLEH : KELOMPOK / X IPA 5
1.     DEDEN IHSAN F.
2.     IRMA APRIYANTI
3.     M. RAIHAN I.
4.     NIDA FITRI R.
5.     RANI OKTAVIANI
Pemerintahan Kabupaten Ciamis
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln. K.H. A. Dahlan No. 2 tlp. 771709 Ciamis


LEMBAR PENGESAHAN
Makalah yang berjudul “SENI RUPA DUA DIMENSI”.
KELOMPOK / X IPA 5
1.     DEDEN IHSAN FAUZI
2.     IRMA APRIYANTI
3.     MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA
4.     NIDA FITRIRAHMAYANTI
5.     RANI OKTAVIANI

Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari                 : Minggu
Tanggal         : 21 Agustus 2016


Disetujui oleh :

Wali Kelas                                                                 Pembimbing




     Yanti Damayanti, S. Pd.                                    Miskiah, S. Pd.
NIP :196709141990012001                                   NIP : 196909271997022002



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Ibu Yanti Damayanti selaku wali kelas X IPA 5.
2.    Ibu Miskiah selaku guru pembimbing dan guru seni budaya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas  pelajaran Seni Budaya. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini siswa siswi SMA N 2 CIAMIS mengetahui tentang karya seni rupa 2 dimensi dan bisa lebih mengenal dengan karya seni rupa 2 dimensi.
                                                                        Ciamis, 21 Agustus 2016




Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................................... 4
BAB I PEDAHULUAN .................................................................... 5
A.   Latar Belakang.......................................................................... 5
B.   Rumusan Masalah..................................................................... 5
C.   Tujuan....................................................................................... 6
D.   Manfaat..................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 7
A.   Seni Rupa Dua Dimensi............................................................ 7
B.   Unsur dan Objek Karya Seni Rupa Dua Dimensi..................... 8
C.   Medium, Bahan, dan Tehnik.................................................... 17
D.   Proses Berkarya Seni Rupa...................................................... 22
E.    Berlatih Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi.............................. 23
BAB III PENUTUP ......................................................................... 24
A.   Kesimpulan.............................................................................. 24
B.   Saran........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 25



BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Karya seni rupa ada disekitar kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa benda-benda yang dekat dengan aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni rupa. Karya seni rupa ini ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Tahukah kalian apa artinya dimensi dalam karya seni rupa? Karya seni rupa dua atau tiga dimensi dibedakan dari bagian karya yang diserap oleh mata. Pada bagian inilah kalian akan melihat bentuk obyek yang terdapat didalamnya. Cobalah amati benda di sekitar kalian, maka kalian akan dapat membedakan benda yang berdimensi dua atau berdimensi tiga. Tunjukkan mana benda atau karya seni rupa yang berdimensi dua. Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja. Ada berbagai aspek dalam karya seni rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk obyek tertentu pada karya seni rupa dua dimensi tersebut. Untuk mewujudkan karya seni rupa dua dimensi ini digunakan berbagai bahan, medium, dan teknik sesuai dengan obyek dan fungsi yang diinginkan.
I.II Rumusan Masalah
1. Seni rupa 2 dimensi
2. Unsur, dan objek karya seni rupa 2 dimensi
3. Medium, bahan, dan tehnik
4. Proses berkarya seni rupa
5. Berlatih berkarya seni rupa 2 dimensi
I.III Tujuan
Apapun tujuan kami dalam pembuatan makalah ini, dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Agar seni rupa dapat selalu berkembang / tidak mudah terlupakan oleh kalangan remaja.
2.    Untuk mengangkat kesenian indonesia ke ajang Go Internasional dan di segani oleh negara lain
3.    Berusaha agar masyarakat indonesia lebih kreatif, dan berkembang dalam pola fikir maupun SDMnya.


I.IV Manfaat
            Makalah ini disusun agar bermanfaat bagi siswa yang membacanya. Jadi, siswa bisa mengetahui tentang karya seni rupa 2 dimensi, jenis-jenisnya dan yang lainnya. Siswa juga bisa mengetahui tehnik dalam karya seni rupa 2 dimensi.
BAB II PEMBAHASAN
II.I Seni Rupa 2 Dimensi
Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu, karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran yaitu batas dua sisi, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan. Karya seni rupa 2 dimensi dalam kehidupan sehari-hari contohnya hiasan pada dekorasi dinding. dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang.
Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis. Karya seni rupa semacam ini dikategorikan dalam jenis karya seni rupa terapan (applied art). Pembuatan karya seni (rupa) terapan ini umumnya melalui proses perancangan (desain). Pertimbangan aspek-aspek kerupaan dalam karya seni terapan berfungsi untuk memperindah bentuk dan tampilan sebuah benda serta meningkatkan kenyamanan penggunaanya
Sebaliknya ada karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni yang umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk ”memperindah” ruangan atau tempat tertentu.
II.II Unsur dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi
1.    Garis (Line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan seterusnya.
Garis dapat juga kalian gunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula.
Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya.

