Pages

Saturday, January 28, 2017

Resensi Buku "Benteng Remaja Menolak NARKOBA"




Judul                             : Benteng Remaja Menolak NARKOBA
Penulis buku                 : R. W. Dodo, S.Pd.I
Pengantar isi buku        : Ada
Penerbit buku               : Penerbit Nobel Edumedia
Tahun buku terbit         : Tahun 2008
Tebal buku                    : 79 halaman


Memang remaja di sini adalah masa yang paling rawan terhadap narkoba. Di mana pada masa ini, mereka sedang mengalami masa transisi untuk mencari suatu kepribadian yang sejati pada dirinya. Dalam merubah dirinya, mereka cenderung mudah tersulut emosi dan mudah terpengaruh oleh orang lain. Walaupun tidak menutup kemungkinan, orang dewasa dan anak-anak juga bisa terpengaruh narkoba. Di dalam buku ini penulis menjelaskan tentang akibat buruk terhadap fisik pemakainya, dan kejiwaan pemakainya. Pembaca pun diarahkan pada akibat penyalahgunaan narkoba dan ancaman hukuman bagi pengguna dan pengedar narkoba. Maka si penulis membuat buku ini untuk si pembaca menjauhi narkoba dan akibat buruk narkoba. Untuk pembaca tahu rangkuman atau isi dari buku tersebut dan pembaca juga bisa tahu kekurangan dan kelebihan buku itu.
Kelebihan dari buku ini yaitu dari segi temanya. Tema narkoba yang digunakan dalam buku ini sangatlah pas, karena pada saat ini mulai marak penyalahgunaan narkoba, khususnya pada kalangan remaja. Buku ini juga sangat bermanfaat bagi pecandu narkoba karena di dalamnya ada akibat mengonsumsi narkoba dan penyalah gunaan narkoba.
Kelemahan dari buku ini yaitu dari segi bahasa. Bahasanya terlalu sulit untuk dimengerti jadi pembaca sulit memahami isi dari buku ini dan juga buku ini jarang ada di perpustakaan.

Istilah Narkoba sudah tidak asing lagi bagi kita. Baik media cetak maupun elektronik sering memberitakan tentang narkoba, baik pecandu maupun pengedarnya. Penggunaan narkoba sangat berbahaya apabila penggunaannya tidak tepat. Obat terlarang ini selain juga merusak kesehatan juga akan merusak generasi muda bangsa.
Remaja merupakan masa yang paling rawan terhadap narkoba oleh karena itu, pengetahuan akan bahaya narkoba sangat penting bagi semua kalangan, khusunya remaja. Ada banyak cara untuk menghindari narkoba. Diantaranya, memilih pergaulan teman dengan baik, jangan lari dari masalah, serta peranan keluarga sangat penting dalam menanggulangi pengaruh narkoba ini.
Pemerintah juga sudah mengatur ancaman hukuman bagi pengguna dan pengedar narkoba yakni UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika dan UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Apabila sudah terkena pengaruh narkoba, maka penderita akan sulit memperbaikinya.
Narkoba menghancurkan generasi muda bangsa, membuat jiwa tidak tenang, narkoba membuat efek negatif terhadap fisik, maka katakan “TIDAK” untuk narkoba.

Rangkuman Materi Fisika



TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA PELAJARAN FISIKA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017






Nama         :
Kelas          : X MIPA 5


Pemerintahan Kabupaten Ciamis
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln. K.H. A. Dahlan No. 2 tlp. 771709 Ciamis






BAB 1
HAKIKAT FISIKA,METODE ILMIAH,DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

A.   Hakikat Fisika
               Hakikat fisika meliputi fisika sebagai produk ( a body of knowledge ), fisika sebagai sikap ( a way of thingking), dan sebagai proses ( a way of investigating ).
1.Hakikat fisika sebagai produk
   Dalam wacana ilmiah ,hasil hasil dari penemuan dari berbagi kegiatan penyelidikan yang kreatif dari pada ilmuan di inventarisir, di kumpulkan ,dan di susun secar sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian di sebut sebagai produk atau ‘’ a body of knowledge’’.pengelompokan hasil hasil penemuan itu menurut bidang kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia, dan biologi.
A.   Fakta
       Fakta yaitu keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam.
B.   Konsep
        Konsep yaitu abstraksi  dari berbagai kejadian, objek, fenomena, dan fakta. Dan konsep memiliki 5 elemen atau unsur penting.
C.   Prinsip dan hukum
       Prinsip dan hukum dibentukoleh fakta fakta dan konsep konsep.hukum dan prinsip fisika tidak lah mengatur kejadian alam(fakta),melainkan kejadian alam (fakta)yang di jelaskan keberadaannya oleh prinsip dan hukum.
D.   Rumus
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konse,prinsip,hukum, dan teori.

