Pages

Friday, March 18, 2016

Zat Aditif, Adiktif, dan Psikotropika

1.    Zat Aditif
Zat aditif yang dimaksud berupa zat aditif makanan. Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dalam produk olahan pangan guna menambahkan cita rasa, tampilan, warna, atau daya simpan produk tersebut. Zat aditif makanan dibedakan menjadi zat pemanis, zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat aditif lainnya.
a.    Zat pemanis
Zat pemanis yang biasa digunakan yaitu gula pasir, gula merah, madu, sakarin, siklamat, aspartam, dan sorbitol. Gula pasir, gula merah, dan madu merupakan pemanis alami, sedangkan sakarin, siklamat, aspartam, dan sorbitol merupakan pemanis sintetis. Pemanis sintetis tidak mempunyai nilai gizi dan kalori sehingga cocok dikonsumsi oleh seseorang yang menjalani diet gula, seperti penderita diabetes mellitus (DM).
b.    Zat pengawet
Zat pengawet dapat menghambat pertumbuhan mikroba sehingga olahan pangan dapat bertahan lebih lama sampai masa kedaluwarsanya. Contoh bahan pengawet yaitu garam dapur, natrium benzoat, asam benzoat, natrium nitrit, asam asetat (asam cuka), asam tartrat, asam propionat. Selain bahan-bahan tersebut, terdapat bahan-bahan tambahan nonpangan berbahaya yang dilarang ditambah dalam olahan pangan, tetapi sering disalahgunakan sebagai pengawet. Bahan tambahan nonpangan ini misalnya boraks dan formalin. Boraks sering disalahgunakan untuk membuat bakso. Formalin sering disalahgunkan untuk membuat tahu dan mi basah seta untuk mengawetkan ikan dan daging ayam potong.
Boraks yang masuk dalam tubuh dapat terakumulasi di jaringan oatk, hati, lemak, dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak mengakibatkan demam, urinaria, koma, depresi, dan apatis (gangguan saraf). Sementara itu, formalin yang masuk dalam tubuh dapat mengakibatkan iritasi lambung, alergi, muntah, berak bercampur darah, dan kencing bercampur darah.
c.    Zat pewarna
Zat pewarna dibedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami dan buatan.
1.    Kuning, pewarna alami kurkumin, sumber pewarna alami kunyit, pewarna buatan tartrazin.
2.    Merah, pewarna alami kapxantin dan karmin, sumber pewarna alami cabai merah dan bit, pewarna buatan karmoisin, eritrosin, dan allura red AC.
3.    Hijau, pewarna alami klorofil, sumber pewarna alami daun suji, pewarna buatan fast green FSF, hijau FSF, lissamine green.
4.    Oranye, pewarna alami beta karoten, sumber pewarna alami wortel, pewarna buatan sunset yellow FCF.
5.    Biru, pewarna buatan indigotine, brilliant blue.
Selain pewarna-pewarna tersebut, terdapat pewarna nonpangan yaitu pewarna tekstil yang disalahgunkan sebagai pewarna pangan. Misalnya, rhodamin B dan methanil yellow. Rhodamin B memberi warna merah, sedangkan methanil yellow memberi warna kuning. Penggunaan kedua pewarna tekstil tersebut pada makanan dapat mengakibatkan iritasi mata, iritasi kulit, iritasi saluran pencernaan keracunan, dan merusak ginjal.
d.    Zat Penyedap Rasa dan Aroma
Zat penyedap rasa merupakan bahan tambahan makanan yang ditambahkan untuk mempertegas cita rasa makanan. Contoh MSG (monosodium glutamat) atau biasa dikenal dengan vetsin dan perasa ayam atau sapi.
MSG mengandung asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat. Kedua senyawa ini berpengaruh terhadap transmisi sinyal di dalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi sinyal ke otak, sedangkan gamma-asam aminobutrat menurunkan trasmisi sinyal dalam otak. Dengan demikian, mengonsumsi MSG berlebih dapat merusak kesetimbangan transmisi sinyal dalam otak dan mengakibatkan Chineese Restaurant Syndrome.
Zat penyedap yang lain berupa zat penyedap aroma (essens). Zat penyedap aroma adalah bahan kimia yang sering ditambahkan dalam makanan atai minuman untuk memberi aroma buah-buahan. Contoh zat penyedap aroma (essens) sebagai berikut.
1)    Oktil asetat (aroma jeruk)
2)    Amil asetat (aroma pisang)
3)    Isoamil valerat (aroma apel)
4)    Etil butirat (aroma nanas)
5)    Etil asetat (aroma arbei)
e.    Zat Aditif Lainnya
1)    Antioksidan ditambahkan untuk mencegah ketengikan makanan karena proses oksidasi lemakatau minyak. Contohnya vitamin E (tokoferol), vitamin C, BHA (butil hidroksil anisol), BHT (butil hidroksil toluena), propil galat, dan TBHQ.
2)    Antikempal, contohnya aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium silikat, dan magnesium oksida.
3)    Pengembang, contohnya fermipan, dan soda kue (natrium bikarbonat).
4)    Pengatur keasaman, contohnya asam sitrat, dan asam laktat.
5)    Pengemulsi, contohnya lesitin dan polifosfat.
6)    Pengeras, contohnya kalsium karbonat dan aluminium sulfat.
Selain digunakan dalam makanan sebagai zat aditif makanan, bahan kimia juga digunakan dalam produk rumah tangga. Berikut bahan kimia dalam produk rumah tangga dan dampak negatifyang diakibatkannya.
a.    Bahan Kimia dalam Pembersih
Contoh bahan pembersih adalah detergen, sampo, pasta gigi, sabun, dan karbol. Bahan kimia yang digunakan dalam detergen adalah ABS (alkil benzena sulfonat) atau LAS (linear alkil sulfonat). ABS sukar terurai oleh mikroorganisme sehingga dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. LAS merupakan jenis surfaktan yang lebih mudah diuraikan oleh bakteri karena memiliki struktur rantai karbon lurus (tidak bercabang).
Sampo mempunyai bahan surfaktan berupa natrium lauril eter sulfat atau natrium lauril sulfat. Bahan aktif pasta gigi yaitu natrium lauril sulfat sebagai pembersih dan bahan abrasif berupa kalsium karbonat, kalsium hidrogen fosfat, dan natrium monofluorofosfat. Bahan aktif sabun yaitu natrium stearat. Sabun dibuat melalui reaksi saponifikasi atau reaksi penyabunan antara basa (natrium atau kalium hidroksida) dengan asam stearat. Karbol menggunakan bahan aktif berupa fenol (asam karbolat) dan asam klorida untuk membunuh kuman.
b.    Bahan Kima dalam Pemutih
Bahan pemutih dibedakan menjadi dua, yaitu pemutih pakaian dan pemutih kulit. Bahan kimia pemutih pakaian adalah natrium hipoklorit (NaCIO). Bahan kimia ini tidak boleh tercampur dengan detergen karena dapat menghasilkan gas klorin yang jika terhirup dapat mengiritasi tenggorokan dan system pernapasan. Bahan kimia yang digunakan dalam pemutih kulit adalah hidrokuinon dan tretinoin. Pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya benjolan kekuningan (okronis) pada kulit dan jika termakan dapat menimbulkan keracunan dan kerusakan sel darah merah. Pemakaian tretinoin dapat mengakibatkan kulit kemerahan, pedih, kering, dan gatal. Jika zat itu digunakan oleh ibu hamil dapat mengakibatkan cacat janin.
c.    Bahan Kima dalam Pewangi
Bahan kimia yang dicampur dalam pewangi adalah larutan hidroalkohol dicampur dengan alkohol dengan konsentrasi 50-90% dan senyawa ester. Jika senyawa ini tertelan akan mengakibatkan seseorang mengalami penekanan fungsi otak dan menimbulkan rasa kantuk. Selain kedua bahan tersebut, dalam pewangi sering ditambahkan aseton, benzaldehid, benzil asetat, dan benzilalkohol. Bahan kimia tersebut juga berbahaya bagi kesehatan. Aseton mengakibatkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan pita suara, dan depresi. Benzaldehid mengakibatkan iritasi kulit, mata, mulut, dan tenggorokan serta efek narkotika. Benzil asetat bersifat karsinogen, sedangkan benzil alkohol mengakibatkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan tekanan udara.
d.    Bahan Kima dalam Pestisida
Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman. Jenis-jenis berdasarkan jenis hama yang akan dibasmi antara lain insektisida (serangga), herbisida (gulma), nematisida (cacing), fungisida (jamur dan cendawan), rodentisida (hewan pengerat), daan bakterisida (bakteri dan virus). Bahan kima yang digunakan sebagai pestisida antara lain aldrin, endrin, permetrin, tiodan, basudin, propoksur, transflurin, dan dieldrin.

2.    Zat Adiktif dan Psikotropika
    Zat adiktif dan psikotropika meliputi narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya), obat psikotropika, rokok, dan minuman beralkohol. Zat-zat tersebut sering disalahgunakan. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, zat adiktif dan psikotropika digolongkan menjadi depresan, stimulan, dan halusinogen.
a.    Depresan
Zat ini digunakan untuk mengobati rasa tertekan (depresi) dan bersifat menurunkan keadaan. Penyalahgunaan obat ini mengakibatkan bicara kacau, pengendalian diri hilang, gejala seperti orang mabuk, kejang-kejang, gangguan darah dan pembuluh darah. Contoh zat depresan yaitu heroin, morfin, barbiturat, nitrazepam, dan diazepam.
b.    Stimulan
Zat ini bersifat merangsang system saraf pusat dan dapat mengakibatkan rasa riang gembira dan tidak dapat diam, tekanan darah meningkat, denyut jantung tidak beraturan, dan merusak sel-sel saraf. Apabila dikonsumsi terus-menerus, obat ini dapat mengakibatkan hipertensi dan menurunkan berat badan. Contoh zat stimulan yaitu amfetamin, kokain, ekstasi, dan shabu-shabu.
c.    Halusinogen
Zat ini memengaruhi system saraf pusat sehingga penggunanya mengalami halusinasi. Zat ini digunakan untuk pengobatan bagi penderita gangguan jiwa. Penyalahgunaan zat ini dapat merusak ginjal, mengakibatkan kebingungan, serta mengganggu konsentrasi dan daya ingat. Contoh zat halusinogen yaitu ganja, LSA (Lyseric Acid Amide), dan LSD (Lyseric Acid Diethyl Amide).
    Secara umum, zat adiktif dan psikotropika digolongkan menjadi narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
a.    Narkoba
Narkoba merupakan zat atau obat yang memberi manfaat dalam bidang kedokteran, tetapi sering disalahgunakan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Narkoba bersifat adiksi (menimbulkan ketagihan) sehingga pemakainya sulit melepaskan diri. Selain itu, narkoba dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri. Jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan diantaranya ganja, opium, dan kokain.
1)    Ganja

Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis Sativa). Zat aktif dalam ganja adalah tetra hydro cannabiol (THC). Ganja disalahgunakan dalam bentuk daun kering. Biasanya dicampur dengan tembakau untuk rokok atau dibakar langsung sebagai rokok lalu dihisap. Penyalahgunaan ganja mengakibatkan mata kemerahan, suka bicara dan tertawa sendiri, lemah, pengendalian diri menurun, dan susah tidur. Ganja juga mengakibatkan halusinasi.
2)    Candu atau Opium

Opium berasal dari getah buah mentah Papaver Somniferum. Opium mengandung beberapa senyawa yang mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan tubuh. Zat narkotika yang terdapat dalam opium diantaranya morfin, heroin, dan kodein.
a)    Morfin
Morfin berupa serbuk berwarna putih atau berbentuk tablet. Morfin dapat menghilangkan rasa sakit atau menghilangkan rasa nyeri (zat analgesik) pada penderita kanker.
b)    Heroin
Heroin merupakan senyawa hasil sintetis morfin. Heroin juga dikenal dengan istilah putau. Heroin berbentuk serbuk atau puyer, seperti tepung terigu. Heroin mempunyai efek menghilangkan rasa sakit lebih kuat dibandingkan morfin.
c)    Kodein
Kodein berbentuk serbuk berwarna putih atau tablet. Dalam bidang kedokteran/kesehatan, zat ini sering digunakan sebagai antitusif (antibatuk) dan analgesik lemah.
Senyawa-senyawa dalam opium apabila disalahgunakan akan menimbulkan gejala berikut.
a)    Perasaan gembira berlebihan
b)    Mengantuk dan tidak sadarkan diri
c)    Tidak merasakan sakit dan berhalusinasi
d)    Mata sayu dan daya penglihatan menurun
e)    Gangguan system saraf dan pembuluh darah
f)    Daya ingat menurun
g)    Jantung berdebar hebat

3)    Kokain

Kokain berasal dari tanaman Coca atau Erythroxylum coca. Kokain mempunyai sifat anestetik (pembius) dan efek merangsang jaringan otak sentral. Pemakaian zat ini menimbulkan gejala tekanan darah meningkat, perasaan gembira berlebihan, detak jantung meningkat, demam, mual, dan berat badan menurun drastis.

b.    Obat Psikotropika
Obat psikotropika merupakan zat atau obat yang mengakibatkan perubahan aktivitas mental atau tingkah laku. Contoh psikotropika yaitu ekstasi dan shabu-shabu.
1)    Ekstasi
Ekstasi merupakan turunan amfetamin serta berbentuk serbuk berwarna putih atau kekuningan. Ekstasi biasanya dibuat tablet dengan bermacam-macam bentuk. Penyalahgunaan ekstasi mengakibatkan rasa gembira, banyak bicara, tidak mudah lelah, jantung berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan halusinasi.
2)    Shabu-Shabu
Shabu-shabu berbentuk serbuk mengilap dengan kristal kasar mirip garam dapur. Shabu-shabu dihasilkan dari pengolahan amfetamin dicampur dengan berbagai obat psikotropika. Penyalahgunaan shabu-shabu mengakibatkan gejala yang sama dengan ekstasi.
c.    Zat Adiktif Lainnya
Contoh zat adiktif lainnya yaitu rokok, minuman beralkohol, inhalansia, dan solvent.
1)    Rokok
Rokok mempunyai dua bahan utama yang berbahaya bagi kesehatan tubuh yaitu nikotin dan tar.
a)    Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang terdapat dalam daun tembakau. Pengaruh nikotin dalam tubuh sebagai berikut.
(1)    Menaikan tekanan darah
(2)    Mempercepat denyut jantung
(3)    Menghambat informasi rangsang saraf
(4)    Mengganggu system pernapasan
b)    Tar
Tar adalah zat yang bersifat karsinogen (penyebab kanker). Tar dapat mengakibatkan iritasi paru-paru.
2)    Minuman Beralkohol
Alkohol memberikan dampak negatif pada tubuh sebagai berikut.
a)    Mengganggu koordinasi motorik
b)    Kemunduran kesadaran dan daya ingat
c)    Kerusakan hati dan jantung
3)    Inhalansia dan Solvent
Inhalansia dan solvent merupakan gas atau zat cair yang mudah menguap, misalnya lem, tiner, tipe-x, aseton, dan bensin. Penyalahgunaan zat ini mengakibatkan pusing, mual muntah serta merusak otak, ginjal, paru-paru, jantung, dan hati.
Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan. Gangguan fungsi organ yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba sebagai berikut.
a.    Opium, mengakibatkan otot layu, ingatan lemah, nafsu makan menurun, dan kedua mata mengalami sianosis.
b.    Morfin, mengakibatkan pendarahan hidung, muntah berulang-ulang, mengalami kelemahan seluruh anggota tubuh, kekeringan mulut, menimbulkan frustasi pada pusat pernapasan, koma, dan berujung kematian.
c.    Heroin, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, pengerasan otot, kelemahan fisik yang cukup parah, hilang nafsu makan, insomnia dan terus-menerus dihantuo mimpi buruk, seta impotensi.
d.    Kokain, mengakibatkan pemborokan selaput lendir hidung dan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
e.    Amfetamin, mengakibatkan lesu, stess, degup jantung cepat, tidak mampu berelaksasi, serta impoten.
f.    Ganja, mengakibatkan insomnia, lemah ingatan, dan bodoh.

Sunday, March 13, 2016

Struktur Teks Biografi dan Prosedur

A.    Teks Biografi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biogarfi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Sebuah biografi lebih komples daripada sekadar daftar tanggal lahir atau data kematian dan data pekerjaan seseorang. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan tokoh sejak kanak-kanak sampai tua, bahkan hingga tokoh tersebut meninggal. Semua jasa, karya, dan segala aspek yang dilakukan atau dihasilkan oleh seorang tokoh juga dijelaska.
Teks biografi terdiri atas struktur-struktur utama. Struktur-struktur teks tersebut sebagai berikut.
1.    Orientasi
2.    Peristiwa dan masalah
3.    Reorientasi

a.    Orientasi/Pengenalan Tokoh
Orientasi berisi gambaran awaltentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi. Orientasi memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, latar belakang keluarga, dan riwayat pendidikan.
b.    Peristiwa dan Masalah
Dalam bagian ini berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Bagian ini mencakup aspek menarik, mengesankan, mengagumkan, dam mengharukan yang dialami tokoh.
c.    Reorientasi
Bagian ini berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks biografi.


B.    Teks prosedur
Kata prosedur berkategori nomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1) prosedur berarti tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2) metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Sementara itu, teks cerita prosedur adalah petunjuk yang berisi langkah-langkah dengan tujuan tertentu.
Teks terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan isi. Bentuk teks dapat diidentifikasikan beerdasarkan strukturnya. Dengan demikian, struktur merupakan salah satu aspek penting suatu teks, khususnya teks prosedur.
Teks prosedur memilki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks prosedur terdiri atas:
1.    Tujuan
2.    Bahan-bahan perlengkapan
3.    Langkah-langkah

a.    Tujuan
Bagian ini berisi tujuan kegiatan. Pembaca teks segera mengetahui tujuan kegiatan pada bagian awal/judul teks.
b.    Bahan-bahan atau Perlengkapan
Bagian ini berisi bahan-bahan atau perlengkapan demi mencapai tujuan.
c.    Langah-langkah
Bagian ini berisi langah-langkah untuk mencapai tujuan kegiatan berdasarkan berbagai bahan atau perlengkapan yang tersedia. Langkah-langkah harus dilakukan secara urut agar tujuan dapat tercapai. Dengan kata lain, ketidakurutan langkah-langkah mengakibatkan suatu kegiatan gagal mencapai tujuan.

Contoh Cerpen dari Rumah ke Sekolah

Mengejar Waktu Yang Tertinggal


Pagi hari saat Ramdan masih tertidur, dia dibangunkan oleh suara alarm yang berdering keras dan suara ayam yang nyaring, ia pun terbangun dari tidurnya yang lelap. Ramdan pun bergegas mengambil air untuk berwudhu dan shalat. Ramdan membangunkan Ibunya yang masih tertidur karena jam sudah menunjukan pukul 05.25 WIB.
“Bu ayo bangun sudah hampir setengah enam nih, Ramdan mau sarapan dengan apa Bu ?” Kata Ramdan yang masih ingin tidur.
 “Ramdan mandi dulu, sarapan dengan nasi goreng saja.” Jawab Ibu.
    Ramdan pun segera mandi, dan setelahnya Ramdan berpakaian juga membereskan tempat tidurnya. Dia bergegas cepat membuat nasi goreng untuknya seorang. Ibu Ramdan pun akhirnya bangun dan langsung shalat, selepas shalat Ibunya memberi Ramdan uang untuk bekalnya, karena Ibu Ramdan akan pergi ke warung untuk membeli makanan.
“Ramdan ini bekalnya disimpan di atas televisi yaa.” Ucap Ibu Ramdan.
“Iya Bu, nanti saya ambil.” Jawab Ramdan.
    Setelah sarapan Ramdan selalu menggosok gigi dan merapikan rambut. Ramdan pun dengan tergesa-gesa berangkat ke sekolah karena jam sudah pukul 06.15 WIB. Dengan sedikit terburu-buru, Ramdan bergumam “Wah menurutku ini sudah siang nih.” Kata Ramdan dalam hati.
    Ditengah perjalanan dia bertemu Boby teman sekelas Ramdan, dan mereka pun melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
“Pagi Ramdan, sekarang ada PR tidak ?” Ujar Boby.
 “Ada. Bahasa Indonesia tentang menganalisis nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.” Jawab Ramdan.
 “Oh iya, saya belum nih PRnya gimana nih.” Jawab Boby lagi.
 “Makanya PR itu harus dikerjakan malam hari dong.” Ujar Ramdan dengan nada tinggi.
 “Huh mau gimana lagi nih.” Kata Boby dengan muka yang masih kebingungan. “Huh.  Ya sudahlah nanti di sekolah saja, sebelum ada guru.” Kata Ramdan.
    Setelah satu kilometer perjalanan mereka pun menunggu mobil umum di tempat yang biasa mereka tunggu, di dekat pangkalan ojek. Ramdan dan Boby menunggu cukup lama, dan akhirnya mobil umum pun datang dengan gelisah mereka pun naik mobil umumnya sampai ke sekolah. Di sekolah Ramdan bertemu dengan teman-temannya di kelas dan mengobrol dengan Vidia, Rosetta, Iridessa, dan Dimas.
“Hai Ramdan apa kamu sudah PR Bahasa Indonesia ?” Tanya Rosetta pada Ramdan.
“Sudah dong.” Jawab Ramdan singkat.
“Coba saya mau lihat contohnya dan tolong jelaskan pengertian nilai etika, estetika, susila, agama,kemanusian karena saya belum mengerti !” Kata Vidia.
 “Iya saya jelaskan.” Jawab Ramdan dan mencoba menjelaskan yang diinginkan Vidia.
“Ramdan saya mau lihat tentang nilai moral.” Ujar Iridessa. “Baiklah ini.” Jawab Ramdan singkat.
“Hey kalian sedang apa ?” Kata Dimas bingung
“Lihat PR.” Jawab Rosetta dengan nada keras.
“Oh iya saya lupa, saya mau lihat dong.” Kata Dimas
“Hey ada Pak Iman.” Kata Vidia.
    Mereka pun terkagetkan oleh Pak Iman selaku guru Bahasa Indonesia dan memulai pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan dalam cerpen. Di sela-sela pelajaran beberapa teman ada yang mengobrol, dan ada yang sedang berdiskusi tentang pelajaran yang sedang dikerjakan kelompok.
“Ramdan saya boleh lihat lagi bukunya ?” Kata Vidia.
“Iya tapi...” Belum selesai Ramdan menjawab, Vidia langsung mengambil buku Ramdan. Dengan muka Ramdan yang kesal karena dari tadi Vidia dan Iridessa selalu melihat-lihat buku Ramdan. Ramdan pun langsung mengambil bukunya kembali yang ada pada mereka.
“Hey saya mau mengerjakan dulu.” Kata Ramdan.
“Tunggu dulu sebentar.” Kata Iridessa.
“Ayolah cepat.” Jawab Ramdan meminta bukunya dikembalikan.
“Memangnya mau apa ?” tanya Vidia.
“Saya mau membacakan dulu alur cerita ini.” Jawab Ramdan.
“Huh. Baiklah ini.” Ucap Iridessa.
    Iridessa memberikan buku Ramdan padanya dan Ramdan membacakan alur cerita yang disuruh kelompoknya untuk membaca alur cerita untuk menanggapi cerita yang dipresentasikan oleh kelompok lain yang ada di depan kelas. Puluhan menit pun telah berlalu beberapa kelompok berdebat pendapat dan komentar antara kelompok lain. Tidak terasa jam pelajaran sudah hampir habis dan selesai Pak Iman memberi tugas kepada siswanya yaitu tentang membuat cerpen kehidupan nyata. Ramdan segera menuliskan tugasnya agar tidak lupa dan membereskan buku untuk pelajaran selanjutnya.

Contoh Teks Biografi Tentang Ibu

 Ibu

Ibuku bernama Wahyuni, ia lahir pada tanggal 30 September 1971 dari seorang ayah yang bernama Sariman Sastrokaryono, yang lahir pada tanggal 10 November 1942 di wonogiri. Dan seorang ibu yang bernama Wagiyem, lahir di Karanganyar tanggal 8 Juli 1951. Dan ibuku menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Ateng Indraguna.
    Pada masa kanak-kanak ibu saya tinggal di Dusun Geneng, Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Ibuku adalah seorang putri pertama dari 3 bersaudara.
    Ibuku pertama kali sekolah di Tk di tempatnya. Setelah 1 tahun di TK, dan meneruskannya ke SDn Kaling 1. Sewaktu SD Ibuku selalu megendarai sepeda dengan teman lainnya, dan jalannya pun belum dispal jadi jikalau hujan sepatunya dibawa dengan tangan. Jarak rumah ke SD sekitar 2 km. Ibuku saat belajar pada malam hari hanya menggunakan penerangan berupa lampu minyak. Ia selalu bermain di kebun tebu dengan teman-temannya.
    Setelah lulus di SD selama 6 tahun Ibuku meneruskan ke SMPn Tasikmadu 1. Berjarak 7 km dari rumah, mengendarai sepeda, dan masuk di kelas 1B. Sewaktu itu Ibuku mengikuti paduan suara, juga pramuka ikut berjalan dari Tawangmangu sampai Karanganyar kota berjarak sekitar 50 km, dan mengikuti berkemah di Kali Soro dekat makam presiden ke 2. Dan mendapatkan peringkat 72 dari keseluruhan kelas.
    Kelas 2 Ibuku rolling ke kelas C. Ibuku mengikuti lomba membuat nasi goreng dan mendapat juara 2 dari perwakilan seluruh kelas. Dan mengikuti lomba pramuka tingkat Kabupaten di Tawangmangu.
    Kelas 3 ibuku di rolling lagi menjadi kelas D. Ibuku sudah tidak boleh mengikuti kegiatan di luar pelajaran lagi, tetapi harus mengikuti les yang dimulai jam ke 0 yaitu pukul 06.30 sampai 07.15 dan jam tambahan  ke 2 dimulai 13.30 sampai 14.30. Secara gratis atau tidak ada bayaran.
    Lalu Ibuku melanjutkan ke SMAn Kebakkramat 2. Di SMA Ibuku terpilih menjadi anggota paskibraka dan aktif di pramuka. Ibuku mengambil jurusan IPS karena nilai Matematika dan IPA nya sangat kecil.
    Ibuku melanjutkan kuliah ke Universitas Negri Sebelas Maret, di Surakarta. Mengambil jurusan PLB (Pendidikan Luar Biasa). Menjadi guru honorer di SLB Cangaan, Karanganyar. Dan pindah ke SLB Panumbangan setelah menikah dengan Ayahku, dan akhirnya berhenti karena kesibukan rumah tangga.
    Dan sekarang Ibuku, di sela-sela kesibukannya ia menjadi agen asuransi.
    Ibuku berkata bahwa belajar itu tidak menyerah dengan keadaan seperti mengendarai sepeda, kesetiakawanan dengan teman, solidaritas teman, dan belajar dengan giat. Zaman saat ibuku dulu berbeda dengan sekarang yang sudah serba modern. Saya menyadari bahwa perjuangan yang tidak kenal lelah patut untuk menjadi contoh.

Contoh Biantara Basa Sunda Tentang Kebudayaan

Assalamualaikum Wr. Wb.
    Bismillahirrohmanirrohim
    Ibu guru anu ku simkuring dipihormat, rerencangan kelas 9A anu ku simkuring dimulyakeun sinareng dibanggakeun.
    Puji sinareng syukur hayu urang sanggahkeun ka gusti Allah anu maha suci, margi urang sadaya tiasa kempel dina ieu waktos. Solawat sinareng salam mugia dilimpah curahkeun ka junjungan alam kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan dugi ka para sohabatna, para tabi’in tabi’atna tur dugi ka urang sadayana anu nganut ka mantena.
    Ibu sinareng rerencangan sadaya, simkuring bade nepikeun perkawis “Perluna Ngamumule Basa Sunda”. Basa teh mangrupa jandela dunya. Kitu deui basa sunda, anu mangrupa salah sahiji tina bagean budaya di Indonesia. Basa mibanda oge basa batin nu tiasa mangaruh kanggo unggal jalma nu nganggona, tos janten pasifatan urang sunda nu handap asor, someah hade ka semah, tur someah ku margi kenging pangaruh tina basa sunda anu diangge sadidintena.
Namung hanjakal pisan dina jaman kiwari, sawatara anu aranom sunda tos ampir hilap kana basa warisan luluhurna. Teu sadar laun-laun mah, basa nu kapungkur dipikareueus sarta di agul-agul teh, bakal ilang tina kahirupan urang nu aya di tatar sunda. Seueur jalmi sunda, nu kirang ngahargaan kana basana sorangan. Atanapi teu tiasa ngalarapkeunnana.
    Miara sareng ngamumule basa sunda teh kacida peryogina. Utamina dina komunikasi sadidinten. Sawadina saupamina di sakola-sakola, dilingkungan tatar sunda, ngawajibkeun ka para siswana kanggo ngagunakeun basa sunda di sadidintenna. Diwajibkeun  para siswa teh kanggo ngagunakeun basa sunda nu luyu saaturan. Sigana teh upama dikitukeun mah, para siswa teh bakal kahudang ati sanubarina kanggo miara sareng ngamumule basana sorangan tur apal kana budaya kasundaan.
    Dina waktos ieu simkuring ngajak ka rerencangan ngamumule budaya basa sunda. Bade kusaha deui atuh basa sunda teh dipiara sareng dimumulena, upami sanes ku urang sadaya mah.
    Sakitu anu kapihatur, hapunten boh bilih dina cumarios tadi teh aya kalepatan kecap nu teu mernah kana manah mugia tiasa dihapunten.
    Wassalamuaalaikum Wr.Wb.

Sinopsis Cerita "Lampion Peri Fleura"

A.    Sinopsis cerita berjudul “LAMPION PERI FLEURA” dari buku Majalah Bobo
Dua minggu lagi ada perayaan besar-besaran di Negeri Peri, Ratu Peri berulang tahun. Ada lomba membuat lampion. Pembuat lampion terbaik akan mendapat 10 kotak coklat rasa bunga yang lezat.
Para peri bekerja keras. Berbagai bentuk lampion mereka ciptakan. Seluruh peri telah selesai mengerjakannya, kecuali fleura. Ia masih sibuk mengutak-ngatik kerangka lampionnya. Dayla tersenyum sinis melihatnya dan Fleura mulai merasa terganggu.

Keesokan harinya, Fleura berhasil menyelesaikan karyanya. Sebuah lampion berbentuk teratai pink. Ia memajangnya di depan rumah dan peri-peri berdecak kagum melihat lampion itu.
Sorenya, Fleuraberencana berjalan-jalan melepas lelah setelah satu minggu sibuk membuat lampion. Ketika membuka pintu, Fleura terkejut lampionnya lenyap. Redisca, Karmenia, dan Gardenia menahan nafas kaget. Dahi Fleura menyernyit. Dayla menghina lampionmu, dia bilang “Andai bisa melemparnya ke lembah”. Bisik Karmenia dengan mimik serius. Flura segera pergi ke rumah Dayla. Disana Dayla kaget atas tuduhan Fleura
Kedua tangan Dayla mengepal menahan emosi. “Kau harus bertanggung jawab. Cari lampion itu atau kulaporkan pada Ratu Peri”. Ancam Fleura.
Dayla tidak punya pilihan. Mereka terbang menyusuri lembah, selama satu jam mencari, lampion Fleura tidak juga ditemukan. Matahari mulai tenggelam. Senja berganti malam, para peri kelelahan.Dua  peri itu saling tatap dengan sorot mata penuh kebencian, Gardenia menengahi.
Paginya, mereka melanjutkan pencarian. Langit sebiru bentangan samudra, burung-burung saling menyapa. Ketika melewati taman bunga para peri merasakan kejanggalan. Dahi Fleura mengkerut, kuping telinganya bergerak-gerak. Ia mendengar dengungan lirih, kepakan sayap,bunyi-bunyi aneh seperti saat ia menyesap sari jahe panas. Diam-diam, ia terbang melewati rimbunan semak, suara itu semakin jelas. Fleura terhenyak kaget, di bawahnya tergeletak bunga teratai berwarna pink. Rupanya para serangga mengiranya bunga yang nyata. Fleura menjelaskan bahwa itu bukan bunga sungguhan.Dayla mendengus, lalu pergi. Dayla belum sudi memaafkannya.

Malam itu yaitu pada hari ulang tahun Ratu Peri terlihat semarak, lampion bertebaran dimana-mana. Para peri bersenang-senang, dan sekitar pukul tujuh lagu selamat ulang tahun dinyanyikan dan serta kuenya dibagikan. Sang Ratu tidak henti-hentinya tersenyum.

        Sebelum pesta berakhir, Ratu akan mengummumkan pemenang lomba pembuat lampion terbaik seluruh. Dan pemenangnya adalah Fleura dengan lampionnya bunga teratai pink. Fleura menerima sepuuh kotak coklat sari bunga. Kemudian, Fleura menemui Dayla, memberikan dua kotak coklat, kedua peri itu berbaikan. Lalu, mereka mencari Redisca, Karmenia, dan Gardenia. Masing-masing mendapat dua kotak coklat. Mereka semua menikmatinya bersama-sama.

B.    Ulasan cerita berjudul “LAMPION PERI FLEURA” judul buku Majalah Bobo pengarang Widya Rosanti


Orientasi         Cerita “LAMPION PERI FLEURA” ini sangat bagus dan banyak disukai orang-orang terutama kalangan anak-anak. Cerita yang dikarang oleh WIDYA ROSANTI ini mungkin hampir sama dengan dunia nyata. Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini adalah sang Ratu Peri, Peri Fleura dan teman-temannya seperti Dayla, Redisca, Karmenia, Gardenia. Cerita ini diambil dari buku yang berjudul Majalah Bobo.
 
Tafsiran         Pada awalan cerita, penulis menceritakan sang Ratu Peri yang berulang tahun dua minggu lagi dan akan diadakan lomba membuat lampion. Tetapi Fleura belum membuatnya. Di rumah Fleuralah mulai terjadi pertentangan antara Dayla dan Fleura. Lalu setelah Fleura menyelesaikan lampionnya, teman-teman  dan para peri mengaguminya dan Dayla mulailagi mengejek lampion Fleura.
     Pada pertengahan cerita Widya Rosanti (penulis cerita ini) menuliskan perkelahian antara Dayla dan Fleura. Yaitu Fleura menuduh Dayla sebagai pelaku yang telah menghilangkan lampionnya, tetapi Dayla tidak menghilangkannya. Dan akhirnya Dayla bertanggung jawab dan mencari lampion Fleura, kalau tidak dia akan melaporkannya pada Ratu Peri.
     Keesokan harinya Fleura mencari lagi dan dia pun menemukannya di semak-semak.yang para serangga kira itu adalah bunga. Fleura minta maaf pada Dayla, tetapi Dayla belum sudi memaafkannya.
     Pada malam hari penulis menceritakan saat ketegangan pemgumuman pemenang lomba. Dan pemenangnya adalah pembuat lampion teratai pink. Pemenang itu pun menerim hadiahnya dan membaginya kepada teman-temanya termasuk Dayla yang sudah berteman lagi.
Evaluasi         Kelebihan cerita ini adalah banyak yang tertarik dengan cerita ini, banyak memberikan beberapa motivasi seperti jangan memiliki rasa dendam atau pun kita harus memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas. Cerita ini juga banyak disukai kalangan anak-anak.
     Meski kekurangannya adalah ada kata-kata yang tidak sesuai dengan kata-kata kebahasaan yang tentu akan lebih baik dan juga yang sulit dimengerti oleh kalangan anak-anak.
Rangkuman         Dengan mengesampingkan kekurangan tadi cerita “LAMPION PERI FLEURA” tetap disukai banya korang dan banyak memberi motivasi bagi anak-anak yang masih usia dini atau remaja. Dan masih bisa diajari oleh orang tuanya tentang arti kata, dan amanatnya. Cerita ini sangat bagus.

Bagian Cerpen dan Fabel

A.    Bagian Cerpen dan Fabel
Cerpen dan fabel merupakan jenis prosa fiksi. Cerpen dan fabel memilki unsur yang pembangun yang sama. Berikut unsur unsur pembangun cerpen dan fabel.
1.    Perwatakan     : cara pengarang menggambarkan watak tokoh (penokohan)
2.    Latar        : keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana.
3.    Alur        : rangkaian peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat.
4.    Tema        : pokok pikiran pengarang.
5.    Amanat        : pesan yang ingin disampaikan pengarang.
6.    Gaya bahasa    : corak pemakaian bahasa.
7.    Sudut pandang    : cara pandang pengarang

a.    Sudut pandang orang ketiga
Pengisahan cerita pada umumnya mempergunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang adalah seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama diri atau kata ganti orang ketiga. Kata ganti tersebut misalnya Delia, Rahmat, ia, dia, dan mereka.
b.    Sudut pandang orang pertama
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang pertama, pengarang adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si “aku”, tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran diri sendiri.
c.    Sudut pandang campuran
Dalam pengisahan cerita, pengarang menggabungkan penggunaan sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang orang pertama.

B.    Cara menentukan penokohan
Penokohan, perwatakan, atau karakter tokoh dapat digambarkan dengan dua cara sebagai berikut.
1.    Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
2.    Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
a.    Penggambaran fisik dan perilaku tokokh
b.    Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
c.    Penggambaran tindakan tokoh
d.    Penggambaran jalan pikiran tokoh
e.    Penggambaran oleh tokoh lain
f.    Penggambaran melalui dialog antartokoh
Jadi, kamu harus memahami teknik penggambaran tokoh daan cara karakter tersebut digambarkan tokoh dalam cerita cerpen
C.    Cara menentukan konflik
Konflik dapat ditentukan dari kehadiran masalah dalam cerita. Berbagai perbedaan antartokoh menjadi masalah yang menimbulkan konflik antarpelaku. Masalah tersebut dapat membuat cerita menjadi hidup.
D.    Simpulan sebab/akibat konflik dalam cerpen dan fabel
Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melaui berbagai peristiwa akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembaca akan menyukai karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh didalamnya. Sebernarnya yang dihadapi dan menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik, konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian.
Konflik adalah sesuatu yang dramatic, yakni pertarungan dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi konflik, peristiwa-peristiwa yang lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang semakin meruncing disebut klimaks.