Pages

Wednesday, April 11, 2018

Perasaan

Ada satu hal yang tidak dapat dibeli oleh uang
Sebanyak apapun uang itu
Nilai yang cukup tinggi
Setinggi apapun harganya tetap saja tidak dapat dibeli
Yaitu.
Perasaan...
Senang...
Sedih...
Mudah...
Sulit...
Semua hal itu hanya dimiliki oleh diri kita sendiri
Kepribadian kita lah yang memiliki semua hal itu
Nasihat sebaik apapun jika orang tersebut hati dan pikirannya tidak seperti biasanya
Tetap saja tidak bisa dikendalikan orang lain
Yang bisa mengendalikan dan mengontrol semua perasaan hanya diri kita sendiri
Pikiran dan hati kita...
Perasaan yang kita ungkapkan bisa secara alamiah ataupun secara samar
Orang lain yang sedang bersedih/berbahagia apakah kita turut bersedih/berbahagia pula.
Yaa bisa jadi keadaan yang menentukan
Itulah yang dinamakan empati
Tapi jangan sampai salah menempatkan suatu perasaan
Sedang bersedih tapi dia berbahagia
Hal semacam itu pasti saja ada disekitar kita diketahui atau tidaknya
Tetapi hanya sabar dan tawakal serta berdoa pada Allah SWT
Perasaan adakalanya tidak dapat disembunyikan
Sesedih apapun
Sebahagia apapun
Tetap saja kita harus mengungkapkannya agar tidak terpendam
Jika terus menerus saja terpendam itu hanya akan menambah masalah
Ungkapkanlah itu meskipun kepada orang terdekat kita
Yang bisa dipercaya
Dan bisa memberi nasihat
Perasaan yang dibuat buat mungkin bagi orang lain akan sangat aneh ataupun tidak biasa
Perasaan yang paling bagus adalah yang bersifat alamiah
Berasal dari diri kita sendiri
Dan hanya kita yang dapat mengendalikannya...

Tuesday, April 10, 2018

Memanfaatkan atau Dimanfaatkan

Memanfaatkan atau dimanfaatkan ?
Hampir semua orang akan memilih kata memanfaatkan
Entah kenapa karena memang kata tersebut sangat mudah sekali dilakukan
Cukup berkata saja pada yang anda manfaatkan
Anda tinggal diam dan menunggu hasilnya
Secara tidak sadar tentunya anda juga pernah dimanfaatkan, dalam hal apapun
Manakah yang lebih mudah dari dua kata tersebut ?
Apakah anda sudah melakukannya ?
Ya... tentu saja sudah meskipun secara tidak sadar
Anda tinggal mencari titik tengahnya berdiskusilah dengan hati dan pikiran anda
Jika anda memanfaatkan, maka orang lain dimanfaatkan
Jika anda dimanfaatkan, maka orang lain sedang memanfaatkan.
Satu hal yang dapat anda lakukan
Bermanfaat...
Maka anda tidak memanfaatkan dan tidak juga dimanfaatkan
Cukup jadilah diri sendiri yang lebih baik.
Bermanfaat...
Mungkin sekitar lingkungan anda atau cakupan yang lebih luas
Tentu anda akan merasa nyaman
Just find your way....

Wednesday, April 4, 2018

Sebuah Pertanyaan Oleh Pernyataan

By : raihanindraguna
Tertanya sudah ternyata
Oleh sebuah pernyataan
Yang dinyatakan
Oleh yang ditanya

Aku hanyalah seorang yang pendiam
Berfikir sebelum bertanya
Berfikir sebelum berbicara
Jika sebuah pertanyaan salah terucap
Bahkan hanya satu kalimat saja
Maka pernyataan yang dilontarkan
Terasa salah

Pernyataan yang salah pun akan menjadi sebuah masalah
Layaknya air putih
Ditetesi sedikit saja pewarna semuanya akan berubah
Meskipun tidak bisa disembunyikan
Tapi tetaplah

Jika pertanyaan yang salah terucap
Maka pernyataan nya juga akan berubah meskipun tidak bisa disembunyikan

Pentingnya Perilaku Jujur

PENTINGNYA PERILAKU JUJUR
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PAI


Disusun Oleh,
Muhammad Raihan Indraguna
XI MIPA 5

PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
JL. K. H AHMAD DAHLAN NO 02 CIAMIS TELP. (0265) 771709
TAHUN PELAJARAN 2017/2018




LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan makalah yang berjudul “Pentingnya Perilaku Jujur”
Nama   : MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA
Kelas   : XI MIPA 5
NISN  : 0016205779
Telah disetujui oleh :



Wali Kelas                               Guru Mata Pelajaran PAI




 Selly Afianti Rosliani                                Somit Amin        
NIP : 197011141999032004            NIP : 196911131997021001
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Selly Afianti selaku wali kelas XI IPA 5.
2.      Ibu Somit selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran PAI. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat makalah lebih baik lagi kedepannya.




                                                            Ciamis, 27 Maret 2018



       Penulis     



DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB 1 PEDAHULUAN.................................................................... 1
A.   Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B.   Rumusan Masalah..................................................................... 1
C.   Tujuan....................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................... 2
A.   Pengertian Jujur........................................................................ 2
B.   Macam dan Bentuk Perilaku Jujur............................................ 3
C.   Manfaat dan Hikmah Perilaku Jujur......................................... 6
BAB 3 PENUTUP............................................................................. 10
A.   Kesimpulan.............................................................................. 10
B.   Saran........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 11




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan. Sifat jujur yang benar-benar jujur biasanya hanya bisa diterapkan oleh orang-orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk menegakkan sifat jujur. Tanpa kebiasaan jujur sejak kecil, sifat jujur tidak akan dapat ditegakkan dengan sebenar-benarnya jujur.
Sifat jujur termasuk ke dalam salah satu sifat baik yang dimiliki oleh manusia. Orang yang memiliki sifat jujur merupakan orang berbudi mulia dan yang pasti merupakan orang yang beriman.
Meskipun jujur merupakan sifat dasar manusia, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak yang belum memahami makna kata jujur yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari masih banyaknya orang-orang yang mencampur adukkan sifat jujur dengan sifat kebohongan yang pada akhirnya mendatangkan berbagai macam malapetaka baik bagi dirinya maupun bagi orang lain yang ada di sekitarnya.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Pengertian jujur
2.      Macam dan bentuk kejujuran
3.      Manfaat dan hikmah berbuat jujur
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian jujur
2.      Untuk mengetahui macam dan bentuk kejujuran
3.      Untuk mengetahui manfaat dan hikmah berbuat jujur

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Jujur
Pengertian jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun memberi suatu informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi/kenyataan. Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga sebagai antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau pun memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Jika diartikan secara lengkap, maka jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan/modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (Qs. At-Taubah 119).
Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa pada surga.” (HR. Bukhari).
Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata, “Langkah awal kejujuran itu adalah menjauhi dusta di semua ucapan. Kejujuran menjadi pintu masuk dalam perbuatan, niat, kenyataan hidup, dan di semua lini kedudukan.”
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa." (az-Zumar [39]:33)
Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat ini. Ada yang menasirkan bahwa pembawa kebenaran itu adalah Rasulullah saw. Ulama yang lain menafsirkan bahwa dia adalah malaikat Jibril, sedangkan kebenaran yang membawanya risalah tauhid, yaitu la ilaha illallah.
Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa maksud firman Allah swt. "Orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya," adalah mereka yang  gemar membaca Al-Quran, kelak pada hari Kiamat orang-orang mukmin akan berkata, "Inilah yang telah kamu berikan kepada kami ketika di dunia maka kami melaksanakan perintahmu yang terdapat di dalamnya."
Ibnu Katsir mengatakan bahwa penafsiran Mujahid tersebut mencakup semua orang mukmin karena mereka selalu berkata benar dan mengamalkannya. Rasulullah saw. adalah manusia yang paling pantas dimasukkan ke dalam maksud ayat tersebut karena beliaulah yang telah membawa kebenaran dan membenarkan para rasul sebelumnya serta mengimani kitab yang diturunkan Allah swt. kepadanya, demikian pulahalnya dengan orang-orang mukmin, semuanya beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, dan para rasul-Nya.
Diriwayatkan juga dari Zaid bin Aslam r.a, bahwa maksud orang yang membawa kebenaran adalah rasulullah saw., sedangkan yang membenarkannya adalah orang-orang muslim.
Para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definasi jujur secara terminologi, di antara definisi jujur mengikut para ulama terebut adalah sebagai berikut.
a.       Jujur adalah kata hati yang sesuai dengan yang diungkapkan. Jika   salah satu   syarat itu   ada yang hilang, belum mutlak disebut jujur. (Raqib)
b.      Jujur adalah hukum yang sesuai dengan kenyataan, dengan kenyataan, dengan kata lain, lawan dari bohong.(Jurjani)
c.       Jujur adalah kesesesuaian antara lahir dan batin, ketika keadaan seseorang tidak didustakan  dengan tindakan-tindakannya, begitu pula sebaliknya.
d.      Para ulama menjadikan ikhlas sebagai perkara yang tidak boleh luput dan kejujuran itu sifatnya lebih umum, yakni  bahwa semua orang yang jujur sudah tentu ikhlas. tetapi tidak semua orang yang ikhlas itu jujur.
e.       Imam Junaid pernah ditanya tentang makna ikhlas dan jujur, "Apakah keduanya sama atau berbeda?' Dia menjawab, "Keduanya berbeda. Jujur merupakan asas segala sesuatu, sedangkan ikhlas itu tidak dapat terwujud  kecuali setelah masuk dalam amal. Amal terebut pun tidak akan diterima kecuali jika disertai jujur dan ikhlas."
f.       Kejujuran adalah kemurnian hati Anda, keyakinan Anda yang mantap, dan ketulusan amal Anda. (Imam Qusyairi)

2.2  Macam dan Bentuk Perilaku Jujur
1.     Jujur dalam ucapan (Shidq Al – Hadits)
Tiap kata yang meluncur dari bibir dan lisan seseorang wajib memuat dan mengandung kebenaran. Bukan gunjingan, gossip, dan fitnah. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendakah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari-Muslim)
Setiap muslim dituntut untuk selalu berkata jujur, walau pun bercanda. Rasulullah saw. bersabda, "Aku akan menjamin rumah dipinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walau pun (dalam posisi) benar, dan (aku akan menjamin) rumah di tengah-tengahsurga bagi orang yang meninggalkan kata dusta dalam keadaan bercanda, dan (aku akan menjamin) rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang berbudi pekerti tinggi bagi orang yang berbudi pekerti mulia." (HR Abu Dawud; hadits hasan)
Setiap muslim wajib jujur ketika berjual beli. Dengan kata lain, dia harus berkata jujur, tidak menyuap dan tidak menipu. Tersebarnya Islam di seluruh belahan negara Afrika, bahkan di seluruh pelosok dunia, disebabkan oleh kejujuran orang-orang muslim dalam praktik jual-beli mereka. Orang-orang non muslim takjub dengan kejujuran dan toleransi yang ada pada tubuh umat Islam. Itulah yang menyebabkan mereka berbondong-bondong memeluk Islam. Kini, umat Islam. Kini umat Islam sangat membutuhkan etika dan transaksi yang telah diatur oleh Islam demi mewujudkan kebahagiaan seluruh umat manusia.

2.     Jujur dalam berniat (Shidq Al – Qalbi)
Tanda niat yang benar, salah satu tandanya, berbanding lurus dengan perbuatan di lapangan kehidupan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niatnya tersebut.
Allah swt. mengingatkan orang-orang yang berjihad di jalan-Nya bahwa jika mereka berniat untuk mendapat-kan ridha-Nya, mengorbankan harta dan jiwanya demi tegakkan Islam berarti dia telah mempersembahkan yang terbaik bagi agama, dunia, dan akhirat mereka.
Allah swt.berfirman tentang hal ini,
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna)   dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan ( di dunia) dan terhapuslah apa yang telah merekakerjakan." (Hud [11]:15-16)
3.     Jujur dalam kemauan (Shidq Al – Hall)
Jujur dalam kemauan merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menyampaikan kebenaran. Berpikir masak sebeleum bertindak, menimbang baik-buruk dengan ‘kacamata’ Allah adalah tanda jujur dalam kemauan ini. Pada saat seseorang telah jujur dalam kemauan, tidak ada hal yang ingin ia gapai selain melakukan perkara yang dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kejujuran dalam merialisasikan keinginan, seperti apabila seseorang bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekas tersebut bisa terlaksana bisa juga tidak. Penyebab tidak terealisainya tekad tersebut bisa saja karena dia memiliki kebuntuan yang mendesak, tekadnya hilang, atau lebih mengedepankan kepentingan nafsunya.
Berkaitan dengan sifat jujur dalam menepati janji, Allah swt. memuji Nabi Ismail a.s. dan memerintahkan kita agar meneladaninya. Sebagaimana firman-Nya,

"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi." (Maryam [19]:54)
4.     Jujur dalam menepati janji (Shidq Al – Wa’d)
Janji adalah hutang, demikian kalimat yang sering terngiang. Karena hutang, maka wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya. Menepati janji bukan sembarang sikap. Menepati janji berarti mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di hadapan orang lain demi memberi keyakinkan pada orang tersebut bahwa ia sanggup untuk membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan tertunai dan amanah akan dijalankan.
"Di antara orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di anatar me yang gugur, dan di ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikit pun tidak mngubah (janjinya)." (al-Ahzab [33]: 23)
5.     Jujur dalam perbuatan (Shidq Al – Amal)
Sebagaimana Al-Ghazali menerbitkan makna jujur dalam  niat dan perkataan, pada traktak bentuk kejujuran yang kelima ini, Ghazali menggarisbawahi agar kita melengkapi diri dengan jujur dalam perbuatan.
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya. Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat bahwa Allah bersama orang-orang yang benar-benar benar.
Ibu Siami baru melewati sebagian bentuk kejujuran dalam pandangan Imam Al-Ghzali, kejujuran dalam mengungkap sebuah fakta yang mencoreng dunia pendidikan nasional di tanah air.
Muthraf berkata, "Apabila niat dan amalan seorang hamba tidak berbeda, Allah swt. akan berfirman, 'Inilah hamba-Ku yang sebenarnya.' Kejujuran adalah dasar keimanan dan syarat diterima amal dan ketaatan. Allah swt. menjanjikan pahala dan kedudukan khusus bagi orang-orang yang senantiasa bersikap jujur. Kejujuran adalah dasar keimanan dan syarat diterimanya amal dan ketaatan Allah swt. menjanjikan pahala dan kedudukan khusus bagi oprang-orang yang senantiasa bersikap jujur. Kejujuran adalah kunci setiap kebaikan, pembeda antara orang yang beriman dan orang munafik, serta pintu dan jalan untuk sampai ke derajat orang-orang yang jujur, yaitu derajat yang paling bagi makhluk setelah derajat para nabi dan rasul."
6.     Jujur dalam kedudukan agama
Ini adalah kedudukan yang paling tinggi, sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakkal. Perkara-perkara ini mempunyai landasan yang kuat, dan akan tampak kalau dipahami hakikat dan tujuannya. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hujurat: 15)
Realisasi perkara-perkara ini membutuhkan kerja keras. Tidak mungkin seseorang manggapai kedudukan ini hingga dia memahami hakikatnya secara sempurna. Setiap kedudukan (kondisi) mempunyai keadaannya sendiri-sendiri. Ada kalanya lemah, ada kalanya pula menjadi kuat. Pada waktu kuat, maka dikatakan sebagai seorang yang jujur. Dan jujur pada setiap kedudukan (kondisi) sangatlah berat. Terkadang pada kondisi tertentu dia jujur, tetapi di tempat lainnya sebaliknya. Salah satu tanda kejujuran adalah menyembunyikan ketaatan dan kesusahan, dan tidak senang orang lain mengetahuinya.
2.3  Manfaat dan Hikmah Perilaku Jujur
1.     Kejujuran mendatangkan kebahagiaan
Sangat sulit memang untuk selalu bersikap jujur. Namun, ini adalah jalan terbaik untuk bisa merasakan kebahagiaan. Akan tetapi, hendaknya kejujuran juga disertai dengan pola pikir yang dewasa agar kejujuran yang kita lakukan tidak menyinggung perasaan orang lain karena apa yang kita lakukan atau ucapkan.

2.     Kejujuran mendatangkan simpati
Ada kisah seorang bapak petugas kebersihan memperoleh hadiah sebuah sepeda motor karena dia mengembalikan bungkusan kresek yang ternyata di dalamnya berisi uang ratusan juta rupiah. Mungkin ada sebagian dari Anda berpikir mengapa dikembalikan, hadiah sepedah motor tidak sebanding dengan nominal uang yang ada di dalamnya. Namun, bagi si bapak uang bukanlah segala-galanya yang dia tahu bahwa uang tersebut bukanlah miliknya dan pasti orang yang kehilangan sedang mengalami depresi berat. Dari kebaikan dan teladan si bapak akhirnya banyak orang merasa simpati kepadanya, hingga terdengar sampai ke jajaran direksi dan akhirnya mengangkat bapak tersebut menjadi karyawan tetap pada posisi yang lebih baik.
3.     Kejujuran mendatangkan ketenangan
Dengan selalu bersikap jujur tidak hanya kebahagiaan yang bisa kita rasakan, tapi juga ketenangan. Hal ini karena kita tidak perlu merasa takut karena merasa dikejar-kejar sesuatu akibat kebohongan yang kita lakukan. Oleh sebab itu, berusahalah meninggalkanlah apa yang meragukan menuju ke perkara yang tidak meragukan, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keraguan.
4.     Kejujuran mendatangkan pahala
Tuhan tidak pernah tinggal diam dan pasti akan membalas kita dengan pahala yang yang berlimpah jika kita bisa selalu bersikap jujur dalam kehidupan ini.
5.     Kejujuran mendatangkan rasa percaya diri
Dengan bersikap jujur kita akan selalu merasa optimis dalam melakukan segala sesuatu meskipun hasil yang diperoleh mungkin tidak memuaskan. Namun, di balik itu semua kita tidak perlu merasa takut akibat dibayang-bayangi oleh perasaan bersalah dari perbuatan yang kita lakukan.
6.     Kejujuran mendatangkan kedamaian
Dalam beberapa kasus ketidakjujuran sering menjadi sumber utama perselisihan dengan orang lain. Sebagai contoh, fakta terbaru terungkapnya dugaan kasus kecurangan pada proses pemilihan kepala daerah beberapa waktu yang lalu di Kalimantan Tengah diwarnai dengan perkelahian di antara masing-masing kubu pendukung calon kepala daerah. Hal ini patut disayangkan sekali, padahal bila masing-masing pihak mampu besikap jujur dan tidak melakukan kecurangan dengan cara menyuap ataupun memanipulasi data, maka perkelahian pasti bisa dihindari sehingga memungkinkan bagi terciptanya kedamaian.
7.     Kejujuran menciptakan keluarga yang nyaman
Dampak bersikap jujur di dalam rumah tangga membuat seluruh anggota keluarga bisa merasakan kenyamanan, hal ini karena setiap orang tidak perlu merasa harus menyembunyikan sesuatu jika sedang menghadapi permasalahan.
8.     Menghindarkan seseorang dari tuduhan-tuduhan yang merugikan
Kita hidup di dunia di mana berbagai macam karakter orang tinggal di dalamnya. Di manapun kita berada hedaknya segala yang kita lakukan dilandasi dengan kejujuran supaya kita terhindar dari tuduhan-tuduhan palsu yang dapat merugikan kita.
9.     Memiliki banyak teman
Seseorang yang Membiasakan perilaku jujur sejak kecil akan memiliki banyak teman sebab dengan berperilaku jujur maka teman-teman atau orang yang ada di sekitar kita akan memiliki kepercayaan kepada kita. Sehingga secara tidak sengaja banyak orang atau teman yang akan mendekati kita. Jujur merupakan salah satu perilaku yang terpuji untuk itu Mengapa memiliki sifat jujur akan mendapatkan suatu hal yang berguna atau baik untuk diri kita. Memiliki banyak teman dapat membuat kita bahagia dan tertawa, bahagia dan manfaat tertawa memiliki manfaat yang baik bagi diri sendiri .
10.           Disayang Allah
Perilaku jujur merupakan salah satu perilaku yang disukai Allah karena perilaku jujur merupakan perilaku yang terpuji. Sesungguhnya Allah menyukai hamba-hambanya yang memiliki perilaku perilaku terpuji. Tidak hanya jujur selain jujur ada beberapa perilaku perilaku terpuji yang dapat kita lakukan diantaranya sabar, suka menolong, menghormati orang tua, rajin beribadah dan hal-hal lainnya yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Seseorang yang disayangi atau dicintai oleh Allah akan memiliki kemudahan untuk menjalani kehidupan ini sebab Allah akan menolong hamba-hambanya yang dekat dengannya. Tidak hanya kejujuran tetapi manfaat perilaku tawakal juga dapat membuat kita disayang Allah.
11.           Disayangi guru dan juga orang tua
Orang tua maupun guru akan menyukai anak-anaknya atau muridnya yang berlaku jujur. Untuk itu Mengapa sikap jujur dapat menimbulkan rasa simpati ataupun menjadikan rasa sayang kepada seseorang yang berlaku jujur. Berlaku jujur memang bukan suatu hal yang mudah namun hal ini harus kita biasakan. Agar negara Indonesia ini menjadi negara yang makmur dan Sentosa. Kebohongan Kebohongan sekecil apapun akan berimbas kehidupan kedepannya. Untuk itu Mengapa dalam keluarga maupun dalam sekolah harus membiasakan anak bersikap jujur.
12.           Dapat dipercaya
Salah satu keuntungan terbesar membiasakan sikap jujur adalah dipercaya oleh masyarakat keluarga maupun guru dan teman-teman kita. Membangun diri untuk menjadi seseorang yang dipercaya oleh banyak orang memang tidak mudah untuk itu Mengapa kejujuran perlu ditanamkan.  Dengan membiasakan sikap jujur juga akan menghindarkan kita dari tuduhan tuduhan yang tidak kita lakukan. Sebab kita sudah memiliki image yang baik di masyarakat.
13.           Meningkatkan prestasi
Membiasakan berperilaku jujur terutama dalam dunia pendidikan dapat mempermudah kita untuk mengetahui hal-hal apa saja yang belum kita ketahui. Dan dapat mengukur sejauh mana kita menguasai suatu materi tertentu sehingga matahari materi yang belum kita kuasai dapat kita pelajari lebih dalam. Dengan mengetahui hal-hal atau materi-materi yang belum kita kuasai dan kita berusaha untuk mempelajarinya lebih dalam dapat meningkatkan prestasi kita.
14.           Mendapat kebaikan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
Memang manfaat kejujuran sangatlah banyak baik untuk diri kita maupun untuk orang lain. Salah satu manfaat kejujuran untuk diri kita sebagian telah dijelaskan di atas bahwa kejujuran juga akan membuat kita dapat dipercaya meningkatkan prestasi disayangi orang lain baik orang tua keluarga maupun teman. Sedangkan manfaat kejujuran untuk orang lain adalah akan membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah dan lain sebagainya.
15.           Kejujuran menunjukkan kedewasaan dan penerimaan diri
Sering ada yang terluka dan sakit berhubungan dengan kejujuran. Orang dewasa menyampaikan ungkapan jujur dengan gaya yang meminimalkan dampak menyakitkan. Ketika orang lain terluka, orang dewasa dan orang yang menerima dirinya tetap berada dalam hubungan untuk mengatasi rasa sakit yang dialami orang lain.
16.           Kejujuran menumbuhkan keberanian
Keberanian bukan tidak adanya rasa takut. Keberanian melakukan apa yang Anda tahu Anda inginkan atau perlu lakukan, terlepas dari ketakutan Anda. Dibutuhkan keberanian yang besar untuk mengatakan apa yang Anda rasakan. Seringkali sulit dan membutuhkan latihan dan kesabaran, tapi imbalannya sangat besar.
17.           Kejujuran menghilangkan emosi
Menyembunyikan perasaan atau informasi yang benar membuat sampah emosional. Ini dikenal sebagai gunnysacking , yang membutuhkan banyak energi untuk mengalahkan diri sendiri. Jujur dari awal setiap interaksi mencegah penumpukan sampah emosional dan membersihkan gosip emosi Anda.
18.           Kejujuran menarik kejujuran lainnya
Jika kejujuran menjadi kebiasaan yang tidak disadari, Anda akan menjadi sangat menarik bagi orang jujur lainnya. Kehidupan yang penuh dengan orang-orang otentik sangat diperkaya.
19.           Kejujuran bisa membuat Anda tidak bermasalah
Kita semua tahu bagaimana Anda bisa menggali lebih dalam ke dalam lubang dengan kebohongan dan kebohongan. Jadi dari awal, jangan sampai kesana. Jaga agar tetap bersih dengan tetap jujur, terutama bila Anda takut akan konsekuensi yang diantisipasi.
20.           Kejujuran memupuk koneksi
Kejujuran bisa mendekatkan orang dengan menciptakan koneksi yang aman. Ini membentuk konteks untuk hubungan di mana kedua belah pihak merasa cukup aman untuk menjadi orang asli dalam interaksi mereka.
Hubungan semacam itu dapat mengundang dan memberdayakan masing-masing pihak untuk bekerja melalui beberapa masalah yang sangat pribadi.

BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari senantiasa membuat hati terasa nyaman dan damai. Namun jika berbohong, hati selalu diliputi rasa resah,gelisah dan ketidaktenangan dalam hidup. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjunjung tinggi kejujuran karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi kejujuran adalah orang yang menjunjung tinggi keadilan. Jika kita membiasakan hidup sehari-hari dengan berlaku jujur , InsyaAllah hidup kita akan jauh dari kegelisahan.
Kita harus menanamkan dalam diri pentingnya berperilaku jujur dan memikirkan akibat dari berbohong. Salah satu akibat dari berbohong adalah hilangnya kepercayaan orang lain terhadap diri kita.
Membisakan berperilaku jujur harus dari kecil agar tidak susah melakukannya. Cara membiasakan berperilaku jujur sejak kacil misalnya diajarkan untuk tidak mengambil barang orang lain tanpa seijin pemiliknya, mengembalikan kembalian yang terlalu banyak, mengatakan apapun sesuai dengan kenyataan, dan lain-lain.
Kita harus menanamkan kesadaran untuk selalu berperilaku jujur dan menyadari apa akibat dari kebohongan. Jika kita sudah bisa membiasakan berperilaku jujur maka kita mudah mendapat teman, mudah mendapat pekerjaan, mudah mendapat kesuksesan, dipercaya oleh orang lain, dan lain - lain.
3.2Saran
Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita menerapkan perilaku jujur dalam keseharian. Dimulai dari lingkup diri sendiri dan keluarga. Menanamkan perilaku jujur sejak kecil agar kelak sudah terbiasa dengan adanya berbuat jujur

DAFTAR PUSTAKA