Pages

Tuesday, November 20, 2018

Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


PROGRAM LINEAR
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Matematika


Disusun Oleh,
MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA
XI MIPA 5

PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
JL. K. H AHMAD DAHLAN NO 02 CIAMIS TELP. (0265) 771709
TAHUN PELAJARAN 2017/2017




LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan makalah mnegenai Program Linear dengan,
NAMA            : MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA
KELAS           : XI MIPA 5
NISN              : 0016205779

Menyetujui,

Pembina serta Pembimbing,                                 Siswa,



     Selly Afianti Rosliani                               Muhammad Raihan Indraguna
NIP.197011141999032004                        NISN. 0016205779




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini.
Makalah Program Linear ini berisi tentang maeri-materi program linear beserta contoh soalnya.
Terselesainya makalah ini tentu tidak lepas dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Selly Afianti Rosliani selaku wali kelas XI IPA 5, sekaligus guru mata pelajaran Matematika Wajib.
2.      Ibu  selaku guru pembimbing dan pembina.
3.      Ibu  selaku guru pembimbing dan pembina.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Matematika. Selain itu, saya berharap semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan makalah ini jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini
Ciamis, 2 Desember 2017
Penulis            


                       
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB 1 PEDAHULUAN.................................................................... 1
1.1.    Latar Belakang........................................................................ 1
1.2.    Tujuan..................................................................................... 1
1.3.    Rumusan Masalah................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................... 2
2.1       Pengertian Program Linear...................................................... 2
2.2       Pegertian Model Matematika................................................... 2
2.3       Pertidaksamaan Linear Dua Variabel...................................... 3
2.4       Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................... 4
2.5       Langkah-Langkah Menggambar Grafik................................... 4
2.6       Menentukan Nilai Optimum Bentuk Obyektif Dengan Menggunakan Garis Selidik................................................................................................ 5
2.7       Menentukan Nilai Optimum Dengan Titik Pojok.................... 7

BAB 3 PENUTUP............................................................................. 12
3.1       Kesimpulan............................................................................ 12
3.2       Saran...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 13



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program linear atau biasa disebut juga sebagai optimasi linear merupakan suatu program yang bisa dipakai untuk memecahkan masalah mengenai optimasi. Di dalam masalah optimasi linear, batasan-batasan atau kendala-kendalanya bisa diterjemahkan ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear. Nilai-nilai perubah yang memenuhi suatu sistem pertidaksamaan linear berada pada suatu himpunan penyelesaian yang mempunyai beragam kemungkinan penyelesaian. Dari beragam kemungkinan penyelesaian tersebut terdapat sebuah penyelesaian yang memberikan hasil paling baik (penyelesaian optimum). Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari masalah optimasi linear adalah untuk mengoptimumkan (memaksimalkan atau meminimumkan) sebuah fungsi f. Fungsi f ini disebut dengan fungsi sasaran, fungsi tujuan, atau fungsi objektif.
1.2 Tujuan
a.       Untuk mengetahui cara menghitung petidaksamaan
b.      Untuk mengetahui cara menggambar grafik pertidaksamaan
c.       Untuk menyelesaikan masalah dengan model matematika
d.      Untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan
1.3 Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian program linear ?
b.      Bagaimana cara menghitung pertidaksamaan?
c.       Bagaimana cara menghitung dengan menggunakan titik pojok ?
d.      Bagaimana cara penyelesaian model matematika ?


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Program Linear
Program linear atau biasa disebut juga sebagai optimasi linear merupakan suatu program yang bisa dipakai untuk memecahkan masalah mengenai optimasi. Di dalam masalah optimasi linear, batasan-batasan atau kendala-kendalanya bisa diterjemahkan ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear. Nilai-nilai perubah yang memenuhi suatu sistem pertidaksamaan linear berada pada suatu himpunan penyelesaian yang mempunyai beragam kemungkinan penyelesaian. Dari beragam kemungkinan penyelesaian tersebut terdapat sebuah penyelesaian yang memberikan hasil paling baik (penyelesaian optimum). Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari masalah optimasi linear adalah untuk mengoptimumkan (memaksimalkan atau meminimumkan) sebuah fungsi f. Fungsi f ini disebut dengan fungsi sasaran, fungsi tujuan, atau fungsi objektif.
Masalah optimasi linear seperti yang telah dijelaskan di atas banyak dijumpai dalam bidang produksi barang, distribusi barang, dalam bidang ekonomi, dan bidang-bidang lainnya yang termasuk ke dalam kajian riset operasional.
2.2 Pengertian Model Matematika
Model matematika dapat didefinisikan sebagai suatu rumusan matematika yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika menerjemahkan suatu masalah program linear ke dalam Bahasa matematika. Suatu model matematika dikatakan baik apabila di dalam model tersebut hanya memuat bagian-bagian yang diperlukan saja.
Contoh soal beserta pembahasan :
  1. Seorang tukang roti berencana membuat dua jenis roti yaitu roti jenis 1(x) dan roti jenis 2 (y), dengan menggunakan dua macam bahan baku, yaitu tepung dan mentega. Setiap roti jenis 1 memerlukan 200 gr tepung dan 25 gr mentega, roti jenis 2 memerlukan 100 gr tepung dan 50 gr mentega. Harga jual roti jenis 1 dan 2 masing-masing adlah Rp. 1.500 dan Rp. 2.000. Jumlah persediaan bahan adalah 4 kg tepung dan 1,2 kg mentega. Maka model matematikanya adalah.
Jawab :
Roti
Tepung (gr)
Mentega (gr)
Jenis 1 (x)
200
25
Jenis 2 (y)
100
50
Jumlah
4.000
1.200

