Pages

Tuesday, November 20, 2018

Makanan Khas Daerah


MAKANAN KHAS DAERAH


Nama          :         Muhammad Raihan Indraguna

Kelas          :         XII MIPA 5


SMA NEGERI 2 CIAMIS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Jln. K.H. Ahmad Dahlan No. 2 Ciamis (0265) 771709



LEMBAR PENGESAHAN
Makalah yang berjudul “Makanan Khas Daerah”. Tugas Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Prakarya pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019. Yang disusun oleh
Kelompok 5 (Kelas XII MIPA 5)
Muhammad Raihan Indraguna

Telah disetujui oleh :


Ciamis, 07 November 2018
Guru Mata Pelajaran Prakarya





NIP : 




KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini dibuat sebagai tugas dari guru mata pelajaran prakarya tentang Pembuatan Makanan Khas Daerah. Selain itu tujuan dari proposal ini adalah agar pembaca dapat mengenal, mengetahui bagaimana cara berwirausaha makanan khas daerah yang bisa kita temui di berbagai tempat.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun proposal ini sehingga laporan ini dapat selesai.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca apabila ada kesalahan dalam laporan ini, sehingga menjadi landasan bagi penulis dalam membuat karya yang lain.
Akhirnya segala puji hanya kepada Allah SWT. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi penulis sendiri dan mendapat rahmat dari Allah SWT.
Amin..

Ciamis, 07 November 2018


Penulis





DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A.   Latar Belakang.......................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah..................................................................... 1
C.   Tujuan....................................................................................... 1
D.   Manfaat..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 3
A.   Makanan Berbahan Dasar Hewani dan Nabati......................... 3
B.   Makanan Khas Daerah.............................................................. 5
BAB III LAPORAN KEGIATAN................................................... 11
A.   Cara Pembuatan Telur Puyuh Balado...................................... 11
B.   Cara Pembuatan Pecel.............................................................. 11
C.   Cara Pembuatan Pepes Tahu................................................... 12
BAB VI PENUTUP ......................................................................... 13
A.   Kesimpulan.............................................................................. 13
B.   Saran........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 14



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam budayanya. Sebenarnya di Indonesia ada 34 provinsi. Bagi kalian yang belum tahu, provinsi yang paling baru adalah Kalimanan Utara. Banyaknya provinsi di Indonesia tentunya membuat kebiasaan masyarakatnya pun juga berbeda. Bahasa khas, pakaian khas, dan makanan khas tiap provinsi berbeda.
Budaya bangsa terbentuk dari unsure- unsur masyarakat yang terdiri dari berbagai macam jenisnya. Baik dari musik, tarian, lukisan, pakaian, norma dan masih banyak lagi. Budaya- budaya daerah yang ada di Indonesia wajib kita lindungi. Karena pada dasarnya dengan adanya kebudayaan-kebudayaan daerah yang bermacam- macam itu maka terbentuk lah budaya nasional. Bisa di bilang budaya nasional terbentuk karena adanya budaya- budaya daerah.
Pada saat ini banyak sekali masyarakat yang lebih menyukai makanan siap saji dengan rasa yang enak dan harga relatif murah, namun kualitas tetap terjamin. Untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut harus diciptakan suatu kegiatan usaha yang sifat nya kreatif, inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk membeli  produk yang kita tawarkan.
Dalam memulai usaha, yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan cara menarik minat para konsumen. Peluang pasar yang hendak kita capai dalam bisnis dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing dan kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan kualitas harus ditingkatkan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi Agar usaha ini dikenal masyarakat, tentu saja harus dilakukan promosi, baik dengan cara menyebarkan brosur, memasang iklan di media cetak/elektronik, memasang spanduk ataupun promosi dari mulut ke mulut. Promosi ini dilakukan dengan tujuan untuk menarik minat calon pembeli atas produk yang ditawarkan.
1.2   Tujuan
a.       Untuk mengetahui cara pembuatan makanan khas daerah
b.      Untuk mengetahui makanan berbahan dasar hewani dan nabati
1.3   Manfaat
a.       Diketahuinya cara pembuatan makanan khas daerah
b.      Mengetahui makanan berbahan dasar hewani dan nabati


1.4   Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara pembuatan makanan khas daerah ?