E.   Teori
Teori bersifat tentatif .hawking (1988) yang dikutif oleh collette dan chiappette (1994) menyatakan bahwa ’’ kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipunbanyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut’’.
F.    Model
Model yaitusuatu presentasi yang dibuat untuk Sesuatu yang tidak dapat dilihat.
2. fisika sebagai proses
     IPA dikenal banyak metode yang menunjukan usaha manusia untuk menyelesaikan masalah. Para ilmuan astronomi misalnya, menyusun pengetahuan mengenai astronomi dengan berdasarkan kepada observasi dan prediksi.



3. Fisika sebagai sikap
    Penyusunan pengetahuan fisika di awali dengan kegiatan kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran , dan penyelidikan atau percoban yang keemuanya memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dari pemikiran.
B.   Metode Ilmiah
Metode ilmiah yaitu proses berfikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris,dan terkontrol. Langkah langkah metode ilmiah yaitu :
1.    Pengindran
2.    Perumusan masalah
3.    Hipotesis
4.    Pengumpulan data
5.    Pengujin hipotesis
6.    Kesimpulan
C.   Ruang Lingkup Fisika dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
1.    Ruang lingkup fisika
Bagian ilmu yang mempelajari tentang sifat sifat fisis materi dari ukuran terkecil hingga ukuran paling besar
2.    Keselamatan kerja di laboratorium
Tempat yang digunakan untuk melakukan observasi, riset ilmiah, eksperimen, pengukuran, dan pelatihan ilmiah. Tata tertib yang berada di laboratorium :
1.    Dilarang mengambil alat serta bahan tanpa seijin petugas laboratorium
2.    Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk
3.    Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk
4.    Bertanyalah jika anda merasa ragu
5.    Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja.
6.     Pakailah jas labortorium.
7.    Harus tau cara memakai alat darurat.
8.    Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkan ke ptugas laboratorium.
Simbol simbol bahaya dan simbol keselamatan kerja di laboratorium  :
1.    Animal hazard ( bahaya yang berrassal dari hewan ).
2.    Sharp instrument hazard ( bahaya yang brasal dari benda benda yang tajam ).
3.    Heat hazard ( bahaya yang bersal dari benda yang panas )
4.    Glassware hazard ( bahaya dari benda yang mudah pecah )
5.    Chemical hazard ( bahaya dari bahan kimia )
6.    Electrical hazard ( bahaya dari benda benda yang mengeluarkan listrik ).
7.    Lazer radiation hazard ( bahaya yang berasaldari sinar laser ).
8.    Fire hazard ( bahaya bersal dari bahan yang mudah terbakar ).
9.    Biohazard ( bahaya dari bahan biologis )






BAB 2
BESARAN FISIKA DAN PENGUKURANNYA
A.   Besaran Fisika dan Dimensinya
1.    Besaran
Besaran yaitu sesuatu yang dapat di ukur, memiliki nilai atau angka numerik.
a.    Besaran pokok
Besaran yang satuanya telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada 7 besran pokokyaitu :
 Table 2.1 besaran pokok dan satuannya
Besaran pokok
satuan
Singkatan
Panjang
meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Sekon(detik)
S
Kuat arus listrik
Ampere
A
Suhu
Kelvin
K
Intensitas cahaya
kandela
Cd

b.    Besaran turunan dan satuannya
Besaran yang memiliki dua satuan pokok atau lebih.
 Table 2.2 besaran turunan dan satuannya
no
     Besaran    turunan                  
Satuan
Singkatan
1
luas
Meter persegi
M2
2
Volume
Meter kubik
M3
3
Massa jenis
Kilo permeter kubik
Kg/m3
4
Kecepatan
Meter persekon
m/s
5
Percepatan
Meter persekon kuadrat
m/s2
6
Energy
Kilogram meter per sekon kuadrat
Kg m2/s
7
Gaya
Kilogram meter per sekon kuadrat
Kg m/s2

2.    Dimensi
Hubungan antara besaran itu dengan besaran besaran pokok.
Besaran pokok
dimensi
Besaran turunan
Dimensi
Panjang
[L]
Luas
[L]2
Massa
[M]
Volume
[L]3
Waktu
[T]
Massa jenis
[M][L]3
Kuat arus listrik
[i]
Kecepatan
[L][T]-1
Suhu
[q]
Percepatan
[L][T]-2
Intensitas cahaya
[j]
Energy
[M][L]2[T]-2
Jumlah mol zat
[N]
cahaya
[M][L][T]-2




B.   Pengukuran besaran fisika
Pengukuran yaitu kegitan membandingkan dengan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang di anggap sebagai patokan atau standar dan memiliki satuan .
1.    Alat ukur dan pengukuran panjang
a.    Mistar  ( penggaris)
b.    Rollmeter ( meter kelos )
c.    Jangka sorong
d.    Mikrometer sekrup
2.    Alat ukur dan pengukuran massa
3.    Alat ukur waktu
4.    Alat ukur kuat arus listrik
5.    Alat ukur temperature
C.   Prinsip prinsip pengukuran
1.    Kesalahan pengukuran
a.    Ketepatan ( akurasi )
b.    Ketelitian ( presisi )
c.    Kepekaan ( sensitivitas )
d.    Kesalahan matematis
e.    Kesalahn acak
2.    Angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh darihasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksirkan.
a.    Penulisan hasil pengukuran
1.    Semua angka bukan nol merupakan angka penting
Contoh :  232,4 cm ; 2,324 m = mempunyai 4 angka penting
2.    Angka nol yang terleak di antara 2 angka penting termasuk angka penting.
Contoh : 15,05 m ;1.505 cm = terdiri atas 4 angka penting
3.    Angka nol yang terletak dibelakang bukan nol dan terletak di deretan akhir termasuk angka penting, kecuali jika angka sebelum nol diberi garis bawah.
Contoh : 2.250 g : mempunyai 4 angka penting
b.    Penjumlahan dan pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan hanya memiliki satu bilangan yang diragukan ( angka perkiraan ).
Contoh :
                 73,5642 + 3, 21 = 76, 7742
c.    Perkalian dan pembagian dengan bilangan penting
Jumlah angka penting hasil penjumlahan, pengurangan,perkalian, pembagian , atau gabungan di antaranya sebanyak salah satu bil. Penting yang memiliki angka penting paling sedikit.

3.    Notasi ilmiah
Untuk mempermudah penulisan dan penentuan angka penting,lebih baik jika diggunakan notasi ilmiah







BAB 3
PENJUMLAHAN VEKTOR

A.   Pengertian besaran vektor dan penggambarannya
1.    Pengertian besaran vektor
Besaran fisika yang hanya memiliki besar dan tidak mempertimbangkan arahnya dalam perhitungan disebut besaran skalar .
2.    Penggambaran vektor
Vector digambarkan dengan anak panah.
3.    Contoh besaran vektor
A.   Perpindaha sebagai vektor
B.   Kecepatan sebagi vektor
C.   Percepatan sebagai vektor
D.   Gaya sebagai vektor
B.   Operasi vektor
1.    Penjumlahan vektor
a.    Penjumlahan vektor segaris
b.    Penjumlahan vektor yang membentuk sudut
c.    Penjumlahan beberapa (banyak) vektor
2.    Menguraikan Vektor
Untuk keperluan  perhitungan tertentu. Kadang-kadang sebuah vektor terletak dalam bidang koordinat sumbu –x dan sumbu –yharus di uraikan menjadi komponen komponen yang saling tegak lurus.
3.    Perkalian vektor
a.    Perkalian scalar (dot product )
b.    Perkalian vektor ( cross product )
4.    Vektor satuan
a.    Penjumlahan dan pengurangan
b.    Perkalian







BAB 4
GERAK LURUS
A.   Pengertian gerak
Bersifat relative yang artinya bergantung pada acuan yang dipilih.
1.    Kerangka acuan inersia
2.    Kerangka acuan noninersia
3.    Jarak dan perpindahan
4.    Kecepatan
a.    Kecepatan rata rata
Rumus : kelajuan rata rata = m/s
b.    Kecepatan sesaat 
Rumus : v =x/y, untuk t sangat kecil
                V = dx/dt
5.    Percepatan
a.    Percepatan rata rata
Rumus : a = v/t
b.    Percepatan sesaat
Rumus  : a = v/t untuk t sangat kecil
B.   Gerak lurus
1.    Gerak lurus beraturan (GLB)
Rumus :
                s = v.t  atau  v = s/t
dik :  s= jarak yang ditempuh (m)
          v = kecepatan (m/s)
           t = waktu yang diperlukan (s)
2.    Gerak lurus berubah beraturan  GLBB)
Rumus :
V = v0 + at
X = xo + vo t + 1/2at2
 Grafik yang digambarkan dalam GLBB yaitu :
A.   Grafik percepatan terhadap waktu (a - t)
B.   Grafik kecepatan terhadap waktu (v – t )
C.   Grafik kecepatan terhadap waktu untuk percepatan negatif.
D.   Grafik jarak terhadap waktu ( s – t )






BAB 5
GERAK PARABOLA

A.   Analisis gerak para bola
Merupakan resultan dari gerak lurus beraturan pada sumbu –X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu-Y.
1.    Gerak pada sumbu –X ( gerak lurus beraturan )
Rumus :
Vtx = V0x
       = V0 cos a
2.    Gerak pada sumbu  -Y (GLBB)
a.    Kecepatan setelah t adalah Vty = Voy – gt
b.    Perpindahan yang ditempuh setelah t adalah  Yt = Vo sin a.t-1/2gt2
3.    Tempat kedudukan setiap saat (TK)
4.    Kecepatan dan arah kecepatan setiap saat
5.    Kedudukan benda di tempat tertinggi
6.    Kedudukan benda ditempat terjauh






BAB 6
GERAK MELINGKAR
                                             
A.   Pengertian dan Besaran Besaran Fisiss Gerak Melingkar
1.    Pengertian gerak melingkar
Gerak melingkar adalah gerak benda atau partikel yang lintasan geraknya bberupa lingkaran. Bentuk ingkran data berupa lingkaran penuh, setengah lingkaran, atau sebgaian (juring).
2.    Besaran Besaran Fisis Gerak Melingkar
a.    Periode dan Frequensi
Gerak melingkar sering dijelakan dalam frekuensi ( F ) sebagaijumlah putaran per detik. Periode ( T ) waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu putaran.
b.    Perpindahan sudut
Perpindahan partikel pada gerak melingkar. Satuan SI untuk perpindahan sudut adalah 
Radian (rad).
c.    Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut di definisikan sebagai perbandingan atau hasil bagi antara perpindahan sudut dengan selang waktu.
d.    Percepatan sudut
Percepatan sudut yaitu perubahan kecepatan sudut pada selang waktu tertentu
e.    Percepatan sentripetal
Sebuah benda yang bergerak membentuk lingkran dengan jari jari r dan laju konstan v dikatakan sedang melakukan gerak melingkar beraturan.
B.   Jenis Jenis Gerak Melingkar
1.    Gerak mrlingkar beraturan (GMB)
Gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap arah kecepatan.
2.    Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB)
Pada gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).
C.   Penerapan teknologi gerak melingkar dan hubungan gerak bola
1.    Penerapan teknologi gerak melingkar
Roller coaster merupakan kendaraan tidak bermesin yang digunakan dalam permainan. Roller coaster ini di naikan ke puncak bukit pertama dengan menggunakan semacam ban berjalan ( conveyor belt ).
2.    Hubungan gerak roda roda
a.    Hubungan roda seporos
Rumus :

Va/Ra =Vb/Rb
b.    Roda roda saling bersinggung 
Rumus :
VA = VB atau ARA =BRB
c.    Roda roda yang dihubungkan dengan tali
Rumus :
Va= vb atau aRa = bRb