Maka pertidaksamaanya adalah
200x + 100y ≤ 4.000  
25x + 50y ≤ 1.200
Dimana x ≥ 0 dan y ≥ 0

  1. Untuk membuat barang A diperlukan 8 jam pada mesin I dan 6 jam pada mesin II. Sedangkan barang B memerlukan 4 jam pada mesin I dan 10 jam pada mesin II. Setiap hari masing-masing mesin tersebut bekerja tidak boleh lebih dari 20 jam. Jika setiap hari dibuat x buah barang A dan y buah barang B, maka model matematika dari masalah tersebut adalah.
Jawab :
Barang
Mesin I
Mesin II
A (x)
8
6
B (y)
4
10
Jumlah
20
20

Maka pertidaksamaanya adalah
8x + 4y ≤ 20
6x + 10y ≤ 20
Dimana x ≥ 0 dan y ≥ 0

2.3 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel
  1. ax + by > c
  2. ax + by < c
  3. ax + by ≤ c
  4. ax + by ≥ c
Dengan a, b, c bilangan real.
Daerah penyelesaina pertidaksamaan linear dua variabel suatu daerah yang dibatasi oleh suatu garis.
2.4 Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Gabungan dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel membentuk sistem pertidaksamaan dua variabel.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variaabel merupakan irisan dari semua daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variaabel.
2.5 Langkah-Langkah Menggambar Grafik
Misalnya kita ingin menggambar grafik ax + by ≤ c.
  1. Gambarlah garis ax + by ≤ c pada koordinat cartesius.
  2. Pilih satu titik yang tidak terletak pada garis ax + by ≤ c tersebut, lalu substitusikan nilai titik (x,y) tersebut ke dalam pertidaksamaan ax + by ≤ c. Untuk mempermudah perhitungan , ujilah pertidaksamaan tersebut pada titik 0 (0,0)
  3. Jika pertidaksamaan tersebut bernilai salah, maka himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang tidak memuat titik tersebut, dengan batasnya garis ax + by = c
  4. Jika pertidaksamaan tersebut bernilai benar, maka himpunan penyelesaianya adalah daerah yang memuat titik tersebut, dengan btasnya adalah garis ax + by = c
Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linearnya adalah irisan dari semua daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear tersebut.
Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari
2x + 3y 6
x – y 1
Maka penyelesaiannya adalah
2x + 3y = 6
x = 0, y = 2 (0,2)

y = 0, x = 3 (3,0)
x – y = 1
x = 0, y = -1 (0,-1)
y = 0 , x = 1 (1,0)






Maka grafik nya seperti pada gambar dibawah
Diperoleh daerah pertidaksamaan {(0,0), (1,0), (0,2), (0,-1), (9/5,4/5)}
2.6 Menentukan Nilai Optimum Bentuk Obyektif Dengan Menggunakan Garis Selidik ax + by = k
  1. Pengertian Garis Selidik ax + by = k
Garis selidik ax + by = k merupakan suatu garis yang berfungsi untuk menyelidiki dan menentukan sampai sejauh mana nilai fungsi obyektif Z maksimum atau minimum.
  1. Aturan Penggunaan Garis Selidik ax + by = k
a.       Gambar garis ax + by = ab yang memotong sumbu x di titik (b,0) dan sumbu y (0,a) sebagai patokan.
b.      Tarik garis-garis sejajar dengan ax + by = ab hingga f(x,y) maksimum atau minimum.
c.       Jika garis ax + by = k merupakan garis sejajar dengan ax + by = ab dan berada di paling atas/kanan pada DHP, maka Z=k merupakan nilai maksimum
d.      Jika garis ax + by = k merupakan garis sejajar dengan ax + by = ab dan berada di paling kiri pada DHP, maka Z=k merupakan nilai minimum
Contoh soal,
Gambarlah DHP sistem pertidaksamaan dengan menggunakan garis selidik untuk menentukan nilai minimum dan maksimum dengan fungsi obyektif  f (x,y) = 8x + 7y dari sistem pertidaksamaan 2x + y 30 dan x + 2y 24 dimana x ≥ 0 dan y ≥ 0
Penyelesaiannya
2x + y 30                                                                  x + 2y 24
2x + y = 30                                                                  x + 2y = 24
X
0
15
Y
30
0
X
0
24
Y
12
0
            (0,30)   (15,0)   (0,12)   (24,0)


Titik potongnya
  2x + y = 30      *1        4x + 2y = 24
x + 2y = 24      *2        x + 2y = 24  -

                                          -3x = -36
                                             x = 12
Substitusikan x ke persamaan
y = 30 - 2x
   = 30 – 2(12)
   = 6
Diperoleh titik potong (12,6)

Maka diperoleh grafik seperti gambar dibawah

2.7 Menentukan Nilai Optimum Dengan Menggunakan Titik Pojok
  1. Nilai Optimum Suatu Bentuk Obyektif
Bentuk obyektfi ax + by merupakan linear ax + by yang dimaksimumkan atau diminimumkan. Bentuk ini adalah bagian terpenting dalam model matematika
  1. Langkah-Langkah Menentukan Nilai Optimum Bentuk Obyektif
a.       Gambarlah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut
b.      Carilah titik-titik sudut dari daerah himpunan penyelesaian
c.       Substitusikan titik-titik sudut dari daerah penyelesaian tersebut ke dalam fungsi bentuk obyektif
d.      Tentukan nilai optimum (maksimum dan minimum)
Contoh soal,
Tentukan nilai maksimum fungsi obyektif f(x,y) = 20x +30y dari pertidaksamaan
x + y 4
x + 3y 6
dengan x ≥ 0 dan y ≥ 0
Penyelesaian,
x + y 4                                                                      x + 3y 6
x + y = 4                                                                      x + 3y = 6
X
0
4
Y
4
0
X
0
6
Y
2
0
            (0,4)   (4,0)                   (0,2)   (6,0)


Titik potongnya
x + y = 4
x + 3y = 6  -
     -2y = -2
        y = 1
Substitusikan y ke persamaan
x + y = 4
x + 1 = 4
      x = 3
Diperoleh titik potong (3,1)
Dan grafiknya akan seperti pada gambar dibawah.
Masukan lah titik-titik yang berada pada daerah pertidaksamaan ke fungsi obyektif
f (20x + 30y)
f(0,2) = 20(0) + 30(2) = 60
f(4,0) = 20(4) + 30 (0) = 80
f(3,1) = 20(3) + 30(1) = 90
Jadi, nilai maksimum nya ada pada titik (3,1) dan nilai minimumnya ada pada titik (3,1)



Contoh Soal 1
Tentukan himpunan dari pertidaksamaan
2x – 3y 2
4x + 3y 13
Dengan x 0 dan y 0
Penyelesaian
X
0
4
Y
3
0
2x – y 2                                                                    

4x + 3y 13
X
0
1
Y
-2
0
            (0,-2)   (1,0)                                                                 (0,3)     (4,0)
Titik potongnya
4x + 3y = 13    *1        4x + 3y = 13
2x – 3 = 2        *2        4x - 2y  = 6 -
                                             5y = 6
                                              y = -
Substitusikan y ke persamaan
2x – y = 3
2x -  = 3  *5
10x – 6 = 15
      10x = 21
          x =
Grafiknya akan seperti pada gambar



Contoh soal 2
Gambarlah koordinat 2x + 3y 6
X
0
3
Y
2
0
            (0,2)     (3,0)
Grafiknya

Gambarlah koordinat 2x + 6y 12, -3x + 4y 12, dan x – 6y ≥ 6
X
0
6
Y
-1
0
    2x + 6y 12                     -3x + 4y 12                          x – 6y ≥ 6
X
0
6
Y
2
0
X
0
-4
Y
3
0

            (0,2)     (6,0)        (0,3)     (-4,0)                       (0,-1)   (6,0)


Maka grafiknya adalah
 




BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
                        Program linear atau biasa disebut juga sebagai optimasi linear merupakan suatu program yang bisa dipakai untuk memecahkan masalah mengenai optimasi. Di dalam masalah optimasi linear, batasan-batasan atau kendala-kendalanya bisa diterjemahkan ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear.
3.2   Saran
                        Dalam bab ini ketelitian dalam menggambar grafik sangat diperlukan dan saat mensubstitusikan angka ke persamaan.



DAFTAR PUSTAKA

http://primalangga.blogspot.co.id/2017/07/rangkuman-program-linier.html (3 Desember 2017)




Buku tulis penulis (3 Desember 2017)