2.    Raut (Bidang dan Bentuk)
Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume (mass).
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

3.    Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).

Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.

4.    Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, dan terang-gelap.

5.    Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik.
a.    Cara heraldis adalah penggunaan warna untuk keperluan perlambangan. Contohnya warna merah untuk menyatakan keberanian, kegembiraan, dan gairah yang membaca, putih melambangkan kesucian dan kesetiaan, hijau untuk melembangkan pertumbuhan dan kesejukan.
b.    Cara murni adalah penggunaan warna secara bebas. Misalnya seekor kuda dilukis dengan menggunakan warna ungu dan hijau, pohon-pohon berwarna biru atau ungu. Cara ini banyak digunakan sebagai unsur keindahan.
c.    Cara naturalis adalah penggunaan warna sesuai dengan keadaan aslinya yang terdapat pada alam. Misalnya warna daun adalah hijau, warna laut adalah biru, tanah adalah coklat, dan sebagainya.
d.    Warna monokromatik merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
e.    Warna polikromatik artinya beberapa warna yang digradasikan sampai putih.akromatik, artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;
a.    Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
b.    Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 
c.    Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 
d.    Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning,
e.    Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau,
Lingkaran Warna

6.    Gelap-Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
II.III Medium, Bahan, dan Tehnik
1.    Medium dan Bahan
a.    Kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat dari yang kain tipis sampai kain tebal dan kuat. Bahan ini dipergunakan untuk membuat layar dan terutama dasar lukisan.
b.    Jenis kertas yang digunakan untuk melukis sangat beragam tergantung dengan alat yang akan digunakan. Kertas untuk melukis menggunakan cat air biasanya agak tebal dengan kertas yang bertekstur. Kertas gambar biasa apabila digunakan untuk melukis dengan watercolor akan bereaksi ketika ada interaksi antara air dan sapuan kuas sebaiknya menggunakan kertas yang kusus untuk cat air.
c.    Salah satunya bahan yang mulai populer digunakan untuk melukis adalah kayu atau wood painting. Melukis di atas kayu pembuatanya tidak semudah membubuhkan lukisan di atas kanvas. Melukis di atas kayu memiliki kerumitan dan keunikan tersendiri. 
d.    Bahan kaca juga digunakan sebagai bahan pembuat lukisan. Misalnya lukisan kaca yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Ketika melukis di atas bahan kaca dibutuhkan keteilitan dalam menggoreskan kuas serta ketelitian dalam mencampur/mengoplos warna agar menghasilkan karya yang memuaskan.
e.    Pensil, Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi.
f.     Pensil Arang (Contee) Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret. 
g.    Pastel dan Crayon Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras. 
h.    Pena Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya. 
i.      Tinta Bak Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas. 
j.      Cat Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :Cat air (barbasis air) Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat atau lebih cerah.Cat Minyak (barbasis minyak) Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama. 
k.    Kuas Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar. Dengan menggunakan kuas, perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik.
l.      Spidol Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat menggoreskannya. 
m.   Palet Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu. 
n.    Komputer Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam
2.    Tehnik
a.    Teknik Aquarel (sapuan basah) Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores . 
b.    Teknik Pointilis Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk objek. 
c.    Teknik Arsir Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi. 
d.    Teknik Dussel (gosok) Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan konte. 
e.    Teknik Siluet (blok) Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet. 
f.     Teknik plakat Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. 
g.    Teknik Semprot Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame.
h.    Teknik Tempera Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya. 
i.      Teknik Kolase. Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk lukisan
II.IV Proses Berkarya Seni Rupa
Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan karya seni rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara bertahap. Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteiristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam berkarya seni rupa dua dimensi ini dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri perupanya. Benda-benda kecil atau hal-hal sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide untuk berkarya seni rupa dua dimensi.



II.V Berlatih Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
Amati karya seni rupa dua dimensi di atas, perhatikan obyek pada masing- masing karya tersebut. Kalian tentu dapat membedakan mana obyek mahluk hidup dan mana obyek benda mati. Kalian juga dapat mencoba mengidentifikasi bahan dan teknik yang digunakan untuk membuat karya tersebut. Sekarang cobalah berlatih untuk membuat karya seni rupa dengan melihat model benda mati dan mahluk hidup yang ada disekitar kalian. Mulailah dengan model yang bentuknya sederhana terlebih dahulu. Keindahan sebuah karya tidak hanya kemiripan bentuknya saja, tetapi kesungguhan dalam membaut karya tersebut akan menjadikan karya kalian unik dan menarik. Setiap manusia mempunyai karakter dan keunikan yang berbeda-beda, demikian juga dengan karya yang kalian buat.



BAB III PENUTUP
III.I Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan , maka kita dapat mengetahui bahwa Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu : karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 pula yaitu seni murni dan seni pakai/terapan.
Karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran yaitu batas dua sisi, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
III.II Saran
          Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali terdapat kesalahan, maka dari itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya, tapi saya berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA