Pages

Sunday, September 30, 2018

Meyakini/Iman Pada Hari Akhir


MEYAKINI HARI AKHIR
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PAI


Disusun Oleh : Kelompok 3, XII MIPA 5
·        Muhammad Raihan Indraguna
·        


PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
JL. K. H AHMAD DAHLAN NO 02 CIAMIS TELP. (0265) 771709
TAHUN PELAJARAN 2018/2019




LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan makalah yang berjudul “Meyakini Hari Akhir”
Yang disusun oleh :
Muhammad Raihan Indraguna

Kelas XII MIPA 5
Telah disetujui oleh :



Wali Kelas                               Guru Mata Pelajaran PAI



      
NIP :                                                 NIP :


'

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Etin Rantinah selaku wali kelas XII IPA 5.
2.      Pak Dading selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran PAI. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat makalah lebih baik lagi kedepannya.




                                                            Ciamis, 23 Juli 2018



       Penulis     



DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB 1 PEDAHULUAN.................................................................... 1
A.   Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B.   Rumusan Masalah..................................................................... 1
C.   Tujuan....................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................... 2
A.   Memahami Makna/Pengertian dari Hari Akhir......................... 2
B.   Periode Hari Akhir.................................................................... 3
C.   Hakikat Hari Akhir................................................................... 6
D.   Hikmah Beriman pada Hari Akhir............................................ 7
BAB 3 PENUTUP.............................................................................. 9
A.   Kesimpulan............................................................................... 9
B.   Saran......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 10





BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau menjauhi larangan Allah swt.
Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus membelanjakan atau menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat rakus, tamak, dan kikir.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahukapan waktunya, datangnya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan”.(QS. Thaha : 15)
1.2  Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permaslahan sebagai berikut :
1.      Pengertian hari akhir
2.      Periode hari akhir
3.      Hakikat hari akhir
4.      Hikmah beriman pada hari akhir
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari beriman pada hari akhir
2.      Untuk mengetahui periode dan macam macan hari akhir
3.      Untuk mengetahui hakikat hari akhir
4.      Untuk mengetahui hikmah beriman pada hari akhir
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Hari Akhir
Hari akhir menurut bahasa artinya Hari penghabisan (QS.Al-baqoroh (2): 177) juga disebut hari Pembalasan (Qs.Al-Fatihah(1): 4). Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah : Hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan seluruh makhluk Allah SWT.
Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat (hari akhir). Menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan akhirat yang kekal setelah kehidupan dunia ini.
Hari akhir juga disebut hari kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah yang seadil-adilnya (QS.Al-Mumtahanah(60): 3). Adapun pengertian iman pada hari akhir adalah : Percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhirat kelak.
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa  suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Pengertian iman kepada hari akhir atau hari kiamat diartikan secara sederhana adalah percaya akan adanya hari akhir atau hari kiamat yang kelak akan terjadi. Hari akhir atau hari kiamat ini merupakan hari terakhir manusia hidup di muka bumi ini dan dimulainya kehidupan abadi di dalam akhirat. Penjelasan mengenai hari kiamat ini dijelaskan dalam surat Al Zalzalah dan surat lainnya ini tertera dalam Al Qur’an. Tidak hanya dalam Al Qur’an saja yang menjelaskan tentang hari kiamat di kitab-kitab Allah sebelum Al Quran juga sudah dibahas mengenai hari akhir atau hari kiamat ini.
Mengimani atau percaya dengan akan datangnya hari kiamat atau hari akhir ini adalah wajib hukumnya bagi seluruh umat Islam. Pengertian iman kepada hari akhir atau hari kiamat ini masuk dalam rukun Islam ke lima setelah iman kepada Nabi dan Rasul Allah. Mempercayai akan datangnya pada hari kiamat ini tidak hanya bisa diartikan secara sempit saja yaitu hanya percaya akan hari kiamat tapi juga harus meyakini bahwa setelah hari kiamat akan ada kehidupan abadi atau kehidupan setelah hari akhir.
Mempercayai dengan yakin bahwa Allah akan membangkitkan manusia dari kuburnya. Kemudian Dia akan memperhitungkan amalan mereka dan membalas amal perbuatannya sampai yang berhak masuk surga akan menetap di surga dan orang yang berhak masuk neraka menetap di dalamnya.
Beriman kepada Hari Akhir merupakan salah satu rukun iman. Keimanan seseorang tidak akan diterima tanpa keimanan kepada Hari Akhir. Allah SWT berfirman, “Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian...” (Al-Baqarah: 177).
Al-Qur’an Al-Karim menegaskan keimanan kepada Hari Akhir dan terus mengingatkannya dalam banyak ayat. Al-Qur`an juga mengingatkan akan terjadinya Hari Akhir dengan berbagai cara, dan dalam beberapa ayat mengaitkan keimanan kepada Hari Akhir dengan keimanan kepada Allah.
Itu semua karena beriman kepada Hari Akhir merupakan akibat tak terpisahkan dari iman kepada Allah dan merupakan keadilan Allah SWT. Berikut penjelasannya:
Allah SWT tidak akan pernah mengakui kezaliman. Dia tidak akan membiarkan orang zalim tanpa memberikan sanksi dan tidak akan membiarkan orang yang dizalimi tanpa keadilan. Orang yang melakukan kebaikan pasti mendapatkan pahala dan balasan, lalu setiap orang pasti mendapatkan haknya. Di dunia ini, mungkin saja kita melihat orang zalim hidup dan mati tanpa pernah mengalami siksaan. Sementara ada orang yang dizalimi, ketika dia masih hidup dan sampai mati pun tidak mendapat keadilan. Apa arti semua ini dalam ungkapan bahwa Allah tidak akan menerima kezaliman? Artinya, pasti ada kehidupan lain selain kehidupan kita di dunia. Harus ada kehidupan lain dimana keadilan secara pasti ditegakkan. Orang yang baik mendapatkan pahalanya, orang yang zalim mendapat balasannya dan setiap orang pasti akan mengambil bagiannya, baik ataupun buruk.
2.2  Periode Hari Akhir
Hari akhir menurut Al-Qur’an terbagi dua yaitu :
a.       Kiamat Sughra (kecil) ialah : Peristiwa datangnya kematian bagi setiap makhluk termasuk manusia yang bersifat local dan individual (QS. Ali Imran (3) : 185)
b.      Kiamat Kubro (besar) ialah : Peristiwa berakhirnya kehidupan seluruh makhluk dan hancur. Leburnya alam semesta secara total dan serentak. (QS.Al-Zalzalah(99) :1-5) dan (QS.Al-Qori’ah (101) : 1-5)
Hari akhir menurut teori ilmu pengetahuan.
a.       Menurut Ilmu Geologi.
Bumi terdiri dari gas yang berputar, setelah diam, gas itu dingin, maka gas yang berat mengendap kebawah dan yang ringan berada di atas. Secara evolusi gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir dll, sedangkan ditengah masih panas, zat panas bercampur larva dan lahar batu serta pasir panas. Sementara daya tarik matahari terhadap bumi berkurang maka bumi akan bergeser dari matahari akibat putaran bumi semakin cepat tak terkendali, sehingga jatuh seperti meteor, menyala dan hancur.
b.      Menurut Teori Fisika.
Jarak matahari dengan bumi kira-kira 150 juta km namun sinar matahari dipancarkan ke Angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori / menit dan mampu menyala selama 50 milyar tahun dengan panas 150C. Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahaya redup karena tenaga atau sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung,air laut naik maka hancurlah bumi.
Adanya tahapan periode hari akhir atau hari kiamat, yaitu setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa'. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Yaumul Ba'ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.: "Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpukan semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas segala sesuatu." (Q.S. al-Mujadalah/58:6).
2. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka." (Q.S. al-Kahfi/18:47).
3. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan 'Atīd. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: "Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata "Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun." (Q.S. al-Kahfi/18:49).
4. Yaumul Hisãb dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.: "Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan." (Q.S. an-Nur/24:24). Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.: "Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya." (Q.S. al-Anbiya'/21:47).
5. As-Sirat
As-Sirāt adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati As-Sirāt itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda: "Terbentanglah jembatan (As-Sirāt) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam." (H.R. Muslim).
6. Yaumul Jaza'
Yaumul Jaza' yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt. (Jaza'). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah: "Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (Q.S al-Mukmin/40:17).
7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang setara,yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-Wāqi'ah/56:8-40).
8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat,maksiat tercela,dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan menerima balasan yang jahat pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: "Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar."
Datangnya hari kiamat sudah dipastikan akan datang, tapi tak seorang pun tidak mengetahui kapan pastinya hari kiamat ini akan datang. Nabi Muhammad sebagai pimpinan semua umat pun tidak mengetahui kapan tepatnya hari kiamat ini akan muncul. Walaupun demikian, Allah tetap memberikan tanda-tanda datangnya hari kiamat. Tanda-tanda datangnya hari kiamat ini dibedakan berdasarkan jenis kiamatnya, jenis kiamat ada dua yaitu kiamat kecil atau kiamat sugra dan kiamat besar atau kiamat kubra.

Kiamat kecil atau kiamat sugra ini datang sebelum kiamat kubra, sedangkan kiamat kubra adalah hari akhir segalanya di mana semua makhluk hidup akan mati dan kemudian semua yang pernah hidup akan dibangkitkan kembali.
Tanda-tanda datangnya hari kiamat sugra atau kiamat kecil adalah:
1.      Banyak bencana alam yang terjadi, seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana lainnya.
2.      Jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
3.      Fitnah sudah merajalela dan banyak terjadi pembunuhan.
4.      Maraknya pergaulan bebas.
5.      Manusia tidak peduli lagi dengan ilmu agama
Sedangkan tanda-tanda kiamat kubra atau kiamat besar yaitu:
1.      Alquran tidak dijadikan pedoman hidup
2.      Munculnya Ma’juj dan Ya’juj yang akan merusak bumi
3.      Manusia menjadi murtad dan kufur
4.      Munculnya Dajjal
5.      Munculnya Imam Mahdi
6.      Matahari muncul dari sebelah barat dan akan terbenam dari sebelah timur
2.3  Hakikat Hari Akhir
Hakikat Beriman Kepada Hari Akhir – Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. Hari akhir sudah pastilah akan datang, namun waktu pastinya kita tidak akan bisa tahu karena hanya allah swt lah yang tahu, maka dari itu beribadah dan berbuat kebaikan mulai dari sekarang hingga seterusnya, karena hari akhir bisa datang kapan saja, jangan sampai kita baru merasa menyesal saat semuanya telah terlambat.
Jika kita tidak percaya kepada hari akhir maka tidak sempurna lah iman kita, karena beriman kepada hari akhir adalah salah satu dari rukun iman. Iman memang bukan lah hal yang bisa dilihat dengan kepala mata sendiri apalagi di dunia ini. tapi iman bukan hanya soal logika atau apa yang bisa kita lihat, iman adanya dihati. Iman dan logika tentu tidak akan bisa bersamaan karena logika manusia sangatlah terbatas sehingga kita takkan bisa memahami seluruh hal yang ada di dunia ini. Pandangan kita pun terbatas, begitupun dengan telinga dan lain sebagainya, kita tidak bisa melihat orang yang berada di benua lain, begitu juga dengan telinga tidak bisa mendengar suara dari jarak yang sangat jauh sekali. Hakikat beriman kepada hari akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt. pada Q.S. al-Ba qarah/2:4  berikut:
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”.
Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):hadist tentang iman
Artinya: “Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk” (H.R. Muslim).
Hakikat Beriman Kepada Hari Akhir – Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Sedangkan dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw menyebut Hari Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.

2.4  Hikmah Beriman Pada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir tentu bukan hanya percaya namun juga dapat diaplikasikan dalam amalan sebagia bentuk keyakinan terhadapnya. Tidak sia-sia tentunya orang yang beriman kepada hari akhir. Akan ada hikmah bagi yang percaya dan berusaha mengambil maknanya untuk dihayati serta menjadi pencerahan hidup di setiap harinya. Berikut adalah hikmah dari iman terhadap hari akhir.
1.      Semakin Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah
Orang yang beriman kepada hari akhir, maka ia akan semakin beriman dan bertaqwa pula kepada Allah. Keberimanan kepada Allah pasti akan berdampak pada keyakinan hari akhir dan begitupun sebaliknya. Allah lah yang menciptakan dan menentukan hari akhir, maka itu hanya kepada Allah kita meminta perlindungan saat terjadinya hari akhir agar dapat selamat menuju kebahagiaan akhirat.
Kepercayaan seseorang terhadap hari akhir membuat hidup seseorang menjadi teratur, mereka akan berusaha selalu berperilaku baik dan menjauhi dosa. Mereka akan sadar dan yakin bahwa apapun yang di perbuat di dunia akan dipertanggungjawabkan dan mendapat balasan dari Allah Swt.
“Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al Jatsiyah 26)
2.      Muncul Rasa Takut Tidak Mampu Mempertanggungjawabkan
“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS Al Anbiya : 49)
Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu tanpa memiliki pendasaran yang benar dan rasional. Hal ini dikarenakan saat nanti menghadap Allah langsung saat harus mempertanggungjawabkannya tentu tidak akan bisa dilakukan jika sejak di dunia tidak pernah mempersiapkannya dengan baik dan perilaku kita dasarnya hanyalah asal-asalan saja. Untuk itu, ornag beriman pada hari akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.
3.      Menjauhi Kemaksiatan dan Perbuatan yang Buruk
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” (QS Ibrahim : 31)
Menjauhi kemaksiatan adalah hikmah yang akan didapat oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Ia akan menjauhi kemaksiatan karena ia takut akan hari akhir dan pertanggungjawaban yang sangat berat nantinya. Untuk itu, dalam berbuat ia akan hati-hati dan penuh perhitungan yang matang. Bahkan ia pun tidak akan begitu mencintai dunia secara berlebihan, karena apa yang ada di dunia hakikatnya adalah ujian dan titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak.
4.      Mempersiapkan Diri dengan Profesional
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?” (QS Muhammad : 18)
5.      Akan senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa yang sia-sia.
Sebagai buah dari keimanan dan ketakwaan itu, seseorang yang meyakini akan hari akhir akan berusaha menghindari perbuatan dosa dan selalu berbuat baik. Karena menyadari bahwa perbuatan dosa hanya akan menghantarkan pada kesengsaraan, sedangkan perbuatan baik akan menghantarkan menuju kebahagiaan
6.      Akan mendorong seseorang untuk bersemangat dalam berkarya.
Harus disadari untuk kehidupan akhirat seseorang harus membawa bekal yang cukup. Oleh karena itu, kepada kehidupan di akhirat akan mendorang kita untuk lebih bersemangat dalam berkarya sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak.
7.      Mendidik manusia untuk belajar dan memprediksikan serta mempersiapkan masa depan.
Kehidupan adalah kehidupan masa depan yang harus dipersiapkan, dengan sebaik-baiknya. Jika tidak maka kehidupan di masa depan akan suram. Dengan kepercayaan kepada kehidupan akhirat akan mendidik manusia agar mempersiapkan yang terbaik bagi kehidupan masa depannya. Jika kehidupan masa depan di akhirat kita persiapkan dengan sebaik-baiknya maka secara otomatis kehidupan masa depan di dunia pun juga akan menjadi lebaih baik.
8.      Memperjelas tujuan hidup manusia di dunia.
Adanya kehidupan setelah mati membuat manusia mempunyai tujuan hidup yang jelas. Maksudnya, semua hal yang dilakukan ketika hidup di dunia akan di balas setelah meninggal. Balasan yang di berikan oleh Allah Swt. Setimpal dengan amal perbuatan dengan perbuatan yang pernah dilakukan dalam kehidupan di dunia lalu.





BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Beriman pada Hari Akhir mempengaruhi cara pandang sesorang dan konsistensinya dalam beramal shalih dan bertakwa kepada Allah serta bisa menjauhkannya dari egoisme dan riya.
Karena itu, tidak aneh kalau kita menemukan cukup banyak ayat Al-Qur`an yang mengaitkan antara amal shalih dan keimanan kepada Hari Akhir.  Allah SWT berfirman, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.” (At-Taubah:18). Juga firman-Nya,“Dan orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan mereka selalu memelihara shalatnya.” (Al-An’am: 92)
Mengingatkan orang-orang yang lalai dan disibukkan oleh kehidupan dan kenikmatan dunia, sehingga dia lupa untuk beribadah kepada Allah dengan ketaatan dan lupa bahwa akhirat adalah tempat tinggal yang abadi dan kekal.
Ketika seorang manusia beriman kepada Hari Akhir, maka dia akan yakin bahwa kenikmatan dunia tidak sebanding dengan kenikmatan akhirat dan siksa akhirat jauh lebih pedih dibandingkan dengan siksa dunia. Setiap azab di dunia–di jalan Allah–tidak bisa dibandingkan dengan azab akhirat. Begitu pula kenikmatan–di jalan Allah–juga jauh lebih besar di akhirat kelak.
Ketenangan hati bahwa manusia akan menemukan bagiannya. Kalau seseorang tidak merasakan kenikmatan duniawi ketika hidupnya, maka dia tidak perlu merasa frustasi apalagi sampai bunuh diri. Tetapi hendaknya dia bersungguh-sungguh dalam beramal dan yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan menghilangkan pahala dan balasan amal baik seseorang. Walaupun haknya diambil orang lain atau dia dizalimi sekecil apapun itu, maka dia akan mendapatkan haknya yang lebih baik di akhirat kelak.
3.2Saran
1.      Beriman pada hari akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu : merasa bahwa hidup di dunia hanyalah sementara saja. Setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, sehingga sikap dan prilaku sehari-hari hari harus didasarkan pada tuntunan agama.
2.      Mengimani hari akhir membuat manusia sadar bahwa manusia tidak ada artinya kalau bukan karena kebesaran Allah sehingga dapat menghilangkan sikap sombong, takabur, dan mem banggakan diri dengan apa yang dimiliki.
3.      Mempercayai adanya hari akhir membuat manusia menghindari segala perbuatan yang tidak baik.
4.      Mendorong manusia untuk selalu melakukan amal soleh.
5.      Tumbuhnya prilaku akhlakul karimah.
DAFTAR PUSTAKA