Pages

Friday, March 18, 2016

Zat Aditif, Adiktif, dan Psikotropika

1.    Zat Aditif
Zat aditif yang dimaksud berupa zat aditif makanan. Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dalam produk olahan pangan guna menambahkan cita rasa, tampilan, warna, atau daya simpan produk tersebut. Zat aditif makanan dibedakan menjadi zat pemanis, zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat aditif lainnya.
a.    Zat pemanis
Zat pemanis yang biasa digunakan yaitu gula pasir, gula merah, madu, sakarin, siklamat, aspartam, dan sorbitol. Gula pasir, gula merah, dan madu merupakan pemanis alami, sedangkan sakarin, siklamat, aspartam, dan sorbitol merupakan pemanis sintetis. Pemanis sintetis tidak mempunyai nilai gizi dan kalori sehingga cocok dikonsumsi oleh seseorang yang menjalani diet gula, seperti penderita diabetes mellitus (DM).
b.    Zat pengawet
Zat pengawet dapat menghambat pertumbuhan mikroba sehingga olahan pangan dapat bertahan lebih lama sampai masa kedaluwarsanya. Contoh bahan pengawet yaitu garam dapur, natrium benzoat, asam benzoat, natrium nitrit, asam asetat (asam cuka), asam tartrat, asam propionat. Selain bahan-bahan tersebut, terdapat bahan-bahan tambahan nonpangan berbahaya yang dilarang ditambah dalam olahan pangan, tetapi sering disalahgunakan sebagai pengawet. Bahan tambahan nonpangan ini misalnya boraks dan formalin. Boraks sering disalahgunakan untuk membuat bakso. Formalin sering disalahgunkan untuk membuat tahu dan mi basah seta untuk mengawetkan ikan dan daging ayam potong.
Boraks yang masuk dalam tubuh dapat terakumulasi di jaringan oatk, hati, lemak, dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak mengakibatkan demam, urinaria, koma, depresi, dan apatis (gangguan saraf). Sementara itu, formalin yang masuk dalam tubuh dapat mengakibatkan iritasi lambung, alergi, muntah, berak bercampur darah, dan kencing bercampur darah.
c.    Zat pewarna
Zat pewarna dibedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami dan buatan.
1.    Kuning, pewarna alami kurkumin, sumber pewarna alami kunyit, pewarna buatan tartrazin.
2.    Merah, pewarna alami kapxantin dan karmin, sumber pewarna alami cabai merah dan bit, pewarna buatan karmoisin, eritrosin, dan allura red AC.
3.    Hijau, pewarna alami klorofil, sumber pewarna alami daun suji, pewarna buatan fast green FSF, hijau FSF, lissamine green.
4.    Oranye, pewarna alami beta karoten, sumber pewarna alami wortel, pewarna buatan sunset yellow FCF.
5.    Biru, pewarna buatan indigotine, brilliant blue.
Selain pewarna-pewarna tersebut, terdapat pewarna nonpangan yaitu pewarna tekstil yang disalahgunkan sebagai pewarna pangan. Misalnya, rhodamin B dan methanil yellow. Rhodamin B memberi warna merah, sedangkan methanil yellow memberi warna kuning. Penggunaan kedua pewarna tekstil tersebut pada makanan dapat mengakibatkan iritasi mata, iritasi kulit, iritasi saluran pencernaan keracunan, dan merusak ginjal.
d.    Zat Penyedap Rasa dan Aroma
Zat penyedap rasa merupakan bahan tambahan makanan yang ditambahkan untuk mempertegas cita rasa makanan. Contoh MSG (monosodium glutamat) atau biasa dikenal dengan vetsin dan perasa ayam atau sapi.
MSG mengandung asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat. Kedua senyawa ini berpengaruh terhadap transmisi sinyal di dalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi sinyal ke otak, sedangkan gamma-asam aminobutrat menurunkan trasmisi sinyal dalam otak. Dengan demikian, mengonsumsi MSG berlebih dapat merusak kesetimbangan transmisi sinyal dalam otak dan mengakibatkan Chineese Restaurant Syndrome.
Zat penyedap yang lain berupa zat penyedap aroma (essens). Zat penyedap aroma adalah bahan kimia yang sering ditambahkan dalam makanan atai minuman untuk memberi aroma buah-buahan. Contoh zat penyedap aroma (essens) sebagai berikut.
1)    Oktil asetat (aroma jeruk)
2)    Amil asetat (aroma pisang)