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Makanan Berbahan Dasar Hewani dan Nabati
Bahan pangan (makanan) dibagi menjadi dua yaitu bahan pangan nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari bahan dasar tanaman. Jadi bahan-bahan yang didapatkan dari bagian yang ada pada tanaman entah itu buah, batang, daun atau akarnya termasuk dalam bahan nabati.
Sedangkan bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari hewan. Tidak hanya dari dagingnya, produk lainnya yang didapatkan dari hewan seperti telur, susu dan lainnya termasuk dalam bahan pangan hewani.
Ini dia perbedaan karakteristik dari bahan pangan nabati dan hewani
1.      Bahan makanan hewani daya simpannya jauh lebih pendek dibandingkan dengan bahan pangan nabati apabila dalam keadaan segar. Hal tersebut dikarenakan bahan hewani tidak memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat seperti pada bahan nabati
2.      Bahan hewani memiliki sifat lebih lunak dari pada bahan nabati sehingga lebih mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar
3.      Kebanyakan bahan pangan hewani adalah sumber karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan lemak.
Dapat disimpulkan dari poin-poin di atas, pengolahan sangat penting untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan kualitas, daya tahan dan nilai tambah dari sebuah produk. Dengan begitu, suatu produk dapat memiliki daya ekonomi lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.
Bahan pangan nabati didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Sayuran dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan iklim tempat tumbuhnya. Sayuran yang tumbuh di iklim tropis adalah petai, cabai, jengkol, petai, kangkung, buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, jahe, kunyit dan daun singkong. Sedangkan sayuran yang tumbuh di iklim sub tropis adalah wortel, kentang, brokoli, seledri, jamur dan selada.
Seperti sayuran, buah-buahan juga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu buah-buahan tropis dan sub tropis. Buah-buahan tropis contohnya adalah jambu air, jambu biji merah, sawo, kesemek, duku, belimbing, sirsak, manggis, salak dan rambutan. Sedangkan buah-buahan sub tropis contohnya adalah cherry, strawberry, plum, persik dan kiwi.

Bahan pangan hewani contohnya
1.      Susu : Merupakan produk yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia seperti sapi, kambing, unta dan lainnya yang berbentuk berupa cairan
2.      Ikan: Hewan yang bangkainya halal untuk dimakan ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan
3.      Daging: Daging yang biasanya dijadikan sebagai bahan pangan adalah sapi, kambing, ayam yang diambil dengan cara pemotongan ternak
4.      Telur: Merupakan produk utama yang dihasilkan oleh ayam petelur.
5.      Produk Olahan dari Bahan-Bahan Di Atas: Bahan seperti susu dapat diolah lagi menjadi keju, krim, susu bubuk sedangkan daging dapat diolah menjadi dendeng, sosis dan lain-lain
Biasanya bahan hasil pertanian, perternakan dan perikanan mudah mengalami kerusakan setelah dipanen sehingga akan terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas dari bahan pangan, maka diperlukan adanya sebuah proses pengawetan. Terdapat beberapa metode pengawetan pangan yaitu dengan menonaktifkan, menghambat dan mencegah penyebab kerusakan pada makanan. Setiap metode tersebut hanya akan berhasil apabila langkah-langkah yang dilakukan tetap dan sesuai.
Beberapa metode yang dilakukan untuk mengawetkan bahan pangan adalah

1.      Pengawetan dengan Suhu Rendah
Teknik pengawetan makanan jenis ini memanfaatkan lemari pendingin. Suhu yang dibutuhkan dalam pengawetan jenis ini adalah antara -2 sampai 8 derajat celcius. Cara pengawetan dengan suhu rendah dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu pendinginan dan pembekuan. Pendinginan hanya berfungsi untuk mendinginkan makanan sedangkan pembekuan bertujuan untuk membuat bahan makanan menjadi beku. Biasanya suhu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan adalah antara -12 sampai -24 derajat celcius sedangkan untuk pembekuan cepat diperlukan suhu antara -24 sampai -40 derajat celcius.
2.      Pengawetan Makanan Suhu Tinggi
Pengawetan makanan jenis ini dilakukan dengan proses memasak seperti merebus atau menggoreng. Panas yang dibutuhkan untuk mengawetkan makanan harus tepat agar kandungan gizi yang terdapat makanan tetap dapat terjaga. Pemanasan yang baik adalah dengan kadar suhu secukupnya yang sekiranya dapat mematikan mikroba pembusuk dan panthogen dalam bahan makanan.

3.      Pengawetan dengan Pengeringan
Jenis pengawetan makanan ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kandungan air dari bahan makanan yang dilakukan dengan menggunakan energi panas dari matahari supaya kandungan air menguap. Dengan berkurangnya kandungan air dari bahan makanan tersebut, maka mikroba tidak dapat tumbuh lagi.
Keuntungan lainnya dari produk yang diawetkan dengan cara pengeringan ini adalah lebih ringan dan volume menjadi lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penyimpanan dan transportasi. Pengeringan yang baik terjadi apabila pemanasan yang terjadi merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah suhu, luas permukaan bahan, aliran udara dan tekanan uap di udara. Selain menggunakan energi panas dari matahari, pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering.
4.      Pengawetan dengan Bahan Kimia
Jenis pengawetan ini sering digunakan oleh industri-industri makanan skala besar yaitu dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Penggunaan bahan kimia ini harus dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan prosedur supaya aman untuk manusia yang mengonsumsinya. Pemberian asam dapat menurunkan pH yang terdapat pada makanan sehingga pertumbuhan bakteri pembusuk menjadi terhambat.
2.2 Makanan Khas Daerah
1.      Aceh
Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!
2.      Sumatera Utara
Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika Ambon. Bika Ambon ini enak. Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian dan keju. Rasanya manis dan lembut.
3.      Sumatera Barat
Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang. Makanan yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah satu masakan Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar negeri.

4.      Jambi
Gulai Ikan PatinGulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.
5.      Bengkulu
Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang beraneka ragam. Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.
6.      Riau
Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.
7.      Kepulauan Riau
Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api.
8.      Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek. Pempek terbuat dari ikan dan sagu. Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.
9.      Bangka Belitung
Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan toge atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu masih panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.


10.  Lampung
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.       
11.  Banten
Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat dan santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
12.  Jakarta
Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
13.  Jawa Barat
Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras dan kuah cair manis. Manis dan menggugah selera.
14.  Jawa Tengah
Lumpia Semarang adalah makanan khas Jawa Tengah khususnya kota Semarang. Makanan ini berisi rebung, telur, dan daging udang. Setelah dibungkus bisa dimakan langsung, bisa juga digoreng.
15.  D.I. Yogyakarta
Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.
16.  Jawa Timur
Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Cingur sendiri berrati mulut. Makanan ini memang menyajikan mulut sapi. Biasanya dihidangkan dengan sayuran kemudian diberi bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk).
17.  Bali
Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.
18.  Nusa Tengara Barat
Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar ayam yang disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.
19.  Nusa Tenggara Timur
Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa.
20.  Kalimantan Barat
Bubur Pedas Sambas adalah makan khas dari wilayah sambas di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas tersebut berbanderol kata “pedas” yang akan membuat pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik ngeri, saat disuguhkan pasti akan minta tambah lagi.
21.  Kalimantan Selatan
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.
22.  .Kalimantan Tengah
Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok..


23.  Kalimantan Timur
Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan.
24.  Sulawesi Selatan
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu.
25.  Sulawesi Tengah
Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.
26.  Sulawesi Tenggara
Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah selerah makan.
27.  Gorontalo
 Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini biasa juga disebut dengan milu siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti jajung). Makanan ini terbuat dari jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun kemangi, bawang merah, jeruk nipis.
28.  Sulawesi Utara
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, ibukota Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.


29.  Maluku
Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Karena proses pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.
30.  Maluku Utara
Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate. Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.
31.  Papua Barat
Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan,
32.  Papua Timur
Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning,
33.  Papua Tengah
Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua, bahan dasar pembuatan kue ini adalah tepung sagu. Kue sagu ini agak keras saat digigit tetapi kalau sudah ada di dalam mulut atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.
34.  Kalimantan Utara
Di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan, terkenal dengan hidangan laut. Salah satu yang patut dicoba adalah Kepiting Soka. Kepiting ini bisa kita makan keseluruh bagian tubu



BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1.         Cara Pembuatan Telur Puyuh Balado
Bahan :
1.      15 telur puyuh
2.      8 cabe keriting merah
3.      4 bawang merah
4.      1 tomat merah
5.      1 daun jeruk
6.      Secukupnya minyak goring
7.      Secukupnya garam
8.      Secukupnya air putih
Cara :
1.      Rebus telur puyuh, lalu kupas kulitnya, dan goring sebentar
2.      Rebus cabe, bawang merah, dan tomat, kemudian ulek kasar
3.      Panaskan minyak, masukan bumbu yang sudah diulek, dan daun jeruk serta air
4.      Masukan telur pyuh
5.      Dan biarkan sampai matang, sampai airnya sedikit meresap sekitar 15-20 menit

3.2.         Cara Pembuatan Pecel
Bahan :
1.      10 sdm kacang tanah goreng tumbuk
2.      2 butir bawang putih
3.      4-5 buah cabe rawit pedas
4.      ½ bungkus terasi
5.      3 helai kacang panjang
6.      2 buah wortel
7.      2 buah mentimun
8.      2 buah waluh
9.      Segenggam tauge
10.  1 ikat kangkung, buang batangnya
11.  Secukupnya air
12.  Secukupnya garam
13.  Secukupnya gula jawa
14.  Secukupnya minyak goring
Cara :
1.      Rebus sayuran sampai matang
2.      Goreng cabe rawit, bawang putih, terasi
3.      Ulek bumbu tersebut hingga halus bersama kacang tanah goring
4.      Masukan air, gula jawaa dan garam
5.      Hidangkan bersama sayuran

3.3.         Cara Pembuatan Pepes Tahu
Bahan :
1.      Tahu putih
2.      Daun salam
3.      Daun kemangi
4.      Daun pisang secukupnya
5.      5 bawang merah
6.      5 bawang putih
7.      1 ½ sendok the garam
8.      1 sendok makan gula
9.      1 butir telur
10.  Merica dan penyedap rasa secukupnya
Cara :
1.      Panaskan daun pisang terlebih dahuu
2.      Campurkan bahan-bahan bumbu dan ulek hingga halus
3.      Lumatkan tahu dengan garpu hingga halus
4.      Kemudian, campurkan bumbu halus dan aduk rata
5.      Siapkan daun pisang, lalu masukan adonan tahu dan tambahkan daun kemangi dan daun salam
6.      Kukus tahu selama 15-20 menit dengan api kecil-sedang hingga matang



BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan  pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang bervariasi dengan ciri-ciri khas yang membedakan kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri sebagai bangsa Indonesia.Dunia internasional mengenal Indonesia salah satu nya dari keanekaragaman budaya yang dimiliki. Budaya lokal tersebut harus dijaga agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragamanbudaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.
Membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada  suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, “Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?” yang tentu jawabannya adalah “menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia”.
4.2 Saran
Diharapkan kritik dan saran bagi para pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA




LAMPIRAN




No comments :

Post a Comment