Pages

Monday, September 9, 2019

Laporan Karyawisata ke UMY, AAU, Tebing Breksi dan Lava Tour Merapi


KARYA TULIS ILMIAH KARYAWISATA KE
D.I. YOGYAKARTA
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh,

XI MIPA 6

PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
JL. K. H AHMAD DAHLAN NO 02 CIAMIS TELP. (0265) 771709
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan laporan kegiatan Karyawisata Ke Beberapa Tempat di D.I. Yogyakarta,
Nama   : Ayudya Rizki Latifa Putri
Absen  : 3 (Tiga)
Kelas   : XI MIPA 6
NISN  : 0035556173
            Telah melaksanakan kegiatan Karyawisata di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Agustus 2019.
Menyetujui,

               Pembina                                    Pembimbing I



                   
NIP.                  NIP.

          Pembimbing II                                         Siswa



     
NIP.                NISN. 

Mengetahui,

Kepala Sekolah




NIP.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan sederhana ini.
Laporan kegiatan Karyawisata ini berisi tentang kegiatan Karyawisata yaitu kunjungan ke beberapa tempat di D.I. Yogyakarta. Yaitu, Universitas MuhammadiyahYogyakarta (UMY), Akademi Angkatan Udara (AAU), Tebing Breksi, dan Lava Tour Merapi.
Terselesainya laporan ini tentu tidak lepas dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu  selaku wali kelas XI IPA 6.
2.      Ibu  selaku pembimbing sekaligus guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Bapak  selaku guru pembimbing dan pembina Studi Lapangan.
4.      Bapak Kepala Sekolah selaku penanggung jawab dalam kegiatan study tour ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, saya berharap semoga laporan Karyawisata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini.



Ciamis, 5 September 2019



Penulis            

                       
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................... vi
BAB 1 PEDAHULUAN.................................................................... 1
1.1.    Latar Belakang........................................................................ 1
1.2.    Rumusan Penelitian................................................................. 1
1.3.    Tujuan Penelitian..................................................................... 2
1.4.    Manfaat Penelitian................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................... 4
2.1       Sejarah Berdirinya UMY......................................................... 4
2.2       Fakultas dan Jurusan Yang Ada di UMY............................... 6
2.3       Sejarah Berdirinya AAU......................................................... 8
2.4       Objek Wisata Tebing Breksi................................................... 11
2.5       Objek Wisata Lava Tour Merapi............................................ 14
BAB 3 PENUTUP............................................................................. 17
3.1       Kesimpulan............................................................................ 17
3.2       Saran...................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 20


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
        Laporan ini dibahas untuk menambah wawasan kita serta mengupas semua yang sudah kita alami, apa yang kita lihat apa yang kita perhatikan dan apa yang kita rasakan. Kunjungan ke D.I. Yogyakarta bukan hanya sekedar main main saja. Tapi kita sebagai siswa juga dituntut untuk membahas apa yang sudah kita pelajari dan amati.
        Untuk itu dibuatlah laporan karyawisata ini untuk memperjelas serta mengupas tuntas semuayang sudah kita kunjungi. Ada beberapa tempat yang kami kunjungi yaitu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Akademi Angkatan Udara (AAU), Objek Wisata Tebing Breksi, dan Objek Wisata Lava Tour Merapi. Itulah beberapa tempat yang akan dibahas dalam laporan karyawisata ini.
1.2 Rumusan Penelitian
1.      Bagaimana sejarah berdirinya UMY ?
2.      Apa saja fakultas dan jurusan yang ada di UMY ?
3.      Bagaimana prospek kerja di jurusan Psikologi UMY ?
4.      Bagaimana sejarah berdirinya AAU ?
5.      Apa saja tanggapan positif dan negatif dari adanya objek wisata Tebing Breksi ?
6.      Apa saja tanggapan positif dan negatif dari adanya objek wisata Lava Tour Merapi ?
1.3 Tujuan Penelitian
        Adapun tujuan dibuatnya laporan karyawisata kunjungan ke pabrik gula Madukismo adalah :
1.      Untuk mengetahui sejarah berdirinya UMY
2.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang fakultas dan jurusan yang ada di UMY
3.      Untuk mengetahui prospek kerja jurusan Psikologi di UMY
4.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya AAU
5.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang AAU
6.      Untuk mengetahui beberapa tanggapan mengenai objek wisata Tebing Breksi
7.      Untuk mengetahui beberapa tanggapan mengenai objek wisata Lava Tour Merapi
1.4 Manfaat Penelitian
1.      Diketahuinya sejarah berdirinya UMY
2.      Bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang fakultas dan jurusan yang ada di UMY
3.      Diketahuinya prospek kerja jurusan Psikologi di UMY
4.      Diketahuinya bagaimana sejarah berdirinya AAU
5.      Bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang AAU
6.      Kita jadi mengetahui beberapa tanggapan mengenai objek wisata Tebing Breksi
7.      Kita dapat mengetahui beberapa tanggapan mengenai objek wisata Lava Tour Merapi

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya UMY
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yang beralamat di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terakreditasi "A" berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 5237/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2017.
Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam pengembangan UMY. Oleh karena itu, setiap tahun UMY mengirimkan sekitar 20 hingga 30 tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut, S2 dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga menciptakan lulusan yang unggul dan islami.
Niat untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah ada sejak lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai kesempatan melemparkan gagasan perlu didirikannya Universitas Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1960, secara eksplisit piagam pendiriannya mencantumkan FKIP sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah. Barulah pada bulan Maret 1981, melalui perjuangan yang keras beberapa aktivis Muhammadiyah seperti Drs. H. Mustafa Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawan, Hoemam Zainal, S.H., Brigjen. TNI. (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid, K.H.Ahmad Azhar Basir, M.A., Ir.H.M.Dasron Hamid, M.Sc., H.M. Daim Saleh, Prof. Dr. H. Amien Rais, M.A., H.M.H. Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad Sholeh, Zuber Kohari, Ir. H. Basit Wahid,H Tubin Sakiman, Drs. Ahmad Fadhil yang gigih mencari Mahasiswa serta didukung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, K.H. A. R. Fakhrudin dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY H. Mukhlas Abror, secara resmi didirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang kemudian berkembang hingga saat ini.
Pada awal berdirinya, rektor UMY dipercayakan kepada Brigjen. TNI (Purn) Drs. H. Bakri Syahid, yang saat itu sudah selesai masa tugasnya sebagai Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rektor periode berikutnya dipercayakan kepada Ir. H. M. Dasron Hamid, M.Sc. Akan tetapi karena proses permintaan izin menteri belum selesai, maka ditunjuk seorang sesepuh Muhammadiyah, H. M. H Mawardi, menjadi rektor.
            Saat ini UMY memiliki 9 fakultas, yaitu:
o   Fakultas Agama Islam
o   Fakultas Ekonomi
o   Fakultas Hukum
o   Fakultas Isipol
o   Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
o   Fakultas Pertanian
o   Fakultas Teknik
o   Fakultas Pendidikan Bahasa
o   Program Vokasi
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
o   Program Studi Magister Manajemen
o   Program Studi Magister Studi Islam
o   Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
o   Program Studi Magister Manajemen Rumah sakit
o   Program Studi Magister Keperawatan
o   Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional
o   Program Doktor
2.2 Fakultas dan Jurusan yang Ada di UMY
Berikut merupakan daftar jurusan yang ada di UMY berserta akreditasi yang sudah diketahui.
No
Strata
Program Studi
Akreditasi
1
D-III
Teknik Elektromedik
B
2
D-III
Akuntansi
B
3
D-III
Teknik Mesin
B
4
Profesi
Apoteker
B
5
Profesi
Profesi Dokter Gigi
B
6
Profesi
Profesi Ners
A
7
Profesi
Profesi Dokter
A
8
S1
Ilmu Hukum
A
9
S1
Agroteknologi
A
10
S1
Manajemen
A
11
S1
Ilmu Komunikasi
A
12
S1
Pendidikan Bahasa Jepang
B
13
S1
Teknik Sipil
A
14
S1
Ekonomi Pembangunan
A
15
S1
Teknik Mesin
B
16
S1
Teknik Informatika
B
17
S1
Pendidikan Bahasa Inggris
A
18
S1
Agribisnis
A
19
S1
Kedokteran Gigi
A
20
S1
Muamalat
A
21
S1
Pendidikan Agama Islam
A
22
S1
Keperawatan
A
23
S1
Akuntansi
A
24
S1
Kedokteran
B
25
S1
Komunikasi Dan Penyiaran Islam
A
26
S1
Ilmu Pemerintahan
A
27
S1
Farmasi
B
28
S1
Pendidikan Bahasa Arab
B
29
S1
Ilmu Hubungan Internasional
A
30
S1
Teknik Elektro
B
31
S2
Manajemen
B
32
S2
Ilmu Hukum
B
33
S2
Ilmu Pemerintahan
A
34
S2
Ilmu Agama Islam
B
35
S2
Manajemen Rumah Sakit
B
36
S2
Ilmu Hubungan Internasional
B
37
S2
Keperawatan
B
38
S3
Politik Islam
A
39
S3
Psikologi Pendidikan Islam
B

2.3 Sejarah Berdirinya AAU
            Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan Perwira TNI AU di Maguwo, Yogyakarta, di tahun kemerdekaan RI. Akhir Desember 1945, Komodor Udara Suryadi Suryadarma merencanakan pembentukan personil AU, yang kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah embrio Akademi Angkatan Udara (AAU). Sat itu masih menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan 1933.
Sekolah penerbangan Indonesia dimulai sejak sebelum perang. Pada 1 Agustus 1921 pemerintah Belanda mulai dibuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia di Kalijati Subang, Jawa Barat: Sekolah Penerbangan Kalijati. Pada 1 Januari 1940 menjadi Penerbangan Militer (Militaire Luchvaart). Di sekitar waktu itu terdapat seorang warga pribumi, yang lulusan Militaire Academy Breda (Belanda), Letnan R. Suryadi Suryadarma. Penerbang pengintai inilah yang ditugaskan menjadi instruktur di Sekolah Penerbang Kalijati. (Belakangan, setelah kemerdekaan RI, Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak AURI dan sekaligus namanyanya diabadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati, 2001).
Pada 1939 Sekolah Penerbang digabungkan dengan Sekolah Pengintai di Lapangan Andir Bandung. Dari situ direkrut 10 siswa --5 orang berhasil mencapai Kleine Militaire Brevet (KMB), antara lain Husein Sastranegara, Sulistio, dan H. Sujono; 2 orang mencapai Groote Militaire Brevet (GMB), Adisutjipto dan Sambudjo Hurip, dan yang 3 orang kena grounded. Setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Pemerintah RI, Pangkalan Uadara Andir membuka Sekolah Penerbang Lanjutan (SPL) pada 1950, namun hanya menghasilkan 3 angkatan. Angkatan pertama, 1950: 10 penerbang militer dan 11 penerbang sipil. Di antara mereka termasuk Rusmin Nurjadin. Angkatan kedua, 1952, meluluskan 16 penerbang. Mereka antara lain, Ashadi Tjahjadi, Sompil Basuki, dan Suwoto Sukendar. Sedangkan angkatan ketiga sebanyak 8 orang, antara lain, Nurtanio dan Supadio.
Sejak 1966 nama AAU diubah menjadi AKABRI Udara, dengan masa pendidikan 4-5 tahun. Pada masa itu, sistem rekrutmen perwira militer sukarela melalui satu jalur komando, (Mako AKABRI), dipimpin oleh Danjen AKABRI. Belakangan, masa tempuh pendidikan di AKABRI dikembalikan ke 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun. Namanya juga kembali ke Akademi Angkatan Udara (AAU).
AAU merupakan lembaga/penyelenggara pendidikan militer sukarela setingkat akademi yang menghasilkan perwira-perwira karir TNI AU berpangkat Letnan Dua. Perwira lulusan AAU diproyeksikan mampu mengemban tugas sebagai Prajurit TNI AU dan terus mengembangkan kemampuannya sejalan dengan perkembangan teknologi.
Status              : Kedinasan (Departemen Pertahanan RI)
Alamat                        : Ksatriaan Akademi TNI Angkatan Udara, Adisucipto, Yogyakarta 55002.
Telepon                       : (0274) 486922 ext 6248.
Faks.                : (0274) 488918.
Website                       : www.aau.ac.id.
Gubernur         : Marsekal Muda TNI M.B. Sidehabi, S.IP., M.B.A. ANG
Tanggal Berdiri           : 1945
Pendiri             : TNI Angkatan Udara
Fakultas Jurusan Program Studi Jenjang Program Akreditasi
·         Teknik Elektronika D3 reguler
·         Teknik Manajemen Industri D3 reguler
·         Teknik Aeronautika D3 reguler
2.4 Objek Wisata Tebing Breksi
            Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di sebelah kidul Candi Prambanan dan berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko. Lokasi Wisata Tebing Breksi tepatnya berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572.
            Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.
Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja.
Kawasan wisata Tebing Breksi di Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, awalnya merupakan tempat penambangan batu alam untuk material bangunan. Sejak 2014, pemerintah setempat menutup kegiatan pertambangan demi kelestarian lingkungan.
Penduduk sekitar kemudian menyulap kawasan Tebing Breksi menjadi objek wisata, khususnya bagi para penggemar swafoto. Kepala Desa Sambirejo Sleman, Mujiyono mengatakan, saat masih menjadi kawasan pertambangan, Tebing Breksi hanya menyerap tenaga kerja tak lebih dari 46 orang kepala keluarga di desa itu.
Tercatat sekitar 5.000 warga Desa Sambirejo yang mayoritas bekerja sebagai petani. Dengan dibukanya kawasan wisata Tebing Breksi sejak akhir 2016 itu, penduduk di sana bisa melakukan pekerjaan yang lebih variatif. Misalnya, ada yang membuka warung makan, berdagang cinderamata, pemandu wisata, mengelola kawasan parkir, menyewakan kendaraan, dan lainnya.
Media sosial turut memiliki andil dalam promosi wisata Tabing Breksi. Jika setiap pengunjung yang datang berfoto selfie kemudian mengunggah gambarnya ke media sosial dengan mencantumkan keterangan tempat, maka keindahan tempat itu kian tersiar. Bahkan pemerintah dan pihak swasta mulai memperhatikan dengan cara memberikan bantuan berbagai fasilitas.
Kunjungan wisata ke Tebing Breksi mencapai 5.000 wisatawan pada hari Senin sampai Jumat. Di akhir pekan, jumlah kunjungan bisa mencapai 15 ribu orang. Padatnya kunjungan ke Tebing Breksi ini berdampak signifikan pada pendapatan desa yang di tahun 2018 lalu tercapai Rp 400 juta.
Dengan pamor Tebing Breksi yang semakin populer, Mujiyono tak berani memasang target kunjungan. Musababnya, fasilitas parkir di Tebing Breksi biasanya sudah penuh setelah lewat jam 12.00. Apabila tak ada lagi lahan parkir untuk wisatawan, pengelola tempat wisata Tebing Breksi yang notabene adalah masyarakat sekitar akan memberitahu di akses jalan masuk, sebelum kendaraan wisatawan mulai naik menanjak menuju lokasi. Dengan begitu, wisatawan tak kecewa karena kesulitan mencari tempat parkir dan merasa tak nyaman lantaran tempat wisata sudah penuh sesak.
Kehadiran tebing yang sekaligus dijadikan sebagai salah satu lokasi tempat wisata ini pasti mempunyai alasan tertentu yang membuat objek wisata ini disebut menjadi salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pasalnya, potensi wisata alam yang dimilikinya menawarkan banyak hal yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya adalah pemandangan dinding tebing dengan ornamen patahan yang terlihat begitu artistik. Sebab, pada dasarnya tebing ini memang sudah terbentuk jutaan tahun yang lalu dan dijadikan sebagai tempat penambangan. Walaupun saat ini sudah tidak lagi dijadikan sebagai tempat penambangan, tapi sisa-sisa dari aktivitas penambangan tersebut mampu menghadirkan ornamen pahatan yang membuat tebing tersebut tampak seperti kue lapis.
Itulah yang menjadi salah satu potensinya, sehingga tebing yang satu ini menjadi sangat menarik untuk dikunjungi. Berfoto dengan latar tebing, sepertinya menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Oleh karena itu, tak heran jika tebing ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto, terutama bagi para pasangan yang sedang melakukan sesi pre wedding dan momen sepesial lainnya. Hal yang paling istimewa saat berada di tebing ini adalah, dari atas tebing para wisatawan bisa melihat keseluruhan kota Jogja, bahkan aktivitas masyarakat pun dapat terlihat dari atas tebing, seperti pesawat yang lepas landas, kendaraan yang hilir mudik dan lain sebagainya.

