Pages

Sunday, September 30, 2018

Laporan Praktikum "Titrasi Asam Basa"

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
“TITRASI ASAM BASA”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN KIMIA


KELOMPOK : XI MIPA 5
·         MUHAMMAD RAIHAN INDRAGUNA


SMA NEGERI 2 CIAMIS
Pemerintahan Kabupaten Ciamis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jln. K.H. A. Dahlan No. 2 tlp. 771709 Ciamis
Tahun Pelajaran 2017/2018



 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang  telah memberikan rahmat, serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan sederhana ini.
Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.     Ibu  selaku wali kelas XI IPA 5.
2.     Ibu  selaku guru mata pelajaran Kimia.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pelajaran Kimia. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan untuk membuat laporan lebih baik lagi kedepannya.



                                                         Ciamis, 13 Februari 2018



Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
BAB 1 PEDAHULUAN.................................................................... 4
1.1                                                                                                                                                                                                                                                           Latar Belakang.................................................................................................. 4
1.2                                                                                                                                                                                                                                                           Tujuan   4
1.3                                                                                                                                                                                                                                                           Manfaat 4
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA............................................................. 5
2.1  Landasan Teori......................................................................... 5
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN........................................... 6
3.1  Alat dan Bahan......................................................................... 6
3.2  Cara Kerja................................................................................. 6
BAB 4 HASIL PENELITIAN........................................................... 7
4.1  Pembahasan.............................................................................. 7
BAB 5 PENUTUP.............................................................................. 8
5.1                                                                                                                                                                                                                                                          Kesimpulan      8
5.2                                                                                                                                                                                                                                                          Saran      8
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................ 9












BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam menentukan kadar asam cuka, emtode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam basa. Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaiknya, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.
Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan dimana asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator.
1.2Tujuan
a.       Untuk menentukan kadar cuka dapur atau menentukan konsentrasi suatu larutan asam.
b.      Untuk menentukan persentasi cuka dapur serta cuka yang sudah tercampur oleh air dengan bantuan PP
1.3Manfaat
Dengan adanya percobaan/penelitian yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan siswa menjadi lebih bertambah dalam menentukan konsentrasi asam/basa dari suatu larutan yang diujikan sehingga diharapkan dapat bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.




BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekuivalen yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekuivalen atau secara stoikiometri tepat habis bereaksi. Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume larutan disebut titrasi volumetri.
Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan penitrasi melalui buret, ke dalam larutan yang akan dititrasi dalam labu Erlenmeyer. Kondisi pada saat terjadi perubahan warna indikator disebut titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam habis bereaksi dengan larutan basa. Penderajatan antara titik akhir titrasi dan titik ekuivalen titrasi bergantung pada pH perubahan warna dari larutan indikator. Jika perubahan warna indikator terletak pada pH titik ekuivalen, maka titik akhir titrasi sama dengan titik ekuivalen. Akan tetapi, jika perubahan warna terjadi setelah penambahan larutan penitrasi yang berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen. Perbedaan antara titik titrasi dengan titik ekuivalen disebut kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator. Jika indikator yang digunakan tepat, maka kesalahan titrasinya kecil. Titrasi asam oleh basa kuat dan sebaliknya mempunyai titik ekuivalen pada pH 7. Titik ekuivalen titrasi asam lemah oleh basa kuat terjadi pada pH antara 8 dan 9. Sementara titik ekuivalen titrasi basa lemah oleh asam kuat berada pada pH asam.
Jenis-jenis titrasi asam-basa
1.      Asam kuat-basa kuat
2.      Asam kuat-basa lemah
3.      Asam lemah-basa kuat
4.      Asam kuat-garam dari asam lemah
5.      Basa kuat-garam dari basa lemah.



BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan :
Bahan :
1.      Air
2.      NAOH 0,1 M
3.      PP (Indikator Penok Talein)
4.      Cuka Dapur “diksi”

Alat :
1.      Buret
2.      Klem dan statif
3.      Gelas elemeyer
4.      Gelas ukur
5.      Gelas kimia
6.      Air suling

3.2 Cara Kerja
Pertama cuka dimasukan ke dalam tabung ukur, berukuran 50 ml, cuka yang dimasukan sebanyak 5 ml dilarutkan dengan air hingga mencapai 50 ml. Kemudian, dimasukan ke dalam gelas ukur berukuran 100 ml dicampur dengan air lagi hingga 100 ml. Kemudian dibagi menjadi 3. Didalam gelas elemeyer masing-masing 25 ml. Kemudian disimpan dibawah buret setelah itu diberi 2-3 tetes PP. Setelah itu buka keran sedikit demi sedikit dan digoyang-goyang dicampurkan NAOH. Kemudian secara perlahan campuran air cuka, PP, dan NAOH akan berubah menjadi warna merah muda.



BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1       Pembahasan
Pengamatan :
Percobaan ke-
Volume Cuka
Volume NAOH
1
25
100
2
25
117
3
25
100
Rata-rata
25
105,7


“Berapa cuka dapur yang kamu teliti?”
Jawab :
1.      Vcp x Mcp                   =          Vce x Mce
5 ml x 25%                =          100 ml. Mce
Mce                            =          125/100
1,25%

2.      Vc x Mc         =          V NaOH x M NaOH
25 ml x Mc    =          105,7 x 0,1 M
25 ml x Mc    =          10,57
          Mc       =          0,42 M

3.      Diketahui kadar cuka murni =17,4 M
% cuka = Mc x 100/17,4 M
            = 0,42 x 100/17,4 M
            = 42/17,4
            = 2,41%



BAB 4
PENUTUP
4.2  Kesimpulan
Titrasi adalah prosedur untuk untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya.
Perhitungan pH dalam melakukan parktikum dapat ditentukan dengan mencari rata-rata dari larutan NaOH yang digunakan untuk menaikan kadar atau konsentrasi HCL. Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) diketahui, barulah konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.
4.3  Saran
Dalam melakukan praktikum, sebaiknya harus berhati-hati dalam menggunakan larutan-larutan yang ada di laboratorium dan dalam melakukan praktikum kali ini kita juga harus memperhatikan ketelitian dalam mengukur volume larutan basa (NaOH), karena volume larutan NaOH sangat mempengaruhi hasil konsentrasi HCl.





LAMPIRAN-LAMPIRAN

No comments :

Post a Comment