3)    Isoamil valerat (aroma apel)
4)    Etil butirat (aroma nanas)
5)    Etil asetat (aroma arbei)
e.    Zat Aditif Lainnya
1)    Antioksidan ditambahkan untuk mencegah ketengikan makanan karena proses oksidasi lemakatau minyak. Contohnya vitamin E (tokoferol), vitamin C, BHA (butil hidroksil anisol), BHT (butil hidroksil toluena), propil galat, dan TBHQ.
2)    Antikempal, contohnya aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium silikat, dan magnesium oksida.
3)    Pengembang, contohnya fermipan, dan soda kue (natrium bikarbonat).
4)    Pengatur keasaman, contohnya asam sitrat, dan asam laktat.
5)    Pengemulsi, contohnya lesitin dan polifosfat.
6)    Pengeras, contohnya kalsium karbonat dan aluminium sulfat.
Selain digunakan dalam makanan sebagai zat aditif makanan, bahan kimia juga digunakan dalam produk rumah tangga. Berikut bahan kimia dalam produk rumah tangga dan dampak negatifyang diakibatkannya.
a.    Bahan Kimia dalam Pembersih
Contoh bahan pembersih adalah detergen, sampo, pasta gigi, sabun, dan karbol. Bahan kimia yang digunakan dalam detergen adalah ABS (alkil benzena sulfonat) atau LAS (linear alkil sulfonat). ABS sukar terurai oleh mikroorganisme sehingga dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. LAS merupakan jenis surfaktan yang lebih mudah diuraikan oleh bakteri karena memiliki struktur rantai karbon lurus (tidak bercabang).
Sampo mempunyai bahan surfaktan berupa natrium lauril eter sulfat atau natrium lauril sulfat. Bahan aktif pasta gigi yaitu natrium lauril sulfat sebagai pembersih dan bahan abrasif berupa kalsium karbonat, kalsium hidrogen fosfat, dan natrium monofluorofosfat. Bahan aktif sabun yaitu natrium stearat. Sabun dibuat melalui reaksi saponifikasi atau reaksi penyabunan antara basa (natrium atau kalium hidroksida) dengan asam stearat. Karbol menggunakan bahan aktif berupa fenol (asam karbolat) dan asam klorida untuk membunuh kuman.
b.    Bahan Kima dalam Pemutih
Bahan pemutih dibedakan menjadi dua, yaitu pemutih pakaian dan pemutih kulit. Bahan kimia pemutih pakaian adalah natrium hipoklorit (NaCIO). Bahan kimia ini tidak boleh tercampur dengan detergen karena dapat menghasilkan gas klorin yang jika terhirup dapat mengiritasi tenggorokan dan system pernapasan. Bahan kimia yang digunakan dalam pemutih kulit adalah hidrokuinon dan tretinoin. Pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya benjolan kekuningan (okronis) pada kulit dan jika termakan dapat menimbulkan keracunan dan kerusakan sel darah merah. Pemakaian tretinoin dapat mengakibatkan kulit kemerahan, pedih, kering, dan gatal. Jika zat itu digunakan oleh ibu hamil dapat mengakibatkan cacat janin.
c.    Bahan Kima dalam Pewangi
Bahan kimia yang dicampur dalam pewangi adalah larutan hidroalkohol dicampur dengan alkohol dengan konsentrasi 50-90% dan senyawa ester. Jika senyawa ini tertelan akan mengakibatkan seseorang mengalami penekanan fungsi otak dan menimbulkan rasa kantuk. Selain kedua bahan tersebut, dalam pewangi sering ditambahkan aseton, benzaldehid, benzil asetat, dan benzilalkohol. Bahan kimia tersebut juga berbahaya bagi kesehatan. Aseton mengakibatkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan pita suara, dan depresi. Benzaldehid mengakibatkan iritasi kulit, mata, mulut, dan tenggorokan serta efek narkotika. Benzil asetat bersifat karsinogen, sedangkan benzil alkohol mengakibatkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan tekanan udara.
d.    Bahan Kima dalam Pestisida
Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman. Jenis-jenis berdasarkan jenis hama yang akan dibasmi antara lain insektisida (serangga), herbisida (gulma), nematisida (cacing), fungisida (jamur dan cendawan), rodentisida (hewan pengerat), daan bakterisida (bakteri dan virus). Bahan kima yang digunakan sebagai pestisida antara lain aldrin, endrin, permetrin, tiodan, basudin, propoksur, transflurin, dan dieldrin.

2.    Zat Adiktif dan Psikotropika
    Zat adiktif dan psikotropika meliputi narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya), obat psikotropika, rokok, dan minuman beralkohol. Zat-zat tersebut sering disalahgunakan. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, zat adiktif dan psikotropika digolongkan menjadi depresan, stimulan, dan halusinogen.
a.    Depresan
Zat ini digunakan untuk mengobati rasa tertekan (depresi) dan bersifat menurunkan keadaan. Penyalahgunaan obat ini mengakibatkan bicara kacau, pengendalian diri hilang, gejala seperti orang mabuk, kejang-kejang, gangguan darah dan pembuluh darah. Contoh zat depresan yaitu heroin, morfin, barbiturat, nitrazepam, dan diazepam.
b.    Stimulan
Zat ini bersifat merangsang system saraf pusat dan dapat mengakibatkan rasa riang gembira dan tidak dapat diam, tekanan darah meningkat, denyut jantung tidak beraturan, dan merusak sel-sel saraf. Apabila dikonsumsi terus-menerus, obat ini dapat mengakibatkan hipertensi dan menurunkan berat badan. Contoh zat stimulan yaitu amfetamin, kokain, ekstasi, dan shabu-shabu.
c.    Halusinogen
Zat ini memengaruhi system saraf pusat sehingga penggunanya mengalami halusinasi. Zat ini digunakan untuk pengobatan bagi penderita gangguan jiwa. Penyalahgunaan zat ini dapat merusak ginjal, mengakibatkan kebingungan, serta mengganggu konsentrasi dan daya ingat. Contoh zat halusinogen yaitu ganja, LSA (Lyseric Acid Amide), dan LSD (Lyseric Acid Diethyl Amide).
    Secara umum, zat adiktif dan psikotropika digolongkan menjadi narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
a.    Narkoba
Narkoba merupakan zat atau obat yang memberi manfaat dalam bidang kedokteran, tetapi sering disalahgunakan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Narkoba bersifat adiksi (menimbulkan ketagihan) sehingga pemakainya sulit melepaskan diri. Selain itu, narkoba dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri. Jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan diantaranya ganja, opium, dan kokain.
1)    Ganja

Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis Sativa). Zat aktif dalam ganja adalah tetra hydro cannabiol (THC). Ganja disalahgunakan dalam bentuk daun kering. Biasanya dicampur dengan tembakau untuk rokok atau dibakar langsung sebagai rokok lalu dihisap. Penyalahgunaan ganja mengakibatkan mata kemerahan, suka bicara dan tertawa sendiri, lemah, pengendalian diri menurun, dan susah tidur. Ganja juga mengakibatkan halusinasi.
2)    Candu atau Opium

Opium berasal dari getah buah mentah Papaver Somniferum. Opium mengandung beberapa senyawa yang mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan tubuh. Zat narkotika yang terdapat dalam opium diantaranya morfin, heroin, dan kodein.
a)    Morfin
Morfin berupa serbuk berwarna putih atau berbentuk tablet. Morfin dapat menghilangkan rasa sakit atau menghilangkan rasa nyeri (zat analgesik) pada penderita kanker.
b)    Heroin
Heroin merupakan senyawa hasil sintetis morfin. Heroin juga dikenal dengan istilah putau. Heroin berbentuk serbuk atau puyer, seperti tepung terigu. Heroin mempunyai efek menghilangkan rasa sakit lebih kuat dibandingkan morfin.
c)    Kodein
Kodein berbentuk serbuk berwarna putih atau tablet. Dalam bidang kedokteran/kesehatan, zat ini sering digunakan sebagai antitusif (antibatuk) dan analgesik lemah.
Senyawa-senyawa dalam opium apabila disalahgunakan akan menimbulkan gejala berikut.
a)    Perasaan gembira berlebihan
b)    Mengantuk dan tidak sadarkan diri
c)    Tidak merasakan sakit dan berhalusinasi
d)    Mata sayu dan daya penglihatan menurun
e)    Gangguan system saraf dan pembuluh darah
f)    Daya ingat menurun
g)    Jantung berdebar hebat

3)    Kokain

Kokain berasal dari tanaman Coca atau Erythroxylum coca. Kokain mempunyai sifat anestetik (pembius) dan efek merangsang jaringan otak sentral. Pemakaian zat ini menimbulkan gejala tekanan darah meningkat, perasaan gembira berlebihan, detak jantung meningkat, demam, mual, dan berat badan menurun drastis.

b.    Obat Psikotropika
Obat psikotropika merupakan zat atau obat yang mengakibatkan perubahan aktivitas mental atau tingkah laku. Contoh psikotropika yaitu ekstasi dan shabu-shabu.
1)    Ekstasi
Ekstasi merupakan turunan amfetamin serta berbentuk serbuk berwarna putih atau kekuningan. Ekstasi biasanya dibuat tablet dengan bermacam-macam bentuk. Penyalahgunaan ekstasi mengakibatkan rasa gembira, banyak bicara, tidak mudah lelah, jantung berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan halusinasi.
2)    Shabu-Shabu
Shabu-shabu berbentuk serbuk mengilap dengan kristal kasar mirip garam dapur. Shabu-shabu dihasilkan dari pengolahan amfetamin dicampur dengan berbagai obat psikotropika. Penyalahgunaan shabu-shabu mengakibatkan gejala yang sama dengan ekstasi.
c.    Zat Adiktif Lainnya
Contoh zat adiktif lainnya yaitu rokok, minuman beralkohol, inhalansia, dan solvent.
1)    Rokok
Rokok mempunyai dua bahan utama yang berbahaya bagi kesehatan tubuh yaitu nikotin dan tar.
a)    Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang terdapat dalam daun tembakau. Pengaruh nikotin dalam tubuh sebagai berikut.
(1)    Menaikan tekanan darah
(2)    Mempercepat denyut jantung
(3)    Menghambat informasi rangsang saraf
(4)    Mengganggu system pernapasan
b)    Tar
Tar adalah zat yang bersifat karsinogen (penyebab kanker). Tar dapat mengakibatkan iritasi paru-paru.
2)    Minuman Beralkohol
Alkohol memberikan dampak negatif pada tubuh sebagai berikut.
a)    Mengganggu koordinasi motorik
b)    Kemunduran kesadaran dan daya ingat
c)    Kerusakan hati dan jantung
3)    Inhalansia dan Solvent
Inhalansia dan solvent merupakan gas atau zat cair yang mudah menguap, misalnya lem, tiner, tipe-x, aseton, dan bensin. Penyalahgunaan zat ini mengakibatkan pusing, mual muntah serta merusak otak, ginjal, paru-paru, jantung, dan hati.
Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan. Gangguan fungsi organ yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba sebagai berikut.
a.    Opium, mengakibatkan otot layu, ingatan lemah, nafsu makan menurun, dan kedua mata mengalami sianosis.
b.    Morfin, mengakibatkan pendarahan hidung, muntah berulang-ulang, mengalami kelemahan seluruh anggota tubuh, kekeringan mulut, menimbulkan frustasi pada pusat pernapasan, koma, dan berujung kematian.
c.    Heroin, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, pengerasan otot, kelemahan fisik yang cukup parah, hilang nafsu makan, insomnia dan terus-menerus dihantuo mimpi buruk, seta impotensi.
d.    Kokain, mengakibatkan pemborokan selaput lendir hidung dan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
e.    Amfetamin, mengakibatkan lesu, stess, degup jantung cepat, tidak mampu berelaksasi, serta impoten.
f.    Ganja, mengakibatkan insomnia, lemah ingatan, dan bodoh.

No comments :

Post a Comment