2.5 Objek Wisata Lava Tour Merapi
            Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang teraktif di Indonesia. Para peneliti geologi menggunakan obyek Merapi ini sebagai tempat penelitian karena menyimpan banyak cerita dan informasi. Mereka banyak mengajukan teori mengenai kehebatan gunung merapi. Salah satu peneliti seorang ahli ahli geologi dari Belanda yang bernama Reinot Willem membuat asumsi bahwa gunung Merapi pernah meletus hebat pada tahun 1006. Letusan hebat tersebut diperkirakan sebagai penyebab kemunduran kerajaan Mataram Kuna yang selanjutmya berpindah tempat dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Setelah erupsi Merapi pada tahun 2006 dan 2010 telah merubah wajah Kaliadem yang dulunya merupakan daerah yang perkemahan yang hijau dengan hamparan tanah yang sangat luas. Wilayah ini sekarang tertimbun bekas lahar Merapi yang digunakan untuk lava tour Merapi kaliadem. Para Wisatawan dapat melihat dari dekat material bekas letusan gunung Merapi dan dapat menyaksikan sebuah bunker tempat perlindungan yang merenggut nyawa dua relawan.
Kegiatan lava tour merapi ini selai bisa menjadikan orang mengerti bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Merapi. Dengan lava tour wisatawan dapat menyaksikan puncak gunung Merapi dengan jarak pandang sekitar 2 km. Gunung yang berketinggian 2.965 m dpl ini mengeluarkan asap sulfatara yang tak pernah henti mengepul dari kawahnya.
Kaliadem yang dulunya merupakan bumi perkemahan yang dilengkapi dengan fasilitas seperti basecamp pendakian, gardu pandang, warung-warung makan, toilet dan musholla sekarang ini bangunan-bangunan tersebut tertimbun dan hanya terlihat beberapa bagian dari atas bangunan yang pernah ada yang telah hancur.
Keganasan Merapi lainnya dapat kita lihat sebuah bunker tempat persembunyian relawan pada wakti itu. Sebenarnya banker tersebut dibangun untuk perlindungan bila sewaktu-waktu Merapi menyemburkan awan panas. Akan tetapi letusan pada tahun 2006 tersebut selain menyemburkan awan panas juga memuntahkan material berupa pasir dan bebatuan panas yang mampu menumbangkan Geger Boyo ( bukit yang berada di bagian selatan Merapi, sehingga menimbunn kawasan Kaliadem
Akibatnya material panas tersebut menimbun bunker setebal 3 m dengan panas sekitar 1000 ° C. Walaupun bunker tersebut dibuat dari beton setebal 25 cm dan pintu dari besi, akan tetapi panas yang diterima sangat besar sehingga bisa masuk kedalam yang mengakibatkan 2 relawan meninggal karena suhu panas. Seorang relawan ditemukan tewas berendam dalam bak mandi, sedangkan seorang lainnya tewas didepan pintu besi. Kini bunker tersebut sudah dibersihkan dan dicat putih, di depan pintu bunker terdapat prasasti mengisahkan riwayat bunker tersebut.
Kunjungan pada malam hari di Kaliadem akan sangat menarik karena wisatawan akandapat melihat lelehan lava pijar yang menuruni kubah lava. Hanya saja pemandangan ini dapat dilihat pada malam hari.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karyawisata dimulai dari UMY. Sampai di UMY kita diajak untuk berkeliling di sekitaran UMY. Serta diberi pengarahan tentang sejarah berdirinya, fakultas serta penjelasan singkat jurusan yang ada di UMY. Tidak lupa juga fasilitas fasilitas yang ada di UMY.
Berlanjut ke Akademi Angkatan Udara (AAU). Kita diberi penjelasan oleh taruna taruna AAU tentang bagaimana saja pendidikan disana serta cara untuk bisa masuk ke pendidikan di AAU. Kita juga diberi motivasi motivasi untuk lebih giat belajar lagi, sama halnya dengan perjuangan yang dilakukan oleh para taruna untuk berjuang dan menempuh pendidikan di AAU.
Di tebing breksi kita disuguhkan suasana pemandangan yang indah dari material material ciri khas pertambangan. Dengan beberapa ukiran yang indah terdapat di tempat itu. Tidak lupa juga kami bisa mengabadikan momen bersama teman teman kita di tempat tersebut.
Sementara di objek wisata lava tour merapi, kita dibagi beberapa kelompok untuk bisa berkendara dengan kendaraan khusus offroad. Sebelum itu juga kita di ajak ke museum yang di dalamnya terdapat beberapa peninggalan dari tragedi merapi beberapa waktu silam. Di museum itu juga kita mendapat beberapa wawasan tentang Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta, serta beberapa fakta tentang meletusnya gunung merapi.
3.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan di beberapa tempat tersebut yang sudah kami kunjungi. Yang paling mempengaruhi dalam kegiatan karyawisata ini adalah waktu. Dimana ada beberapa orang yang di peringati masalah waktu . seperti keterlambatan atau bahkan telat saat guru sudah menyampaikan waktu yang sudah ditentukan seperti masuk bis, maka lakukanlah apa yang diperintahkan guru pembimbing masing masing.


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN